Mengaku Gegar Otak, Karius Disebut Cuma Tutupi Kesalahan
A
A
A
NEW YORK - Penjaga gawang Liverpool, Loris Karius dinyatakan mengalami gegar otak ringan setelah melawan Real Madrid di partai final Liga Champions 2017/2018. Meski begitu, Karius justru disebut mencari alasan karena melakukan blunder.
Pada pertandingan final melawan Real Madrid, kepala Karius tertabrak Sergio Ramos pada menit ke-47. Tiga menit setelahnya, Karius membuat blunder yang dimanfaatkan menjadi gol oleh Karim Benzema.
Karius kembali membuat blunder ketika Gareth Bale melepas tendangan jarak jauh. Alhasil Liverpool takluk dengan skor 1-3 pada pertandingan tersebut. The Reds juga gagal membawa pulang trofi Si Kuping Besar.
Baru-baru ini, Karius melakukan scan di Rumah Sakit Umum Massachusetts, Amerika Serikat. Kepala Rumah Sakit Massachusetts, Dr. Ross Zafonte menyebut Karius mengalami gegar otak ringan.
Meski begitu, mantan pemain Chelsea Chris Sutton skeptis menanggapi hasil scan. Menurutnya, itu hanya akal-akalan Karius untuk menutupi kesalahannya membuat blunder di laga penting.
"Mungkin lebih baik kalau dia menyimpannya untuk dirinya sendiri. Apa yang telah terjadi, sudah terjadi. Dia bermain, tetap di lapangan. Tapi gegar otak adalah hal yang serius," ujar Sutton kepada BBC Radio 5 Live.
Pada pertandingan final melawan Real Madrid, kepala Karius tertabrak Sergio Ramos pada menit ke-47. Tiga menit setelahnya, Karius membuat blunder yang dimanfaatkan menjadi gol oleh Karim Benzema.
Karius kembali membuat blunder ketika Gareth Bale melepas tendangan jarak jauh. Alhasil Liverpool takluk dengan skor 1-3 pada pertandingan tersebut. The Reds juga gagal membawa pulang trofi Si Kuping Besar.
Baru-baru ini, Karius melakukan scan di Rumah Sakit Umum Massachusetts, Amerika Serikat. Kepala Rumah Sakit Massachusetts, Dr. Ross Zafonte menyebut Karius mengalami gegar otak ringan.
Meski begitu, mantan pemain Chelsea Chris Sutton skeptis menanggapi hasil scan. Menurutnya, itu hanya akal-akalan Karius untuk menutupi kesalahannya membuat blunder di laga penting.
"Mungkin lebih baik kalau dia menyimpannya untuk dirinya sendiri. Apa yang telah terjadi, sudah terjadi. Dia bermain, tetap di lapangan. Tapi gegar otak adalah hal yang serius," ujar Sutton kepada BBC Radio 5 Live.
(sha)