Raih Emas Asian Games 2018, Hanifan Dedikasikan Hidupnya untuk Pencak Silat
A
A
A
BANDUNG - Menjadi seorang juara di ajang Asian Games 2018 tidaklah semudah yang dibayangkan. Selain harus memiliki tekad yang kuat, seorang juara pun harus berlatih keras dan jatuh bangun di berbagai kejuaraan.
Hal itu pulalah yang dirasakan Hanifan Yudani Kusumah yang sukses meraih medali emas dari cabang olahraga (cabor) pencak silat Asian Games 2018. Berkat tekad kuatnya yang diimbangi latihan keras, kini dia berhasil meraih sukses.
Sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), putra kedua dari dua bersaudara pasangan Dani Wisnu dan Dewi Yanti Kosasih itu ternyata sudah menempa diri dengan ilmu pencak silat di bawah bimbingan ayah dan ibunya yang juga mantan atlet pencak silat. Bahkan, sang ayah merupakan salah satu pendiri perguruan silat Tadjimalela.
"Saya dari kelas 1 SD sudah ikut latihan, nonton pertandingan (pencak silat), melihat bapak ikut tanding atau melatih," ungkap Hanif, sapaan akrabnya saat tiba di Bandung, Senin (3/9/2018).
Hanif mengaku, prestasi yang berhasil diraihnya tak lepas dari peran kedua orang tuanya. Bahkan, Hanif menyebut, pencak silat sudah mendarah daging dalam hidupnya. Hanif pun akan terus berlatih demi mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.
"Ibu bapa saya memberi pengaruh besar karena mereka mantan atlet, jadi sudah mendarah daging," ungkap Hanif yang juga cucu dari mantan kiper Persib Bandung di era 50-an Hanif Ahmad Kosasih.
Hanif memaparkan, setelah menempa latihan cukup panjang dan keras, dia mulai mengikuti pertandingan di berbagai ajang kejuaraan pencak silat. Medali pertamanya dia raih di ajang Tadjimalela Cup 2011 silam dengan raihan medali perak.
Sedangkan keikutsertaannya di Asian Games 2018 diawali ketika dirinya sukses meraih prestasi di ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) 2015 di Makasar yang berlanjut ke Pekan Olahraga Nasional (Popnas) 2016 dan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2017.
"Lalu seleksi Pelatnas untuk World Champions, langsung seleksi lagi untuk Asian Games 2018. Jadi tidak semudah yang dibayangkan, yang juara aja harus seleksi, harus bekerja keras," tutur Hanif yang akan kembali fokus latihan untuk bertanding di ajang World Champion di Singapura dan Sea Games di Philipina, 2019 mendatang.
Meski begitu, perjuangannya untuk menggapai prestasi kini berbuah manis. Seluruh masyarakat Indonesia memuji perjuangannya. Tidak hanya pujian dan ucapan selamat, segudang apresiasi pun diterima Hanif, mulai bonus uang yang besarnya fantastis, rumah, hingga status pegawai negeri sipil (PNS). Bahkan, pemerintah daerah pun berencana memberikan bonus kepadanya.
"Sebagai muslim, saya wajib zakat 2,5 persen, lalu memberangkatkan orang tua saya untuk ibadah haji, dan umrah untuk keluarga kecil saya," ungkap Hanif saat disinggung apa yang akan dia lakukan dengan apresiasi yang diterimanya itu.
Hanif berharap, prestasinya menjadi motivasi, khususnya bagi generasi muda untuk terus berprestasi. Tak lupa, Hanif pun mengajak seluruh masyarakat Indonesia bersatu demi masa depan bangsa Indonesia yang lebih baik.
"Indonesia itu satu, jadi harus cinta damai," tandas Hanif yang sempat merangkul Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto seusai meraih emas Asian Games 2018 hingga aksinya itu sempat viral.
Sementara itu, Sang Ayah Dani Wisnu mengaku sangat bangga dengan prestasi yang diraih putra bungsunya itu. Senada dengan Hanif, Dani pun mengatakan bahwa prestasi yang diraih Hanif tak semudah membalikkan telapak tangan.
Di balik rasa bangganya itu, Dani berpesan agar Hanif tetap berjuang keras untuk menggapai prestasi demi prestasi di ajang kejuaraan pencak silat. Tidak hanya itu, Dani berpesan agar Hanif selalu bersikap low profile atas prestasi yang telah diraihnya itu.
