Lini Tengah Juventus Berlubang Jelang Bentrok vs Tottenham
A
A
A
TURIN - Juventus kehilangan gelandang berpengaruh Blaise Mautidi jelang laga kontra Tottenham Hotspur pada leg pertama babak 16 besar Liga Champions 2017/2018 di Juventus Stadium, Selasa (13/2/2018) waktu lokal atau Rabu (14/2/2018) dini hari WIB.
Matuidi mengalami cedera paha dalam kemenangan 7-0 atas Sassuolo pada 4 Februari lalu. Kehilangan mantan pemain Paris Sanit-Germain (PSG) itu membuat kepala Pelatih Massimiliano Allegri pening, Sebab, dari semua pemain di skuat Juventus, Matuidi bisa dibilang tak tergantikan.
Sedikit pemain Juventus yang memiliki kualitas dengan kombinasi antara keahlian, komitmen, energi tak terbatas, kesadaran taktis, dan visi mencetak gol. Tak heran bila perekrutan pemain 30 tahun tersebut dari PSG Agustus lalu diberi sambutan hangat oleh fans Juventus. Mereka berharap kehadiran Matuidi memberi kemewahan skuat. Dengan cepat Matuidi memenuhi ekspektasi itu. Dia mendekati Arturo Vidal bergabung ke Bayern dua tahun sebelumnya.
Matuidi telah menjadi pemain kunci dalam peralihan taktis yang menghidupkan kembali kegairahan Juventus. Menutup lubang pertahanan yang menganga yang misi mereka merebut gelar Serie A ketujuh berturut-turut.
Setelah kekalahan 2-3 di kandang Sampdoria pada November -saat Matuidi memulai di bangku cadangan- Allegri memutuskan bahwa timnya harus memperkuat diri secara defensif dan mengubah formasi 4-2-3-1 menjadi 4-3-3.
Kecuali saat menang 2-0 di Fiorentina, Jumat, Matuidi selalu menjadi starter setiap pertandingan Serie A, dan mencatat 10 kemenangan dan sekali imbang dalam 11 pertandingan, dan hanya kebobolan satu gol dalam prosesnya.
Melawan Tottenham, mungkin Allegri akan mencari pengganti peran Matuidi. Claudio Marchisio menjadi pilihan Allegri untuk disandingkan dengan Miralem Pjanic dan Sami Khedira. Terbukti mereka bisa memangi laga Fiorentina. Tapi Marchisio baru pulih dari cedera, dan di babak kedua tenaganya terkuras saat melawan Fiorentina.
Pilihan lain untuk Allegri adalah Rodrigo Bentancur yang berusia 20 tahun, yang telah memulai lima pertandingan Serie A sejak ditandatangani dari Boca Juniors pada bulan Juli. Dia menawarkan kekuatan fisik. Sementara Stefano Sturaro adalah pilihan lain yang mungkin.
Allegri juga harus mencari pengganti playmaker Paulo Dybala yang diperkirakan tidak akan pulih dari cedera hamstring, meski peran tersebut kemungkinan akan diserahkan ke Douglas Costa. Atau pilihan lain, beralih kembali ke 4-4-2 dengan Costa dan Federico Bernardeschi di sayap dan Gonzalo Higuain dan Mario Mandzukic di lini depan.
Allegri adalah pelatih pragmatis dan perubahan lainnya tidak bisa dikesampingkan. "Ini Juventus yang berbeda dengan musim sebelumnya," katanya baru-baru ini seperti dkuitp Reuters.
"Kami memulai dengan satu sistem taktis, sekarang kami menggunakan yang lain dan saya pikir kami akan berubah lagi ke depannya, karena kami bisa menggunakan lebih banyak pemain dengan karakteristik tertentu."
"Tidak ada rahasia atas sukses kami. Kami hanya memiliki sejumlah pemain dengan value yang bagus dan selalu ingin menang," tambahnya.
Matuidi mengalami cedera paha dalam kemenangan 7-0 atas Sassuolo pada 4 Februari lalu. Kehilangan mantan pemain Paris Sanit-Germain (PSG) itu membuat kepala Pelatih Massimiliano Allegri pening, Sebab, dari semua pemain di skuat Juventus, Matuidi bisa dibilang tak tergantikan.
Sedikit pemain Juventus yang memiliki kualitas dengan kombinasi antara keahlian, komitmen, energi tak terbatas, kesadaran taktis, dan visi mencetak gol. Tak heran bila perekrutan pemain 30 tahun tersebut dari PSG Agustus lalu diberi sambutan hangat oleh fans Juventus. Mereka berharap kehadiran Matuidi memberi kemewahan skuat. Dengan cepat Matuidi memenuhi ekspektasi itu. Dia mendekati Arturo Vidal bergabung ke Bayern dua tahun sebelumnya.
Matuidi telah menjadi pemain kunci dalam peralihan taktis yang menghidupkan kembali kegairahan Juventus. Menutup lubang pertahanan yang menganga yang misi mereka merebut gelar Serie A ketujuh berturut-turut.
Setelah kekalahan 2-3 di kandang Sampdoria pada November -saat Matuidi memulai di bangku cadangan- Allegri memutuskan bahwa timnya harus memperkuat diri secara defensif dan mengubah formasi 4-2-3-1 menjadi 4-3-3.
Kecuali saat menang 2-0 di Fiorentina, Jumat, Matuidi selalu menjadi starter setiap pertandingan Serie A, dan mencatat 10 kemenangan dan sekali imbang dalam 11 pertandingan, dan hanya kebobolan satu gol dalam prosesnya.
Melawan Tottenham, mungkin Allegri akan mencari pengganti peran Matuidi. Claudio Marchisio menjadi pilihan Allegri untuk disandingkan dengan Miralem Pjanic dan Sami Khedira. Terbukti mereka bisa memangi laga Fiorentina. Tapi Marchisio baru pulih dari cedera, dan di babak kedua tenaganya terkuras saat melawan Fiorentina.
Pilihan lain untuk Allegri adalah Rodrigo Bentancur yang berusia 20 tahun, yang telah memulai lima pertandingan Serie A sejak ditandatangani dari Boca Juniors pada bulan Juli. Dia menawarkan kekuatan fisik. Sementara Stefano Sturaro adalah pilihan lain yang mungkin.
Allegri juga harus mencari pengganti playmaker Paulo Dybala yang diperkirakan tidak akan pulih dari cedera hamstring, meski peran tersebut kemungkinan akan diserahkan ke Douglas Costa. Atau pilihan lain, beralih kembali ke 4-4-2 dengan Costa dan Federico Bernardeschi di sayap dan Gonzalo Higuain dan Mario Mandzukic di lini depan.
Allegri adalah pelatih pragmatis dan perubahan lainnya tidak bisa dikesampingkan. "Ini Juventus yang berbeda dengan musim sebelumnya," katanya baru-baru ini seperti dkuitp Reuters.
"Kami memulai dengan satu sistem taktis, sekarang kami menggunakan yang lain dan saya pikir kami akan berubah lagi ke depannya, karena kami bisa menggunakan lebih banyak pemain dengan karakteristik tertentu."
"Tidak ada rahasia atas sukses kami. Kami hanya memiliki sejumlah pemain dengan value yang bagus dan selalu ingin menang," tambahnya.
(sha)