Diminta Dua Periode, Presiden Badminton Eropa Menolak
A
A
A
LONDON - Bulu tangkis Eropa dipastikan punya presiden baru setelah presiden mereka Gregory Verpoorten mengumumkan tidak akan lagi ikut dalam kongres pemilihan.
Masa jabatan Gregory Verpoorten akan berakhir pada bulan April 2019 mendatang. Ketika ditanya apakah dia akan mencalonkan diri ke jabatan yang lebih tinggi di Badminton World Federation (BWF), pria itu membantahnya.
"Saya memilih untuk tidak lagi mencalonkan diri di BEC (Badminton Europe) karena komitmen pribadi saya. Saya juga tidak ingin menjabat di BWF," kata Verpoorten, dikutip Inside The Games.
Pria asal Belgia tersebut sudah terjun dalam organisasi bulu tangkis Eropa sebagai direksi pada 2007. Dia kemudian terpilih mempimpin BEC sebagai presiden di tahun 2014 dan memungkinkan kembali lagi mencalonkan diri di akhir masa jabatannya.
Namun, dengan alasan keluarga Verpoorten menolak melakukan hal itu. Pria yang juga pernah menjabat sebagai Wakil Presiden BWF di tahun 2009 mengatakan dirinya ingin memberi kesempatan pada kaum muda untuk memimpin induk organisasi bulu tangkis.
"Waktunya untuk memberikan tongkat estafet, sebagai sebuah tim kita akan membangun fondasi yang kuat. Saya tahu ada banyak orang baik di Eropa yang bisa mengambil alih kepemimpinan," kata dia.
Diminta Dua Periode, Presiden Badminton Eropa Menolak
Bulu tangkis Eropa dipastikan punya presiden baru setelah presiden mereka Gregory Verpoorten
mengumumkan tidak akan lagi ikut dalam kongres pemilihan.
Masa jabatan Gregory Verpoorten akan berakhir pada bulan April 2019 mendatang. Ketika ditanya
apakah dia akan mencalonkan diri ke jabatan yang lebih tinggi di Badminton World Federation
(BWF), pria itu membantahnya.
"Saya memilih untuk tidak lagi mencalonkan diri di BEC (Badminton Europe) karena komitmen
pribadi saya. Saya juga tidak ingin menjabat di BWF," kata Verpoorten, dikutip Inside The
Games.
Pria asal Belgia tersebut sudah terjun dalam organisasi bulu tangkis Eropa sebagai direksi
pada 2007. Dia kemudian terpilih mempimpin BEC sebagai presiden di tahun 2014 dan
memungkinkan kembali lagi mencalonkan diri di akhir masa jabatannya.
Namun, dengan alasan keluarga Verpoorten menolak melakukan hal itu. Pria yang juga pernah
menjabat sebagai Wakil Presiden BWF di tahun 2009 mengatakan dirinya ingin memberi kesempatan
pada kaum muda untuk memimpin induk organisasi bulu tangkis.
"Waktunya untuk memberikan tongkat estafet, sebagai sebuah tim kita akan membangun fondasi
yang kuat. Saya tahu ada banyak orang baik di Eropa yang bisa mengambil alih kepemimpinan,"
kata dia.
Masa jabatan Gregory Verpoorten akan berakhir pada bulan April 2019 mendatang. Ketika ditanya apakah dia akan mencalonkan diri ke jabatan yang lebih tinggi di Badminton World Federation (BWF), pria itu membantahnya.
"Saya memilih untuk tidak lagi mencalonkan diri di BEC (Badminton Europe) karena komitmen pribadi saya. Saya juga tidak ingin menjabat di BWF," kata Verpoorten, dikutip Inside The Games.
Pria asal Belgia tersebut sudah terjun dalam organisasi bulu tangkis Eropa sebagai direksi pada 2007. Dia kemudian terpilih mempimpin BEC sebagai presiden di tahun 2014 dan memungkinkan kembali lagi mencalonkan diri di akhir masa jabatannya.
Namun, dengan alasan keluarga Verpoorten menolak melakukan hal itu. Pria yang juga pernah menjabat sebagai Wakil Presiden BWF di tahun 2009 mengatakan dirinya ingin memberi kesempatan pada kaum muda untuk memimpin induk organisasi bulu tangkis.
"Waktunya untuk memberikan tongkat estafet, sebagai sebuah tim kita akan membangun fondasi yang kuat. Saya tahu ada banyak orang baik di Eropa yang bisa mengambil alih kepemimpinan," kata dia.
Diminta Dua Periode, Presiden Badminton Eropa Menolak
Bulu tangkis Eropa dipastikan punya presiden baru setelah presiden mereka Gregory Verpoorten
mengumumkan tidak akan lagi ikut dalam kongres pemilihan.
Masa jabatan Gregory Verpoorten akan berakhir pada bulan April 2019 mendatang. Ketika ditanya
apakah dia akan mencalonkan diri ke jabatan yang lebih tinggi di Badminton World Federation
(BWF), pria itu membantahnya.
"Saya memilih untuk tidak lagi mencalonkan diri di BEC (Badminton Europe) karena komitmen
pribadi saya. Saya juga tidak ingin menjabat di BWF," kata Verpoorten, dikutip Inside The
Games.
Pria asal Belgia tersebut sudah terjun dalam organisasi bulu tangkis Eropa sebagai direksi
pada 2007. Dia kemudian terpilih mempimpin BEC sebagai presiden di tahun 2014 dan
memungkinkan kembali lagi mencalonkan diri di akhir masa jabatannya.
Namun, dengan alasan keluarga Verpoorten menolak melakukan hal itu. Pria yang juga pernah
menjabat sebagai Wakil Presiden BWF di tahun 2009 mengatakan dirinya ingin memberi kesempatan
pada kaum muda untuk memimpin induk organisasi bulu tangkis.
"Waktunya untuk memberikan tongkat estafet, sebagai sebuah tim kita akan membangun fondasi
yang kuat. Saya tahu ada banyak orang baik di Eropa yang bisa mengambil alih kepemimpinan,"
kata dia.
(bbk)