Alexandra Patricia Morgan, si Cantik yang Berprestasi
A
A
A
ALEX Morgan yang jelita memilih berkarier sebagai pemain bola kaya prestasi. Alex bernama lengkap Alexandra Patricia Morgan Carrasco ini lahir pada 2 Juli 1989 di San Dimas, Cali fornia, Amerika Serikat.
Putri pasangan Pamela S dan Michael T Morgan ini memiliki dua kakak perempuan. Sejak kecil perempuan yang akrab disapa Alex ini sudah menggemari berbagai olahraga. Namun, Alex mulai bermain sepak bola secara aktif sejak usia 14 tahun saat bergabung dengan Cypress Elite. “Saya dan tim berhasil memenangi kejuaraan Under-16 Coast Soccer League (CSL) dan menempati posisi ketiga di tingkat bawah 19 tahun,” ujar Alex, seperti dilansir The Guardian.com. Alex bersekolah di Diamond Bar High School. Di sekolah tersebut, Alex masuk daftar All-American oleh National Soccer Coaches Association of America (NSCAA). Di sekolah, dia dikenal karena kecepatan dan kemampuan berlarinya.
“Saya juga sempat bermain untuk tim regional dan negara Olympic Development Program (ODP). Itu adalah pengalaman yang menyenangkan,” ujar Alex. Berkat prestasinya pada masa sekolah, ketika itu usianya 17 tahun, Alex dipanggil ke tim sepak bola nasional U-20 di Amerika Serikat. Dia adalah pemain depan Orlando Pride di NWSL dan tim sepak bola nasional perempuan Amerika Serikat. Setelah lulus dari University of California, Berkeley, Alex ditunjuk untuk bermain secara keseluruhan dalam Draft WPS 2011 oleh Western New York Flash. Di sana, dia melakukan debut profesionalnya dan membantu tim memenangi kejuaraan liga. Karier Alex sebagai pemain sepak bola melesat dengan cukup cepat.
Pada saat ber usia 22 tahun, Alex adalah pemain termuda di tim nasional di Piala Dunia Perempuan FIFA 2011. Tim tersebut meraih medali perak. Pada Olimpiade London 2012, dia mencetak gol kemenangan pada menit ke-123 pertandingan semifinal melawan Kanada. “Timnas sepak bola perempuan Amerika Serikat berhasil meraih medali emas di Olimpiade London 2012 Agustus lalu,” ujar Alex. Pada Olimpiade Musim Panas 2012, yang diadakan di London, Alex memenangi medali Olimpiade pertamanya, emas, dengan tim Amerika. Tim mengalahkan Jepang, 2-1, dalam pertandingan yang ditonton oleh hampir 80.300 penonton sepak bola terbesar dalam sejarah Olimpiade.
Kemenangan itu menandai empat dari lima gelar Olimpiade yang dimenangkan oleh skuad perempuan Amerika sejak sepak bola perempuan pertama kali dimasukkan dalam Olimpiade pada 1996. Dia menyelesaikan musim 2012 dengan 28 gol, bergabung dengan Mia Hamm sebagai satu-satunya perempuan Amerika yang men - cetak 20 gol pada tahun kalender yang sama. “Hal ini menjadikan saya pemain Amerika Serikat yang keenam dan termuda yang mencetak 20 gol dalam satu tahun,” ujar Alex.
Berkat prestasinya tersebut, dia kemudian dinobatkan sebagai AS Soccer Female Athlete of the Year dan merupakan finalis FIFA World Player of the Year . Sukses di Amerika dan berbagai kejuaraan sepak bola bergengsi, Alex pun melebarkan sayapnya di kancah internasional. Pada awal 2017 Alex bertandang ke Olympique Lyon di Prancis. Kedatangan Alex menuju Lyon adalah keinginan dari sang presiden klub, Jean-Michel Aulas, sudah sejak lama. Pada 5 Januari 2017 Alex menandatangani kontrak dengan Olympique Lyon senilai USD33.000 (Rp462 juta) per bulan.
Dia membuat debutnya di Divisi 1 2016-17 pada 14 Januari saat menang 3-0 melawan En Avant de Guingamp. Selama pertandingan melawan ASPTT Albi pada 17 Maret, dia mencetak gol di babak kedua untuk membantu mengangkat tim ke kemenangan 5-0. Pada Mei lalu dia mencetak dua gol saat timnya menang 9-0 atas ASJ Soyaux. Lalu klub itu dinobatkan sebagai juara liga untuk musim kesembilan berturut-turut. Alex membuat debut Liga Champions Perempuan 2016-17 di leg pertama perempat final pada 23 Maret dengan kemenangan 2-0 atas VfL Wolfsburg.
