26 Bibit Muda Bulutangkis Jatim Lolos ke Kudus
A
A
A
SURABAYA - Bibit-bibit potensial pebulutangkis di Jawa Timur mulai didapat. Optimisme tinggi untuk meneruskan jejak para legenda bulutangkis di Indonesia berhasil diperoleh dalam fase terakhir audisi umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2018 di Kota Surabaya, Senin (23/7).
Manager Tim PB Djarum, Fung Permadi menuturkan, secara teknis kemampuan para peserta audisi di Surabaya cukup mumpuni. Mereka mampu menunjukan kemampuannya di berbagai level usia, baik U-11, U-13 dan U-15.
"Kemampuan mereka bisa diasah lebih baik. Terlihat masih banyak yang belum mengeluarkan kemampuannya secara maksimal," ujar Fung ketika ditemui di sela-sela penutupan audisi umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2018 di GOR Sudirman, Surabaya.
Dia melanjutkan, ada 26 bibit terbaik dari berbagai kabupaten/kota yang lolos ke Kudus untuk ikut pertandingan final. Mereka nantinya akan beradu dari berbagai daerah yang ada di seluruh Indonesia.
Fung juga menjelaskan, tidak mudah memantau ratusan peserta dalam proses screening karena kualitas para peserta sangat merata. Ditambah lagi, jumlah peserta di audisi umum Surabaya kali ini meningkat pesat dibanding tahun-tahun sebelumnya. Selain antusiasme atlet muda yang ingin bergabung dengan PB Djarum, tingginya jumlah peserta juga disebabkan karena audisi umum tahun ini menggunakan format tiga kelompok usia.
"Dengan perubahan format di tahun ini yaitu tiga kelompok usia, tentunya semakin membuka peluang bagi siapa saja untuk ambil bagian dalam audisi umum. Hal ini membuat tim pencari bakat bekerja keras menyeleksi para peserta, karena kami memiliki keyakinan tinggi akan menemukan atlet muda dengan talenta terbaik untuk kami asah di PB Djarum," ucapnya.
Pertarungan di hari terakhir audisi umum, katanya, berlangsung seru karena setiap atlet menunjukkan daya juang tinggi untuk meraih Super Tiket dan melaju ke Final Audisi di Kudus. Adapun Super Tiket tidak hanya diberikan bagi para peserta yang berhasil memuncaki Tahap Turnamen saja. Tim Pencari Bakat PB Djarum juga memberikan Super Tiket bagi mereka yang gugur dalam fase turnamen namun dianggap memiliki bakat dan potensi.
Salah satu Tim Pencari Bakat PB Djarum, Imam Tohari mengatakan, pada fase turnamen ini pihaknya bisa melihat ketatnya persaingan para peserta untuk lolos ke tahap selanjutnya. Di sisi lain, Tim Pencari Bakat PB Djarum juga ekstra teliti memantau bibit-bibit istimewa.
"Jadi kalaupun mereka kalah di fase turnamen ini, tetap bisa kami berikan Super Tiket, karena kami tidak ingin ada atlet muda bertalenta yang tertinggal di setiap kota audisi,” ujarnya.
Manager Tim PB Djarum, Fung Permadi menuturkan, secara teknis kemampuan para peserta audisi di Surabaya cukup mumpuni. Mereka mampu menunjukan kemampuannya di berbagai level usia, baik U-11, U-13 dan U-15.
"Kemampuan mereka bisa diasah lebih baik. Terlihat masih banyak yang belum mengeluarkan kemampuannya secara maksimal," ujar Fung ketika ditemui di sela-sela penutupan audisi umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2018 di GOR Sudirman, Surabaya.
Dia melanjutkan, ada 26 bibit terbaik dari berbagai kabupaten/kota yang lolos ke Kudus untuk ikut pertandingan final. Mereka nantinya akan beradu dari berbagai daerah yang ada di seluruh Indonesia.
Fung juga menjelaskan, tidak mudah memantau ratusan peserta dalam proses screening karena kualitas para peserta sangat merata. Ditambah lagi, jumlah peserta di audisi umum Surabaya kali ini meningkat pesat dibanding tahun-tahun sebelumnya. Selain antusiasme atlet muda yang ingin bergabung dengan PB Djarum, tingginya jumlah peserta juga disebabkan karena audisi umum tahun ini menggunakan format tiga kelompok usia.
"Dengan perubahan format di tahun ini yaitu tiga kelompok usia, tentunya semakin membuka peluang bagi siapa saja untuk ambil bagian dalam audisi umum. Hal ini membuat tim pencari bakat bekerja keras menyeleksi para peserta, karena kami memiliki keyakinan tinggi akan menemukan atlet muda dengan talenta terbaik untuk kami asah di PB Djarum," ucapnya.
Pertarungan di hari terakhir audisi umum, katanya, berlangsung seru karena setiap atlet menunjukkan daya juang tinggi untuk meraih Super Tiket dan melaju ke Final Audisi di Kudus. Adapun Super Tiket tidak hanya diberikan bagi para peserta yang berhasil memuncaki Tahap Turnamen saja. Tim Pencari Bakat PB Djarum juga memberikan Super Tiket bagi mereka yang gugur dalam fase turnamen namun dianggap memiliki bakat dan potensi.
Salah satu Tim Pencari Bakat PB Djarum, Imam Tohari mengatakan, pada fase turnamen ini pihaknya bisa melihat ketatnya persaingan para peserta untuk lolos ke tahap selanjutnya. Di sisi lain, Tim Pencari Bakat PB Djarum juga ekstra teliti memantau bibit-bibit istimewa.
"Jadi kalaupun mereka kalah di fase turnamen ini, tetap bisa kami berikan Super Tiket, karena kami tidak ingin ada atlet muda bertalenta yang tertinggal di setiap kota audisi,” ujarnya.
(nug)