"Saya percaya sama dia, dia punya talenta untuk tetap low profile karena iti didikan di keluarga, tidak boleh sombong," katanya.
Hal itu pulalah yang dirasakan Hanifan Yudani Kusumah yang sukses meraih medali emas dari cabang olahraga (cabor) pencak silat Asian Games 2018. Berkat tekad kuatnya yang diimbangi latihan keras, kini dia berhasil meraih sukses.
Sejak duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), putra kedua dari dua bersaudara pasangan Dani Wisnu dan Dewi Yanti Kosasih itu ternyata sudah menempa diri dengan ilmu pencak silat di bawah bimbingan ayah dan ibunya yang juga mantan atlet pencak silat. Bahkan, sang ayah merupakan salah satu pendiri perguruan silat Tadjimalela.
"Saya dari kelas 1 SD sudah ikut latihan, nonton pertandingan (pencak silat), melihat bapak ikut tanding atau melatih," ungkap Hanif, sapaan akrabnya saat tiba di Bandung, Senin (3/9/2018).
Hanif mengaku, prestasi yang berhasil diraihnya tak lepas dari peran kedua orang tuanya. Bahkan, Hanif menyebut, pencak silat sudah mendarah daging dalam hidupnya. Hanif pun akan terus berlatih demi mengharumkan nama Indonesia di kancah internasional.
"Ibu bapa saya memberi pengaruh besar karena mereka mantan atlet, jadi sudah mendarah daging," ungkap Hanif yang juga cucu dari mantan kiper Persib Bandung di era 50-an Hanif Ahmad Kosasih.
Hanif memaparkan, setelah menempa latihan cukup panjang dan keras, dia mulai mengikuti pertandingan di berbagai ajang kejuaraan pencak silat. Medali pertamanya dia raih di ajang Tadjimalela Cup 2011 silam dengan raihan medali perak.
Sedangkan keikutsertaannya di Asian Games 2018 diawali ketika dirinya sukses meraih prestasi di ajang Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) 2015 di Makasar yang berlanjut ke Pekan Olahraga Nasional (Popnas) 2016 dan Pekan Olahraga Nasional (PON) 2017.
"Lalu seleksi Pelatnas untuk World Champions, langsung seleksi lagi untuk Asian Games 2018. Jadi tidak semudah yang dibayangkan, yang juara aja harus seleksi, harus bekerja keras," tutur Hanif yang akan kembali fokus latihan untuk bertanding di ajang World Champion di Singapura dan Sea Games di Philipina, 2019 mendatang.
Meski begitu, perjuangannya untuk menggapai prestasi kini berbuah manis. Seluruh masyarakat Indonesia memuji perjuangannya. Tidak hanya pujian dan ucapan selamat, segudang apresiasi pun diterima Hanif, mulai bonus uang yang besarnya fantastis, rumah, hingga status pegawai negeri sipil (PNS). Bahkan, pemerintah daerah pun berencana memberikan bonus kepadanya.
"Sebagai muslim, saya wajib zakat 2,5 persen, lalu memberangkatkan orang tua saya untuk ibadah haji, dan umrah untuk keluarga kecil saya," ungkap Hanif saat disinggung apa yang akan dia lakukan dengan apresiasi yang diterimanya itu.
Hanif berharap, prestasinya menjadi motivasi, khususnya bagi generasi muda untuk terus berprestasi. Tak lupa, Hanif pun mengajak seluruh masyarakat Indonesia bersatu demi masa depan bangsa Indonesia yang lebih baik.
"Indonesia itu satu, jadi harus cinta damai," tandas Hanif yang sempat merangkul Presiden Jokowi dan Prabowo Subianto seusai meraih emas Asian Games 2018 hingga aksinya itu sempat viral.
Sementara itu, Sang Ayah Dani Wisnu mengaku sangat bangga dengan prestasi yang diraih putra bungsunya itu. Senada dengan Hanif, Dani pun mengatakan bahwa prestasi yang diraih Hanif tak semudah membalikkan telapak tangan.
Di balik rasa bangganya itu, Dani berpesan agar Hanif tetap berjuang keras untuk menggapai prestasi demi prestasi di ajang kejuaraan pencak silat. Tidak hanya itu, Dani berpesan agar Hanif selalu bersikap low profile atas prestasi yang telah diraihnya itu.
"Saya percaya sama dia, dia punya talenta untuk tetap low profile karena iti didikan di keluarga, tidak boleh sombong," katanya.
(bbk)