“Pada 1 Juni saya mulai di Final Liga Champions UEFA perempuan tahun 2017, tetapi mengalami cedera hamstring pada menit ke 23,” ujar Alex.
Putri pasangan Pamela S dan Michael T Morgan ini memiliki dua kakak perempuan. Sejak kecil perempuan yang akrab disapa Alex ini sudah menggemari berbagai olahraga. Namun, Alex mulai bermain sepak bola secara aktif sejak usia 14 tahun saat bergabung dengan Cypress Elite. “Saya dan tim berhasil memenangi kejuaraan Under-16 Coast Soccer League (CSL) dan menempati posisi ketiga di tingkat bawah 19 tahun,” ujar Alex, seperti dilansir The Guardian.com. Alex bersekolah di Diamond Bar High School. Di sekolah tersebut, Alex masuk daftar All-American oleh National Soccer Coaches Association of America (NSCAA). Di sekolah, dia dikenal karena kecepatan dan kemampuan berlarinya.
“Saya juga sempat bermain untuk tim regional dan negara Olympic Development Program (ODP). Itu adalah pengalaman yang menyenangkan,” ujar Alex. Berkat prestasinya pada masa sekolah, ketika itu usianya 17 tahun, Alex dipanggil ke tim sepak bola nasional U-20 di Amerika Serikat. Dia adalah pemain depan Orlando Pride di NWSL dan tim sepak bola nasional perempuan Amerika Serikat. Setelah lulus dari University of California, Berkeley, Alex ditunjuk untuk bermain secara keseluruhan dalam Draft WPS 2011 oleh Western New York Flash. Di sana, dia melakukan debut profesionalnya dan membantu tim memenangi kejuaraan liga. Karier Alex sebagai pemain sepak bola melesat dengan cukup cepat.
Pada saat ber usia 22 tahun, Alex adalah pemain termuda di tim nasional di Piala Dunia Perempuan FIFA 2011. Tim tersebut meraih medali perak. Pada Olimpiade London 2012, dia mencetak gol kemenangan pada menit ke-123 pertandingan semifinal melawan Kanada. “Timnas sepak bola perempuan Amerika Serikat berhasil meraih medali emas di Olimpiade London 2012 Agustus lalu,” ujar Alex. Pada Olimpiade Musim Panas 2012, yang diadakan di London, Alex memenangi medali Olimpiade pertamanya, emas, dengan tim Amerika. Tim mengalahkan Jepang, 2-1, dalam pertandingan yang ditonton oleh hampir 80.300 penonton sepak bola terbesar dalam sejarah Olimpiade.
Kemenangan itu menandai empat dari lima gelar Olimpiade yang dimenangkan oleh skuad perempuan Amerika sejak sepak bola perempuan pertama kali dimasukkan dalam Olimpiade pada 1996. Dia menyelesaikan musim 2012 dengan 28 gol, bergabung dengan Mia Hamm sebagai satu-satunya perempuan Amerika yang men - cetak 20 gol pada tahun kalender yang sama. “Hal ini menjadikan saya pemain Amerika Serikat yang keenam dan termuda yang mencetak 20 gol dalam satu tahun,” ujar Alex.
Berkat prestasinya tersebut, dia kemudian dinobatkan sebagai AS Soccer Female Athlete of the Year dan merupakan finalis FIFA World Player of the Year . Sukses di Amerika dan berbagai kejuaraan sepak bola bergengsi, Alex pun melebarkan sayapnya di kancah internasional. Pada awal 2017 Alex bertandang ke Olympique Lyon di Prancis. Kedatangan Alex menuju Lyon adalah keinginan dari sang presiden klub, Jean-Michel Aulas, sudah sejak lama. Pada 5 Januari 2017 Alex menandatangani kontrak dengan Olympique Lyon senilai USD33.000 (Rp462 juta) per bulan.
Dia membuat debutnya di Divisi 1 2016-17 pada 14 Januari saat menang 3-0 melawan En Avant de Guingamp. Selama pertandingan melawan ASPTT Albi pada 17 Maret, dia mencetak gol di babak kedua untuk membantu mengangkat tim ke kemenangan 5-0. Pada Mei lalu dia mencetak dua gol saat timnya menang 9-0 atas ASJ Soyaux. Lalu klub itu dinobatkan sebagai juara liga untuk musim kesembilan berturut-turut. Alex membuat debut Liga Champions Perempuan 2016-17 di leg pertama perempat final pada 23 Maret dengan kemenangan 2-0 atas VfL Wolfsburg.
“Pada 1 Juni saya mulai di Final Liga Champions UEFA perempuan tahun 2017, tetapi mengalami cedera hamstring pada menit ke 23,” ujar Alex.
(poe,afs)