Tak Ada Seujung Kuku
A
A
A
LONDON - Realitasnya, dalam banyak hal, Pelatih Chelsea Maurizio Sarri belum atau bahkan tidak pada level Arsitek Manchester City (Man City) Pep Guardiola.
Pengalaman dan gelar Sarri jauh di bawah Guardiola. Sarri bukan mantan pemain hebat seperti Guardiola. Dia juga bukan pelatih bergelimang gelar bahkan tanpa trofi dari 17 klub yang pernah ditangani. Beda dengan Guardiola yang sudah mendapatkan segalanya untuk tim yang ditukanginya.
Jika disimpulkan dalam bahasa seharihari, Sarri tidak ada seujung kuku Guardiola dalam hal sepak bola. “Dia adalah pelatih terbaik di dunia, atau yang pasti Guardiola satu dari yang terbaik,” kata Sarri kepada wartawan jelang laga Community Shield antara Chelsea dan Man City di Stadion Wembley nanti malam.
Sarri didatangkan ke Chelsea bukan karena trofi, tapi reputasinya sebagai pelatih dengan pendekatan sepak bola positif. Memulai karier sebagai pelatih paruh waktu di sela kesibukannya sebagai manajer di Bank Montepaschidi. Di sela-sela kegiatannya tersebut, dia menukangi klub amatir Stia.
Namun, keinginan menjadi pelatih jauh lebih besar dibanding bankir sehingga memutuskan berhenti sebagai manajer dan serius menekuni dunia kepelatihan. Setelah naik turun, namanya mulai menjadi perbincangan saat menukangi Empoli karena membawa promosi dan bertahan pada Seri A.
Keberhasilan itu membuat Napoli tertarik menggunakan jasanya. Di Napoli, dia memperlihatkan bagaimana idenya bermain sepak bola. Ada yang menyebutnya sebagai Sarri-ball. Sistem yang mirip dengan tiki aka Guardiola.
Pressing, buru-buru merebut saat kehilangan bola, build up dari bawah dan bertahan dengan garis tinggi (40 meter dari gawang). Timnya juga melakukan banyak passing dengan keputusan yang cepat dan tepat.
Gaya main inilah yang membuat Sarri menjadi alasan Abramovich mendatangkan arsitek berusia 59 tahun ini. Masalahnya, memainkan sepak bola indah bukan persoalan mudah di Inggris. Banyak pelatih Chelsea sudah mencoba untuk menerapkannya, tapi usia mereka tak berlangsung lama.
Sarri tak menampik bagaimana tingginya tekanan di Inggris. Dia mengaku sudah diberi tahu Guardiola bagaimana tekanan di Inggris dan membuatnya kesulitan menerapkan sepak bola menyerang musim pertama.
Namun, tambah Sarri, Guardiola mengatakan sepak bola tetap sepak bola di mana pun itu sehingga dia mendukungku datang ke Inggris. “Semua pelatih ingin ke Liga Primer, yang merupakan liga terbaik. Jadi, saya beruntung di sini,” tuturnya. Sebagai pelatih, Sarri ingin bertahan lama di Stamford Bridge.
Dia juga tak membantah bahwa gelar tak akan menjaminnya bisa menghela napas lega di Chelsea. “Sebagai pribadi, saya ingin bertahan lama di Chelsea. Namun, tak semua bergantung pada saya,” ujarnya. Menghadapi Man City, Chelsea kemungkinan belum akan turun dengan kekuatan terbaik.
Alumnus Piala Dunia 2018 baru bergabung, termasuk Willian yang dikabarkan sempat membelot dengan datang terlambat karena ingin bergabung dengan Manchester United. Penjaga gawang utama Thibaut Courtois bahkan dikabarkan sudah mencapai kesepakatan dengan Real Madrid.
Bedanya, khusus Willian, Sarri optimistis pemain asal Brasil itu akan bertahan. “Saya sudah bicara dengan Willian dan saya optimistis dia akan bertahan di sini,” tandasnya. Sementara Guardiola memuji Sarri sebagai salah satu pelatih terbaik yang ada di Eropa.
Pujian yang sebenarnya pernah disampaikan saat Man City bertemu Napoli di ajang Liga Champions. Setelah melawan Napoli, dia mengatakan jika pasukan Sarri adalah salah satu tim terbaik dan tersulit yang pernah dihadapi.
Karena itu, dia mendukung Sarri datang ke Chelsea dan merevolusi sepak bola Inggris. “Pertama-tama saya senang seorang manajer di level tersebut ada di Liga Primer. Saya senang dia datang ke sini dan akan belajar banyak untuk melihatnya setiap akhir pekan.
Cara dia bermain saya pikir akan sempurna untuk sepak bola Inggris,” kata Guardiola. Mantan pelatih Barcelona itu sudah melihat tiga pertandingan Chelsea pada pramusim dan menurutnya Sarri sudah mulai mendapatkan apa yang diinginkan dari Chelsea.
Dalam waktu singkat, Sarri sudah bisa menerapkan gaya main yang dinginkan. Meski begitu, Guardiola mengingatkan, Sarri butuh waktu untuk bisa mengerjakan ide-idenya di sepak bola. “Jadi, saya pikir itu akan menjadi pertandingan yang menarik. Chelsea selalu menjadi rival berat sejak era Conte dan sekarang,” pungkasnya.
