Kunci Sukses Liverpool Kalahkan Manchester City: Versi Klopp dan Chamberlain
A
A
A
LIVERPOOL - Pelatih Liverpool Juergen Klopp memenangkan perjudian melawan Manchester City pada laga Liga Primer Inggris yang digelar di Anfield, Minggu (14/1/2018). Klopp mengakui mengambil risiko melakukan pendekatan agresif untuk mengalahkan pemuncak klasemen Liga Primer itu.
Klopp menyatakan tidak ada pilihan lain untuk meladeni Man City kecuali dengan permainan menyerang dan agresif. Sejatinya, Liverpool tidak terlalu banyak menguasai bola. Catatan statistik klub, ball possession Liverpool hanya 35,6% berbanding 64,4% milik Man City.
Tapi, Liverpool efektif dalam menyerang. Total ada 16 tembakan (termasuk tendangan yang diblok), dan tujuh tepat ke gawang dengan empat berbuah gol. Ada sembilan tembakan yang dilepaskan dari luar kotak penalti dan tujuh dari dalam. Sedangkan Man City hanya melepaskan total 11 tembakan (termasuk tendangan yang diblok), dengan empat tembakan yang tepat ke gawang.
Gol Liverpool dicetak Alex Oxlade-Chamberlain pada menit kesembilan, lalu Roberto Firmino (59), Sadio Mane (61), dan Mohamed Salah (68). Sedangkan gol balasan City dicetak Leroy Sane (40), Bernardo Silva (84), dan Ilkay Guendogan (90+1).
"Anda tidak punya pilihan lain untuk mengalahkan City," kata Klopp kepada lama resmi klub. "Kami Liverpool. Jujur saja, kami seharusnya tidak mencoba dengan cara ini. Tapi, Anda tidak punya pilihan lain, Anda harus berani, Anda perlu bermain sepak bola dan saya sangat senang dengan pendekatan menyerang itu." (Baca Juga: Klopp Buktikan Tanpa Coutinho Liverpool Bisa Kalahkan City).
"Jika Anda berbicara tentang City, selalu tentang seberapa bagus mereka bermain sepak bola. Tapi, mereka juga terorganisasi dengan cemerlang, jadi melawan tim terorganisasi dengan baik seperti itu, kami harus bermain sepak bola di ruang yang kami mainkan dengan situasi yang kami ciptakan. Tidak ada alternatif untuk bermain melawan mereka."
"Itu sebabnya kami mencobanya lagi. Saya tidak membuat rencana pertandingan untuk menghindari kritik setelah pertandingan. Saya tidak tertarik dengan itu. Kami ingin memenangkan pertandingan dan anak-anak pantas mendapatkannya malam ini. Itu keren."
Sementara gelandang Liverpool Alex Oxlade-Chamberlain mengungkapkan Man City terlalu senang bermain dari belakang karena mereka sangat bagus dengan taktik itu. "Namun, saat mereka mencoba melakukan itu, justru kami berkembang, dan permainan mereka dalam kendali kami," ujar Oxlade-Chamberlain. (Baca Juga: Jadi MoTM, Oxlade-Chamberlain Puji Atmosfer Anfield Saat Arsenal Terpuruk).
"Pada babak kedua, ketika kami mulai beranjak lebih menggila dalam lima sampai sepuluh menit, mereka tampil keluar beberapa kali, mereka memang tim yang berkualitas."
"Strateginya adalah menjaga mereka di seluruh lapangan sebisa kami. Kemudian mengejar mereka, dan saat mendapatkan kesempatan, kami menyerang dan memainkan gaya kami seperti biasanya," imbuhnya.
Klopp menyatakan tidak ada pilihan lain untuk meladeni Man City kecuali dengan permainan menyerang dan agresif. Sejatinya, Liverpool tidak terlalu banyak menguasai bola. Catatan statistik klub, ball possession Liverpool hanya 35,6% berbanding 64,4% milik Man City.
Tapi, Liverpool efektif dalam menyerang. Total ada 16 tembakan (termasuk tendangan yang diblok), dan tujuh tepat ke gawang dengan empat berbuah gol. Ada sembilan tembakan yang dilepaskan dari luar kotak penalti dan tujuh dari dalam. Sedangkan Man City hanya melepaskan total 11 tembakan (termasuk tendangan yang diblok), dengan empat tembakan yang tepat ke gawang.
Gol Liverpool dicetak Alex Oxlade-Chamberlain pada menit kesembilan, lalu Roberto Firmino (59), Sadio Mane (61), dan Mohamed Salah (68). Sedangkan gol balasan City dicetak Leroy Sane (40), Bernardo Silva (84), dan Ilkay Guendogan (90+1).
"Anda tidak punya pilihan lain untuk mengalahkan City," kata Klopp kepada lama resmi klub. "Kami Liverpool. Jujur saja, kami seharusnya tidak mencoba dengan cara ini. Tapi, Anda tidak punya pilihan lain, Anda harus berani, Anda perlu bermain sepak bola dan saya sangat senang dengan pendekatan menyerang itu." (Baca Juga: Klopp Buktikan Tanpa Coutinho Liverpool Bisa Kalahkan City).
"Jika Anda berbicara tentang City, selalu tentang seberapa bagus mereka bermain sepak bola. Tapi, mereka juga terorganisasi dengan cemerlang, jadi melawan tim terorganisasi dengan baik seperti itu, kami harus bermain sepak bola di ruang yang kami mainkan dengan situasi yang kami ciptakan. Tidak ada alternatif untuk bermain melawan mereka."
"Itu sebabnya kami mencobanya lagi. Saya tidak membuat rencana pertandingan untuk menghindari kritik setelah pertandingan. Saya tidak tertarik dengan itu. Kami ingin memenangkan pertandingan dan anak-anak pantas mendapatkannya malam ini. Itu keren."
Sementara gelandang Liverpool Alex Oxlade-Chamberlain mengungkapkan Man City terlalu senang bermain dari belakang karena mereka sangat bagus dengan taktik itu. "Namun, saat mereka mencoba melakukan itu, justru kami berkembang, dan permainan mereka dalam kendali kami," ujar Oxlade-Chamberlain. (Baca Juga: Jadi MoTM, Oxlade-Chamberlain Puji Atmosfer Anfield Saat Arsenal Terpuruk).
"Pada babak kedua, ketika kami mulai beranjak lebih menggila dalam lima sampai sepuluh menit, mereka tampil keluar beberapa kali, mereka memang tim yang berkualitas."
"Strateginya adalah menjaga mereka di seluruh lapangan sebisa kami. Kemudian mengejar mereka, dan saat mendapatkan kesempatan, kami menyerang dan memainkan gaya kami seperti biasanya," imbuhnya.
(sha)