Demi Gelar Juara, Pedrosa Sampai Abaikan Liburan Musim Dingin
A
A
A
BURIRAM - Usaha keras terus dilakukan Dani Pedrosa. Demi mewujudkan ambisinya menjuarai MotoGP untuk kali pertama, pembalap Repsol Honda itu sampai rela memangkas liburannya hanya demi meningkatkan kemampuan dengan RC213V.
Dikutip dari Motorsport, Pedrosa mengakui bahwa sejauh ini dirinya kerap kesulitan menaklukkan lintasan basah. Perawakan yang kecil sering mengakibatkan Pedrosa kesulitan untuk memanaskan ban dalam kondisi basah, atau sangat dingin, dan juga karena tidak dapat menggunakan kompon ban paling sulit.
"Dani telah banyak bekerja di musim dingin ini untuk mencoba memperbaiki perasaannya pada kondisi sulit tersebut. Dia coba membiasakan diri untuk menghindari perasaan tidak aman atau tidak pasti," ucap rekan Pedrosa.
Pembalap 32 tahun itu sendiri yakin kerja kerasnya akan membuahkan hasil positif di MotoGP 2018. Ia akan berusaha agar kesalahan-kesalahan sebelumnya tidak terulang lagi.
"Tahun lalu saya melakukan beberapa balapan yang bagus dan saya sempat berada di podium. Saya cukup konsisten dalam memperjuangkan gelar juara. Tapi di beberapa lintasan, saya kerap finis di urutan 12 atau 14. Bahkan tak jarang saya akhirnya keluar dari persaingan. Untuk itulah di musim dingin ini saya coba membiasakan diri dengan situasi sulit seperti itu," ungkap Pedrosa.
"Anda tidak akan punya motor seperti di kelas MotoGP untuk berlatih (pribadi). Tapi setidaknya, Anda harus tetap berusaha mencari berbagai solusi. Kuncinya bagaimana kita menyesuaikan diri dengan situasi sesulit apapun," pungkasnya.
Pedrosa sempat tampil tercepat pada hari pertama tes pramusim Sepang akhir Januari lalu. Tapi dalam hasil kombinasi tiga hari tes, ia menempati posisi kedua, lebih lambat 0,179 detik dari pembalap Ducati, Jorge Lorenzo.
Dikutip dari Motorsport, Pedrosa mengakui bahwa sejauh ini dirinya kerap kesulitan menaklukkan lintasan basah. Perawakan yang kecil sering mengakibatkan Pedrosa kesulitan untuk memanaskan ban dalam kondisi basah, atau sangat dingin, dan juga karena tidak dapat menggunakan kompon ban paling sulit.
"Dani telah banyak bekerja di musim dingin ini untuk mencoba memperbaiki perasaannya pada kondisi sulit tersebut. Dia coba membiasakan diri untuk menghindari perasaan tidak aman atau tidak pasti," ucap rekan Pedrosa.
Pembalap 32 tahun itu sendiri yakin kerja kerasnya akan membuahkan hasil positif di MotoGP 2018. Ia akan berusaha agar kesalahan-kesalahan sebelumnya tidak terulang lagi.
"Tahun lalu saya melakukan beberapa balapan yang bagus dan saya sempat berada di podium. Saya cukup konsisten dalam memperjuangkan gelar juara. Tapi di beberapa lintasan, saya kerap finis di urutan 12 atau 14. Bahkan tak jarang saya akhirnya keluar dari persaingan. Untuk itulah di musim dingin ini saya coba membiasakan diri dengan situasi sulit seperti itu," ungkap Pedrosa.
"Anda tidak akan punya motor seperti di kelas MotoGP untuk berlatih (pribadi). Tapi setidaknya, Anda harus tetap berusaha mencari berbagai solusi. Kuncinya bagaimana kita menyesuaikan diri dengan situasi sesulit apapun," pungkasnya.
Pedrosa sempat tampil tercepat pada hari pertama tes pramusim Sepang akhir Januari lalu. Tapi dalam hasil kombinasi tiga hari tes, ia menempati posisi kedua, lebih lambat 0,179 detik dari pembalap Ducati, Jorge Lorenzo.
(bep)