Laju ke Semifinal, Petinju Mario Harapan Indonesia
A
A
A
JAKARTA - Petinju Indonesia Mario sukses melaju ke semifinal kelas terbang ringan (49kg) putra di Asian Games 2018.
Keberhasilan Mario seusai mengandaskan wakil asal Timor Leste Jose Barreto Quintas da Silva 5-0 di Hall C Jakarta Internasional Expo (JIExpo), Kemayoran, kemarin. Petinju berusia 24 tahun ini tampil luar biasa pada laga yang berlangsung tiga ronde. Dia berhasil melancarkan beberapa serangan yang membuat Quintas da Silva tak berdaya.
Alhasil, Mario berhasil menang telak. Dia mengaku tidak mengalami kesulitan selama berada di atas ring. “Untuk mencuri poin tidak begitu sulit. Saya tadi jaga jarak agar bisa menguasai lawan. Itu yang dijadikan keuntungan. Petinju tangan kanan biasanya takut menghadapi petinju kidal,” kata Mario.
Pada laga berikutnya, Mario harus bekerja keras untuk bisa mendapatkan tiket ke final cabang tinju di A sian Games 2018. Pasalnya, petinju kelahiran 6 Maret 1994 itu akan menantang wakil asal China Wu Zhonglin yang memulangkan Wuttichai Yurachai (Thailand). Keduanya akan bertarung pada Rabu (29/8).
Sementara Libertus Gha yang turun pada kelas welter ringan (64kg) putra harus kandas dari petinju Jepang Daisuke Narimatsu dengan skor 0-5. Meski sempat menyulitkan lawannya, dia tetap gagal keluar dari tekanan. Padahal, petinju berusia 22 tahun itu sempat menjadi buah bibir karena menumbangkan Buthan Dorji Wangdi di babak penyisihan 32 besar.
Namun, serangan Narimatsu gagal dihadangnya. “Saya sudah tampil optimal, tapi kalah jam terbang dan pengalaman. Saya sempat terpancing di ronde kedua. Saya bermain dekat terus,” kata Libertus, yang akan kembali berlatih lebih keras untuk mempersiapkan diri di SEA Games 2019 Filipina.
Asisten Pelatih Tinju Indonesia Bonyz Saweho melihat peluang Indonesia untuk mendapatkan medali masih terbuka. Persatuan Tinju Amatir Nasional (Pertina) menargetkan satu emas di Asian Games 2018. Apalagi, Mario sudah memastikan satu tempat di semifinal meski Libertus gagal mengikuti jejak seniornya tersebut.
Menurutnya, pertandingan tinju memang semuanya bisa terjadi di atas lapangan. Meski petinju Indonesia bisa mengimbangi lawan, juri yang memutuskan. “Tinggal bagaimana hakim wasit menilai, karena mereka memiliki sudut pandang yang berbeda. Jika pemain merasa itu pukulan masuk , tapi wasit menyatakan tidak, kita bisa berbuat apa? Menurut saya, tadi Libertus bermain imbang dengan lawannya,” ungkapnya.
Keberhasilan Mario seusai mengandaskan wakil asal Timor Leste Jose Barreto Quintas da Silva 5-0 di Hall C Jakarta Internasional Expo (JIExpo), Kemayoran, kemarin. Petinju berusia 24 tahun ini tampil luar biasa pada laga yang berlangsung tiga ronde. Dia berhasil melancarkan beberapa serangan yang membuat Quintas da Silva tak berdaya.
Alhasil, Mario berhasil menang telak. Dia mengaku tidak mengalami kesulitan selama berada di atas ring. “Untuk mencuri poin tidak begitu sulit. Saya tadi jaga jarak agar bisa menguasai lawan. Itu yang dijadikan keuntungan. Petinju tangan kanan biasanya takut menghadapi petinju kidal,” kata Mario.
Pada laga berikutnya, Mario harus bekerja keras untuk bisa mendapatkan tiket ke final cabang tinju di A sian Games 2018. Pasalnya, petinju kelahiran 6 Maret 1994 itu akan menantang wakil asal China Wu Zhonglin yang memulangkan Wuttichai Yurachai (Thailand). Keduanya akan bertarung pada Rabu (29/8).
Sementara Libertus Gha yang turun pada kelas welter ringan (64kg) putra harus kandas dari petinju Jepang Daisuke Narimatsu dengan skor 0-5. Meski sempat menyulitkan lawannya, dia tetap gagal keluar dari tekanan. Padahal, petinju berusia 22 tahun itu sempat menjadi buah bibir karena menumbangkan Buthan Dorji Wangdi di babak penyisihan 32 besar.
Namun, serangan Narimatsu gagal dihadangnya. “Saya sudah tampil optimal, tapi kalah jam terbang dan pengalaman. Saya sempat terpancing di ronde kedua. Saya bermain dekat terus,” kata Libertus, yang akan kembali berlatih lebih keras untuk mempersiapkan diri di SEA Games 2019 Filipina.
Asisten Pelatih Tinju Indonesia Bonyz Saweho melihat peluang Indonesia untuk mendapatkan medali masih terbuka. Persatuan Tinju Amatir Nasional (Pertina) menargetkan satu emas di Asian Games 2018. Apalagi, Mario sudah memastikan satu tempat di semifinal meski Libertus gagal mengikuti jejak seniornya tersebut.
Menurutnya, pertandingan tinju memang semuanya bisa terjadi di atas lapangan. Meski petinju Indonesia bisa mengimbangi lawan, juri yang memutuskan. “Tinggal bagaimana hakim wasit menilai, karena mereka memiliki sudut pandang yang berbeda. Jika pemain merasa itu pukulan masuk , tapi wasit menyatakan tidak, kita bisa berbuat apa? Menurut saya, tadi Libertus bermain imbang dengan lawannya,” ungkapnya.
(don)