Mesiiii…Ko!!! Tango Jadi Bulan-Bulanan
Jum'at, 22 Juni 2018 - 21:30 WIB
Mesiiii…Ko!!! Tango Jadi Bulan-Bulanan
A
A
A
MOSCOW - Mimpi buruk Argentina bukan hanya dialami para penggawanya di lapangan hijau. Suporter Tango pun terus diperolok pendukung negara lain lantaran hasil buruk yang diraih Lionel Messi dkk. Setelah ditahan Islandia 1-1 pada laga pembuka mereka di Piala Dunia 2018, dimana Messi juga gagal mengekskusi penalti, Argentina lalu dihancurkan Kroasia 0-3, Kamis (21/6) malam.
Kini, Argentina di ujung tanduk. Kans lolos ke babak gugur pun sangat tipis karena turut ditentukan oleh hasil tim lain di Grup D. Jika Islandia menang atas Nigeria, Tango harus melumat Nigeria. Lalu, bila Islandia kalah dari Kroasia di laga terakhir, Messi dkk wajib mencetak gol sebanyak-banyaknya agar unggul selisih gol dari pasukan Heimir Hallgrimsson. Dan, jika Nigeria – Islandia imbang, Argentina harus unggul atas Nigeria, dan Islandia imbang atau kalah dari Kroasia. Jika Nigeria sukses menggebuk Islandia, Tango wajib menang atas Nigeria dengan skor besar agar bisa unggul selisih gol jika Islandia memetik poin maksimal di laga terakhir.
Melihat kondisi itu tak heran bila pasukan Jorge Sampaoli pun menjadi bulan-bulanan media dan juga fans. Para pencinta tim Tango yang jauh-jauh datang dari berbagai kota di Argentina ke Rusia merasa sangat terpukul. “Ini bukan Argentina kami. Bagaimana bisa mereka bermain seperti itu. Kami punya pemain hebat, pemain bintang. Bukan cuma Messi,” ungkap Eduardo, seorang humas bank di Buenos Aires yang mengambil cuti untuk ‘mendampingi’ Messi dkk di Rusia.
Pendukung Argentina menunjuk Sampaoli sebagai biang kerok tragedi di Rusia. “Pertahanan sangat lemah. Saat bertemu Islandia, sungguh mudah diterobos pemain lawan,” ujar Paolo, yang sangat bangga lantaran sekampung dengan Messi. “Air mata saya hanya untuk mereka.”
Selain itu, tumpulnya lini depan Argentina membuat suporter kembali ingat Mauro Icardi. Sampaoli memutuskan tidak mengangkut bomber Inter Milan itu hanya satu hari setelah Icardi ditahbiskan sebagai yang tersubur di Seri A dengan 29 gol. Fans juga berempati kepada Messi, lantaran sang kapten kerap disudutkan dan menanggung beban. “Dia pemain terbaik dunia, tapi di timnas dia tak bisa berbuat banyak karena tim ini tampil buruk,” imbuh Paolo.
Sialnya bagi pendukung Argentina, suporter dari negara-negara Amerika Latin - Tengah seperti Brasil, Kolombia, Peru, dan Meksiko sangat banyak. Tanpa dikomando mereka kompak menyerang fans Tango. Bila fas negara lain bertemu pendukung Argentina di stasiun atau kereta bawah tanah mereka langsung koor: “Messiiiiiiii…Ko,” dilanjutkan dengan gelak tawa.
Seakan-akan mendukung Messi dkk tapi sebenarnya mengagungkan kemenangan Meksiko atas Jerman.
Kini, Argentina di ujung tanduk. Kans lolos ke babak gugur pun sangat tipis karena turut ditentukan oleh hasil tim lain di Grup D. Jika Islandia menang atas Nigeria, Tango harus melumat Nigeria. Lalu, bila Islandia kalah dari Kroasia di laga terakhir, Messi dkk wajib mencetak gol sebanyak-banyaknya agar unggul selisih gol dari pasukan Heimir Hallgrimsson. Dan, jika Nigeria – Islandia imbang, Argentina harus unggul atas Nigeria, dan Islandia imbang atau kalah dari Kroasia. Jika Nigeria sukses menggebuk Islandia, Tango wajib menang atas Nigeria dengan skor besar agar bisa unggul selisih gol jika Islandia memetik poin maksimal di laga terakhir.
Melihat kondisi itu tak heran bila pasukan Jorge Sampaoli pun menjadi bulan-bulanan media dan juga fans. Para pencinta tim Tango yang jauh-jauh datang dari berbagai kota di Argentina ke Rusia merasa sangat terpukul. “Ini bukan Argentina kami. Bagaimana bisa mereka bermain seperti itu. Kami punya pemain hebat, pemain bintang. Bukan cuma Messi,” ungkap Eduardo, seorang humas bank di Buenos Aires yang mengambil cuti untuk ‘mendampingi’ Messi dkk di Rusia.
Pendukung Argentina menunjuk Sampaoli sebagai biang kerok tragedi di Rusia. “Pertahanan sangat lemah. Saat bertemu Islandia, sungguh mudah diterobos pemain lawan,” ujar Paolo, yang sangat bangga lantaran sekampung dengan Messi. “Air mata saya hanya untuk mereka.”
Selain itu, tumpulnya lini depan Argentina membuat suporter kembali ingat Mauro Icardi. Sampaoli memutuskan tidak mengangkut bomber Inter Milan itu hanya satu hari setelah Icardi ditahbiskan sebagai yang tersubur di Seri A dengan 29 gol. Fans juga berempati kepada Messi, lantaran sang kapten kerap disudutkan dan menanggung beban. “Dia pemain terbaik dunia, tapi di timnas dia tak bisa berbuat banyak karena tim ini tampil buruk,” imbuh Paolo.
Sialnya bagi pendukung Argentina, suporter dari negara-negara Amerika Latin - Tengah seperti Brasil, Kolombia, Peru, dan Meksiko sangat banyak. Tanpa dikomando mereka kompak menyerang fans Tango. Bila fas negara lain bertemu pendukung Argentina di stasiun atau kereta bawah tanah mereka langsung koor: “Messiiiiiiii…Ko,” dilanjutkan dengan gelak tawa.
Seakan-akan mendukung Messi dkk tapi sebenarnya mengagungkan kemenangan Meksiko atas Jerman.
(sha)
