Dua Pecatur Indonesia Bikin Kejutan di Babak Pertama
A
A
A
SOLO - Dua pecatur Indonesia membuat kejutan di babak pertama Japfa Grand Master dan Women Grand Master Tournament di Kota Solo, Jawa Tengah. Fide Master (FM) Priasmono Novendra berhasil mengalahkan Grand Master (GM) Gonzales Jayson dari Philipina. Sedangkan pecatur perempuan Indonesia Women Fide Master (WFM) Lestari Baiq Vina mengalahkan Women Internasional Master (WIM) Blagojevic Tijana dari Serbia.
Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Japfa Grand Master dan Women Grand Master Tournament Kristianus Liem mengungkapkan, Priasmono Novendra merupakan harapan terbaik dari pecatur Indonesia. Ia berhasil meraih angka maksimal di babak pertama.
"Sebelumnya, ia juga juara di Bangkok Open. Pointnya spektakuler karena meraih delapan poin dari Sembilan babak," ungkap Kristianus Liem di sela sela pertandingan Japfa Grand Master dan Women Grand Master Tournament yang digelar di Hotel Solo Paragon di Kota Solo, Jawa Tengah, Kamis (26/4/2018).
Harapannya, dalam turnamen kali ini tetap dalam performa maksimal guna meraih hasil terbaik. Pada sisi lain, satu pecatur putra Indonesia, Internasional Master (IM) Ali Muhammad Lutfi harus mengakui keunggulan Grand Master Ma Qun dari Cina.
"Sementara, empat pertandingan pecatur putra lainnya berlangsung seri," urainya. Kejutan lainnya diberikan pecatur
WFM Lestari Baiq Vina mengalahkan WIM Blagojevic Tijana dari Serbia. “Dia (Blagojevic Tijana) sebenarnya berasal dari Montenegro tapi main untuk Serbia,” terangnya.
Pada bagian lain, dua pecatur perempuan Indonesia, WIM Nur Abidah Shanti kalah melawan WGM Tsatsalashvili Keti dari Georgia, dan WFM Retno Wijayanti ditekuk WGM Frayna Janelle Mae dari Philipina. Sedangkan WIM Citra Dewi Ardhiani dikalahkan WIM Zarkovic Mila dari Serbia. Dua pecatur Indonesia yang bertemu di babak pertama, WFM Fisabilillah Ummi melawan WIM Sihite Chelsie Monica berakhir seri.
Diakuinya, secara rating pecatur Indonesia rata rata secara rating gelar memang masih di rendah dibanding pecatur luar negeri yang menjadi lawannya.
"Sehingga di atas kertas mereka (pecatur luar negeri) memang lebih kuat," tandasnya. Dalam pertandingan catur, atlet yang menang mendapatkan satu point, seri nilainya ½ dan kalah nol. Point yang diperoleh nantinya diakumulasi dan yang paling tinggi keluar sebagai juara.
Turnamen berlangsung ½ kompetisi sehingga mereka saling bertemu. Japfa Grand Master dan Women Grand Master Tournament juga menjadi ajang pecatur Indonesia untuk menaikkan gelarnya dari Fide Master (IM) ke Internasional Master (IM) dan Grand Master (GM).
"Namun demikian, jika kalah juga dipertaruhkan ratingnya karena akan kehilangan point," lanjutnya.
Gelar Grand Master ratingnya minimal harus mencapai 2.500, Internasional Master minimal mencapai 2.400 dan Fide Master minimal 2.300. Sementara untuk kelompok WGM ratingnya minimal 2.300, WIM rating minimal 2.200 dan WFM 2.100. Rating yang akan dicapai para pecatur bakal ketahuan setelah seluruh pertandingan selesai. (Baca juga: 12 Grand Master Catur Mancanegara Tes Pecatur Indonesia )
Ketua Panitia Pelaksana (Panpel) Japfa Grand Master dan Women Grand Master Tournament Kristianus Liem mengungkapkan, Priasmono Novendra merupakan harapan terbaik dari pecatur Indonesia. Ia berhasil meraih angka maksimal di babak pertama.
"Sebelumnya, ia juga juara di Bangkok Open. Pointnya spektakuler karena meraih delapan poin dari Sembilan babak," ungkap Kristianus Liem di sela sela pertandingan Japfa Grand Master dan Women Grand Master Tournament yang digelar di Hotel Solo Paragon di Kota Solo, Jawa Tengah, Kamis (26/4/2018).
Harapannya, dalam turnamen kali ini tetap dalam performa maksimal guna meraih hasil terbaik. Pada sisi lain, satu pecatur putra Indonesia, Internasional Master (IM) Ali Muhammad Lutfi harus mengakui keunggulan Grand Master Ma Qun dari Cina.
"Sementara, empat pertandingan pecatur putra lainnya berlangsung seri," urainya. Kejutan lainnya diberikan pecatur
WFM Lestari Baiq Vina mengalahkan WIM Blagojevic Tijana dari Serbia. “Dia (Blagojevic Tijana) sebenarnya berasal dari Montenegro tapi main untuk Serbia,” terangnya.
Pada bagian lain, dua pecatur perempuan Indonesia, WIM Nur Abidah Shanti kalah melawan WGM Tsatsalashvili Keti dari Georgia, dan WFM Retno Wijayanti ditekuk WGM Frayna Janelle Mae dari Philipina. Sedangkan WIM Citra Dewi Ardhiani dikalahkan WIM Zarkovic Mila dari Serbia. Dua pecatur Indonesia yang bertemu di babak pertama, WFM Fisabilillah Ummi melawan WIM Sihite Chelsie Monica berakhir seri.
Diakuinya, secara rating pecatur Indonesia rata rata secara rating gelar memang masih di rendah dibanding pecatur luar negeri yang menjadi lawannya.
"Sehingga di atas kertas mereka (pecatur luar negeri) memang lebih kuat," tandasnya. Dalam pertandingan catur, atlet yang menang mendapatkan satu point, seri nilainya ½ dan kalah nol. Point yang diperoleh nantinya diakumulasi dan yang paling tinggi keluar sebagai juara.
Turnamen berlangsung ½ kompetisi sehingga mereka saling bertemu. Japfa Grand Master dan Women Grand Master Tournament juga menjadi ajang pecatur Indonesia untuk menaikkan gelarnya dari Fide Master (IM) ke Internasional Master (IM) dan Grand Master (GM).
"Namun demikian, jika kalah juga dipertaruhkan ratingnya karena akan kehilangan point," lanjutnya.
Gelar Grand Master ratingnya minimal harus mencapai 2.500, Internasional Master minimal mencapai 2.400 dan Fide Master minimal 2.300. Sementara untuk kelompok WGM ratingnya minimal 2.300, WIM rating minimal 2.200 dan WFM 2.100. Rating yang akan dicapai para pecatur bakal ketahuan setelah seluruh pertandingan selesai. (Baca juga: 12 Grand Master Catur Mancanegara Tes Pecatur Indonesia )
(nug)