Toto Wolff Kuasai 6 Bahasa Asing
A
A
A
SEJARAH membuktikan Toto Wolff memang tidak pernah mencetak prestasi yang fantastis sebagai pembalap mobil.
Sejarah membuktikan Toto Wolff adalah orang yang sangat fantastis sebagai tim principal sebuah tim balap Formula 1. Sebagai tim principal, Toto Wolff adalah paket komplet. Dia tidak hanya memiliki insting bisnis yang tinggi, semangat kompetisi yang kuat, juga kualitas yang mumpuni.
Di antara tim principal Formula 1 lainnya, hanya Toto Wolff yang menguasai 6 bahasa asing, yakni Jerman, Inggris, Prancis, Italia, Spanyol, dan Polandia. Kelebihannya ini bukan dilakukan untuk pamer karena sering berkeliling dunia. Alih-alih kemampuan tersebut dilakukan guna mencari orang-orang terbaik di balap mobil yang tersebar di penjuru dunia.
“Tim kami adalah tim internasioal di mana orang-orang terbaik yang ada di berbagai negara berkumpul jadi satu. Sangat baik jika saya bisa berkomunikasi dengan mereka tanpa adanya hambatan,” tutur Toto Wolff.
Gaya kepemimpinan Toto Wolff dalam mengatur tim juga sangat teknis, penuh detail dan out of the box. Dia mengontrak tim peneliti neuroscientist dari Harvard untuk menyusun jadwal keseharian anggota tim balap Mercedes-Petronas. Jadwal yang diberikan bahkan kadang tidak pernah sampai di pikiran.
Contohnya jadwal waktu tidur saat bepergian keluar negeri, kapan waktu yang tepat untuk menggunakan kacamata hitam hingga kapan waktunya berhenti menatap layar monitor.
Setiap kali balapan selesai, bukan berarti pekerjaan tim selesai. Setelahnya Toto Wolff meminta semua anggota tim untuk membawa seluruh detail pekerjaan mereka ke dalam satu meja. Setiap anggota bahkan diminta untuk memberikan masukan kepada anggota lainnya untuk berkembang.
“Mengembangkan tim itu bukan pekerjaan yang sehari dua hari selesai. Tim harus dikembangkan setiap hari secara konstan,” tegas Toto Wolff.
Tantangan terbesar Toto Wolff datang saat pembalap mereka, Lewis Hamilton, memiliki persaingan yang kuat dengan rekan satu timnya, Nico Rosberg. Perseteruan tersebut terlihat jelas dan cenderung tidak sehat.
Bahkan, memengaruhi kondisi tim. Saat itu Toto Wolff mampu berdiri di tengah-tengah dan berani memberikan peringatan buat keduanya. “Saat itu dia memberikan peringatan terakhir buat kami berdua. Saya melihatnya sebagai hal yang positif. Oke mari kita akhiri hal ini dengan cara yang baik, yaitu menjadi yang terbaik di sirkuit,” kenang Nico Rosberg yang saat ini memutuskan pensiun dari Formula 1.
“Jika rivalitas dan kontroversi berubah jadi kebencian, maka hal itu akan merugikan semua orang. Kami berupaya agar hal tersebut tidak terwujud dan menyalurkannya ke trek sirkuit,” ucap Toto Wollf.
Hasilnya, Nico Rosberg akhirnya mampu mengeluarkan kemampuannya yang terbaik saat musim Formula 1 2016. Dia mampu lepas dari bayang-bayang Lewis Hamilton yang berjaya dua kali sebagai pembalap Formula 1 terbaik di dunia. Keberhasilan ini menempatkan Toto Wolff sebagai tim principal yang disegani.
Selain itu, secara finansial dia sukses besar. The Sunday Times Rich List mengatakan saat ini kekayaan Toto Wolff mencapai 240 juta poundsterling atau setara Rp4,4 triliun.
