Saatnya Ayam Jantan Diperhitungkan

Sabtu, 07 Juli 2018 - 08:48 WIB
Saatnya Ayam Jantan Diperhitungkan
Saatnya Ayam Jantan Diperhitungkan
A A A
Prancis menjadi tim pertama yang melangkah ke semifinal Piala Dunia 2018. Dengan meyakinkan tim Ayam Jantan mematuk Uruguay 2-0 di Nizhny Novgorod Stadium, Nizhny Novgorod, tadi malam.

Sang nakhoda Didier Deschamps menegaskan, sudah saat nya Prancis diperhitung kan sebagai kandidat kuat perebut trofi Piala Dunia 15 Juli nanti. Deschamps menilai nama Prancis tenggelam oleh nama besar negara lain seperti Brasil atau bahkan Inggris. Tapi sebenarnya pasukan Les Bleus menunjukkan permainan yang terus meningkat.

Sebelum memulangkan Luis Suarez dkk, tim Ayam Jantan memupus mimpi Argentina lewat laga epik yang berkesudahan 4-3. Di babak grup, Prancis finis di urut an teratas Grup C, hasil dua kali menang, sekali imbang. “Kami berjuang keras, kami pantas menang. Kami bermain lebih baik dan tentu itu semua terlihat di pertandingan tadi,” ungkap Deschamps kepada FIFATV di pinggir lapangan selepas pertandingan.

Prancis akan menantang pemenang duel perempat final lainnya, Brasil kontra Belgia, yang hingga berita ini di turunkan masih berlangsung. Laga semifinal ini dihelat di Kretovsky Stadium, Saint Petersburg, 10 Juli mendatang. Namun pelatih berusia 49 tahun itu mengatakan masih terlalu dini membicarakan kans meraih trofi.

“Kami optimistis, tapi kini kami berkonsentrasi penuh untuk laga berikutnya (semifinal). Saya bangga dengan apa yang ditunjukkan pemain,” imbuh mantan pemain Juventus itu. Les Bleus membuka keunggulan pada menit ke-40. Raphael Varane menanduk bola ke jala Fernando Muslera.

Bek Real Madrid tersebut memanfaatkan tendangan bebas Antoine Griezmann. Pada menit ke-61, Griezmann kembali mencuri perhatian. Free kick kartu as Atletico Ma drid itu meluncur keras kearah gawang Uruguay. Muslera yang bermaksud menghalau justru mengarahkan bola ke kandangnya. Kiprah Les Bleus di Rusia dikaitkan dengan kesuksesan mereka pada Piala Dunia 1998.

Hingga sekarang generasi emas yang menghadirkan prestasi teragung bagi sepak bola Prancis tersebut adalah panutan, pe lecut semangat bagi Griezmann dkk. Saat itu dengan tangan dingin Aime Jacquet, penggawa seperti Deschamps, Zinedine Zidane, Marcel Desailly, Bixente Lizarazu, Lilian Thuram, Fabien Barthez, Emma nuel Petit, dan Youri Djorkaeff dipoles menjadi kekuatan menakutkan.

Di final, Brasil digasak 0-3. “Itu adalah masa yang sangat indah. Hingga kini publik masih membicarakannya kala membahas sepak bola Prancis,” ungkap Deschamps pada konferensi pers setelah laga. Sang pembuka gol Prancis Raphael Varane mengungkapkan, tidak ada pelecut semangat yang lebih efektif daripada keberhasilan Les Bleus merajai dunia sepak bola pada 1998.

“Para pemain sangat bersema ngat jika mem bicarakan hal ini. Tentu saja kami harus me nyamai prestasi generasi terdahulu kami sehingga menjadi kami yang kemudian dibicarakan,” ungkapnya. “Semangat itu selalu ada dalam diri kami setiap hari, dipertandingan atau saat pelatihan,” imbuhnya.

Para suporter tim Ayam Jantan akan segera pergi ke Saint Petersburg untuk mendukung Prancis di semifinal. “Kami akan membuat kota itu biru!” ujar Pierre, pendukung Prancis. Hilangnya Edinson Cavani di lini depan sangat berpengaruh pada daya gedor Uruguay.

Sang arsitek Oscar Washington Tabarez tak bisa memakai jasa Cavani lantaran penggawa Paris Saint Germain itu mengalami cedera betis saat bersua Portugal di babak 16 besar. “Pemain sudah berusaha dengan maksimal,” ujar Tabarez. “Kami memberikan segalanya di lapangan, tapi Prancis sangat menyulitkan.

Setelah gol kedua tercipta, kami tahu kans kami kecil sekali,“ imbuh pelatih berjulukanEl Maestro itu. Tabarez mengatakan, asa di Rusia memang telah kandas. Tapi Uruguay masih memiliki mimpi. “Ini adalah kenyataan, realitas. Tapi kami akan bangkit karena ada mimpi baru untuk Uruguay. Kami mengincar Copa America (digelar di Brasil, tahun depan),” tegasnya.

Sesaat sebelum laga, Cavani menghaturkan rasa terima kasihnya kepada seluruh suporter Uruguay. “Kami selalu merasakan kehadiran kalian di hati kami. Hari ini paling penting, ayo Uruguay!” tulis Cavani di akun Twitter pribadinya. Uruguay melenggang keperempat final setelah menjinakkan Seleccao das Quinas-julukan Portugal—2-1.

Dibabak grup, La Celeste menorehkan hasil sempurna, meraih kemenangan di seluruh pertandingan, termasuk saat menghajar tuan rumah Rusia 0-3. Catatan terbaik Uruguay di Piala Dunia adalah ketika berjaya di edisi 1930 dan 1950. Setelah itu La Celeste tak mampu berbuat banyak, hanya finis diurutan keempat pada 1954, 1970, dan 2010. Di Brasil empat tahun lalu, Luis Suarez dkk menyelesaikan kompetisi hingga tahap 16 besar.

HANNA FARHANA
Laporan Wartawan KORAN SINDO
NIZHNY NOVGOROD
(nfl)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7732 seconds (0.1#10.140)
pixels