Kejurnas Paralayang Jadi Uji Nyali Atlet Junior di Bukit Segoro Gunung
A
A
A
KARANG ANYAR - Sebanyak 190 peserta dari berbagai propinsi di Indonesia ambil bagian pada Kejuaraan Nasional Paralayang Trip Of Indonesia Seri II 2018, 3-5 Agustus 2018. Kejuraan yang diselenggarakan di Bukit Segoro Gunung, Karang Anyar, Jawa Tengah merupakan ajang bergensi yang memperebutkan hadiah di berbagai kelas.
Lokasi Bukit Segoro Gunung dengan pemandangan yang menakjubkan ini juga menjadi salah satu daya tarik peserta dan penonton. Menurut Andrian Prihantanto, salah satu panitia mengungkapkan, kejuaraan ini terbagi dalam empat kelas, yakni kelas junior, senior, tandem, dan lolita atau master.
Peserta yang ambil bagian berasal dari propinsi seperti propinsi Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jawa Timur, Propinsi Sumatera, Daerah Istimewa Aceh, Propinsi Sumatera Barat, Pekan Baru, Propinsi Kalimantan Timur, Propinsi Sulawesi, dan Nusa Tenggara Barat.
“Kejuaraan ini diikuti 190 peserta yang sudah terdaftar dan mereka mewakili dari berbagai propinsi di Indonesia. Dalam kejuaraan ini juga terbagi dalam empat,” jelas Andrian dilokasi kejuaraan.
Ajang bergengsi ini juga bertujuan mencari bibit-bibit atlet paralayang kelas nasional dan internasional, dimana dalam even ini selalu melahirkan atlet kelas nasional dan internasional.
Menurut salah satu ofisial tim paralayang Ali Mukhtar, dalam kejuaraan kali ini dia membawa tiga atletnya yaitu Damar Aziz, Muhlibin dan Sabar Sutrisno. Mereka akan diterjunkan dalam kelas ketepatan mendarat dan kelas tandem.
“Kami berharap hasil ini memuaskan dan akan menjadi ajang yang lebih baik untuk kejuaraan dalam porprov 2018 mendatang bulan Oktober di Kota Surakarta,” ujar Ali Mukhtar.
Sementara beberapa atlet mengakui dipilihnya Bukit Segoro Gunung ini dikarenakan kondisi lembah yang luas sehingga memungkinkan angin lebih toleransi dan bisa menerbangkan paralayang dengan titik tujuan yang telah ditentukan. Bukit ini merupakan bukit favorit peserta dari berbagai daerah dikarenakan kondisinya yang memenuhi standar nasional bahkan internasional.
“Kondisi bukit ini sangat bagus dan berstandar nasional bahkan internasional, sehingga bagus untuk ajang kejuaraan seperti ini,” ujar Damar Aziz, atlet paralayang asal Banyumas.
“Saya melakukan persiapan terus berlatih dan sudah mempunyai jam terbang 40 kali dan dalam kejuaraan di lokasi seperti ini memang sangat menyenangkan,” ujar Adinda Puspita, atlet paralayang asal Solo.
Meski baru diselengarakan kedua kalinya, kejuaraan nasional paralayang Trip Of Indonesia Seri II ini mendapat sambutan antusias peserta lomba ini dari berbagai propinsi.
Lomba yang sangat bergengsi ini juga menjadi ajang uji nyali bagi peserta junior yang belum pernah merasakan medan paralayang yang mempunyai daya tarik pemandangan yang memesona dengan hamparan kebun teh di setiap view-nya.
Lokasi Bukit Segoro Gunung dengan pemandangan yang menakjubkan ini juga menjadi salah satu daya tarik peserta dan penonton. Menurut Andrian Prihantanto, salah satu panitia mengungkapkan, kejuaraan ini terbagi dalam empat kelas, yakni kelas junior, senior, tandem, dan lolita atau master.
Peserta yang ambil bagian berasal dari propinsi seperti propinsi Jawa Tengah, Jawa Barat dan Jawa Timur, Propinsi Sumatera, Daerah Istimewa Aceh, Propinsi Sumatera Barat, Pekan Baru, Propinsi Kalimantan Timur, Propinsi Sulawesi, dan Nusa Tenggara Barat.
“Kejuaraan ini diikuti 190 peserta yang sudah terdaftar dan mereka mewakili dari berbagai propinsi di Indonesia. Dalam kejuaraan ini juga terbagi dalam empat,” jelas Andrian dilokasi kejuaraan.
Ajang bergengsi ini juga bertujuan mencari bibit-bibit atlet paralayang kelas nasional dan internasional, dimana dalam even ini selalu melahirkan atlet kelas nasional dan internasional.
Menurut salah satu ofisial tim paralayang Ali Mukhtar, dalam kejuaraan kali ini dia membawa tiga atletnya yaitu Damar Aziz, Muhlibin dan Sabar Sutrisno. Mereka akan diterjunkan dalam kelas ketepatan mendarat dan kelas tandem.
“Kami berharap hasil ini memuaskan dan akan menjadi ajang yang lebih baik untuk kejuaraan dalam porprov 2018 mendatang bulan Oktober di Kota Surakarta,” ujar Ali Mukhtar.
Sementara beberapa atlet mengakui dipilihnya Bukit Segoro Gunung ini dikarenakan kondisi lembah yang luas sehingga memungkinkan angin lebih toleransi dan bisa menerbangkan paralayang dengan titik tujuan yang telah ditentukan. Bukit ini merupakan bukit favorit peserta dari berbagai daerah dikarenakan kondisinya yang memenuhi standar nasional bahkan internasional.
“Kondisi bukit ini sangat bagus dan berstandar nasional bahkan internasional, sehingga bagus untuk ajang kejuaraan seperti ini,” ujar Damar Aziz, atlet paralayang asal Banyumas.
“Saya melakukan persiapan terus berlatih dan sudah mempunyai jam terbang 40 kali dan dalam kejuaraan di lokasi seperti ini memang sangat menyenangkan,” ujar Adinda Puspita, atlet paralayang asal Solo.
Meski baru diselengarakan kedua kalinya, kejuaraan nasional paralayang Trip Of Indonesia Seri II ini mendapat sambutan antusias peserta lomba ini dari berbagai propinsi.
Lomba yang sangat bergengsi ini juga menjadi ajang uji nyali bagi peserta junior yang belum pernah merasakan medan paralayang yang mempunyai daya tarik pemandangan yang memesona dengan hamparan kebun teh di setiap view-nya.
(sha)