“Sukses itu dilihat bukan saat kita masih sedang bekerja. Kita melihat apakah kita sukses atau tidak ketika kita berhenti,“ katanya. (Wahyu Sibarani)
Sejarah membuktikan Toto Wolff adalah orang yang sangat fantastis sebagai tim principal sebuah tim balap Formula 1. Sebagai tim principal, Toto Wolff adalah paket komplet. Dia tidak hanya memiliki insting bisnis yang tinggi, semangat kompetisi yang kuat, juga kualitas yang mumpuni.
Di antara tim principal Formula 1 lainnya, hanya Toto Wolff yang menguasai 6 bahasa asing, yakni Jerman, Inggris, Prancis, Italia, Spanyol, dan Polandia. Kelebihannya ini bukan dilakukan untuk pamer karena sering berkeliling dunia. Alih-alih kemampuan tersebut dilakukan guna mencari orang-orang terbaik di balap mobil yang tersebar di penjuru dunia.
“Tim kami adalah tim internasioal di mana orang-orang terbaik yang ada di berbagai negara berkumpul jadi satu. Sangat baik jika saya bisa berkomunikasi dengan mereka tanpa adanya hambatan,” tutur Toto Wolff.
Gaya kepemimpinan Toto Wolff dalam mengatur tim juga sangat teknis, penuh detail dan out of the box. Dia mengontrak tim peneliti neuroscientist dari Harvard untuk menyusun jadwal keseharian anggota tim balap Mercedes-Petronas. Jadwal yang diberikan bahkan kadang tidak pernah sampai di pikiran.
Contohnya jadwal waktu tidur saat bepergian keluar negeri, kapan waktu yang tepat untuk menggunakan kacamata hitam hingga kapan waktunya berhenti menatap layar monitor.
Setiap kali balapan selesai, bukan berarti pekerjaan tim selesai. Setelahnya Toto Wolff meminta semua anggota tim untuk membawa seluruh detail pekerjaan mereka ke dalam satu meja. Setiap anggota bahkan diminta untuk memberikan masukan kepada anggota lainnya untuk berkembang.
“Mengembangkan tim itu bukan pekerjaan yang sehari dua hari selesai. Tim harus dikembangkan setiap hari secara konstan,” tegas Toto Wolff.
Tantangan terbesar Toto Wolff datang saat pembalap mereka, Lewis Hamilton, memiliki persaingan yang kuat dengan rekan satu timnya, Nico Rosberg. Perseteruan tersebut terlihat jelas dan cenderung tidak sehat.
Bahkan, memengaruhi kondisi tim. Saat itu Toto Wolff mampu berdiri di tengah-tengah dan berani memberikan peringatan buat keduanya. “Saat itu dia memberikan peringatan terakhir buat kami berdua. Saya melihatnya sebagai hal yang positif. Oke mari kita akhiri hal ini dengan cara yang baik, yaitu menjadi yang terbaik di sirkuit,” kenang Nico Rosberg yang saat ini memutuskan pensiun dari Formula 1.
“Jika rivalitas dan kontroversi berubah jadi kebencian, maka hal itu akan merugikan semua orang. Kami berupaya agar hal tersebut tidak terwujud dan menyalurkannya ke trek sirkuit,” ucap Toto Wollf.
Hasilnya, Nico Rosberg akhirnya mampu mengeluarkan kemampuannya yang terbaik saat musim Formula 1 2016. Dia mampu lepas dari bayang-bayang Lewis Hamilton yang berjaya dua kali sebagai pembalap Formula 1 terbaik di dunia. Keberhasilan ini menempatkan Toto Wolff sebagai tim principal yang disegani.
Selain itu, secara finansial dia sukses besar. The Sunday Times Rich List mengatakan saat ini kekayaan Toto Wolff mencapai 240 juta poundsterling atau setara Rp4,4 triliun.
“Sukses itu dilihat bukan saat kita masih sedang bekerja. Kita melihat apakah kita sukses atau tidak ketika kita berhenti,“ katanya. (Wahyu Sibarani)
(nfl)