Pengalaman dan gelar Sarri jauh di bawah Guardiola. Sarri bukan mantan pemain hebat seperti Guardiola. Dia juga bukan pelatih bergelimang gelar bahkan tanpa trofi dari 17 klub yang pernah ditangani. Beda dengan Guardiola yang sudah mendapatkan segalanya untuk tim yang ditukanginya.
Jika disimpulkan dalam bahasa seharihari, Sarri tidak ada seujung kuku Guardiola dalam hal sepak bola. “Dia adalah pelatih terbaik di dunia, atau yang pasti Guardiola satu dari yang terbaik,” kata Sarri kepada wartawan jelang laga Community Shield antara Chelsea dan Man City di Stadion Wembley nanti malam.
Sarri didatangkan ke Chelsea bukan karena trofi, tapi reputasinya sebagai pelatih dengan pendekatan sepak bola positif. Memulai karier sebagai pelatih paruh waktu di sela kesibukannya sebagai manajer di Bank Montepaschidi. Di sela-sela kegiatannya tersebut, dia menukangi klub amatir Stia.
Namun, keinginan menjadi pelatih jauh lebih besar dibanding bankir sehingga memutuskan berhenti sebagai manajer dan serius menekuni dunia kepelatihan. Setelah naik turun, namanya mulai menjadi perbincangan saat menukangi Empoli karena membawa promosi dan bertahan pada Seri A.
Keberhasilan itu membuat Napoli tertarik menggunakan jasanya. Di Napoli, dia memperlihatkan bagaimana idenya bermain sepak bola. Ada yang menyebutnya sebagai Sarri-ball. Sistem yang mirip dengan tiki aka Guardiola.
Pressing, buru-buru merebut saat kehilangan bola, build up dari bawah dan bertahan dengan garis tinggi (40 meter dari gawang). Timnya juga melakukan banyak passing dengan keputusan yang cepat dan tepat.
Gaya main inilah yang membuat Sarri menjadi alasan Abramovich mendatangkan arsitek berusia 59 tahun ini. Masalahnya, memainkan sepak bola indah bukan persoalan mudah di Inggris. Banyak pelatih Chelsea sudah mencoba untuk menerapkannya, tapi usia mereka tak berlangsung lama.
Sarri tak menampik bagaimana tingginya tekanan di Inggris. Dia mengaku sudah diberi tahu Guardiola bagaimana tekanan di Inggris dan membuatnya kesulitan menerapkan sepak bola menyerang musim pertama.
Namun, tambah Sarri, Guardiola mengatakan sepak bola tetap sepak bola di mana pun itu sehingga dia mendukungku datang ke Inggris. “Semua pelatih ingin ke Liga Primer, yang merupakan liga terbaik. Jadi, saya beruntung di sini,” tuturnya. Sebagai pelatih, Sarri ingin bertahan lama di Stamford Bridge.
Dia juga tak membantah bahwa gelar tak akan menjaminnya bisa menghela napas lega di Chelsea. “Sebagai pribadi, saya ingin bertahan lama di Chelsea. Namun, tak semua bergantung pada saya,” ujarnya. Menghadapi Man City, Chelsea kemungkinan belum akan turun dengan kekuatan terbaik.
Alumnus Piala Dunia 2018 baru bergabung, termasuk Willian yang dikabarkan sempat membelot dengan datang terlambat karena ingin bergabung dengan Manchester United. Penjaga gawang utama Thibaut Courtois bahkan dikabarkan sudah mencapai kesepakatan dengan Real Madrid.
Bedanya, khusus Willian, Sarri optimistis pemain asal Brasil itu akan bertahan. “Saya sudah bicara dengan Willian dan saya optimistis dia akan bertahan di sini,” tandasnya. Sementara Guardiola memuji Sarri sebagai salah satu pelatih terbaik yang ada di Eropa.
Pujian yang sebenarnya pernah disampaikan saat Man City bertemu Napoli di ajang Liga Champions. Setelah melawan Napoli, dia mengatakan jika pasukan Sarri adalah salah satu tim terbaik dan tersulit yang pernah dihadapi.
Karena itu, dia mendukung Sarri datang ke Chelsea dan merevolusi sepak bola Inggris. “Pertama-tama saya senang seorang manajer di level tersebut ada di Liga Primer. Saya senang dia datang ke sini dan akan belajar banyak untuk melihatnya setiap akhir pekan.
Cara dia bermain saya pikir akan sempurna untuk sepak bola Inggris,” kata Guardiola. Mantan pelatih Barcelona itu sudah melihat tiga pertandingan Chelsea pada pramusim dan menurutnya Sarri sudah mulai mendapatkan apa yang diinginkan dari Chelsea.
Dalam waktu singkat, Sarri sudah bisa menerapkan gaya main yang dinginkan. Meski begitu, Guardiola mengingatkan, Sarri butuh waktu untuk bisa mengerjakan ide-idenya di sepak bola. “Jadi, saya pikir itu akan menjadi pertandingan yang menarik. Chelsea selalu menjadi rival berat sejak era Conte dan sekarang,” pungkasnya.
(don)