Kalahkan Burnley 2-0, Janji Jose Mourinho Terpenuhi

BURNLEY - Janji Jose Mourinho membangkitkan Manchester United (MU) dari keterpurukan terealisasi seusai mengalahkan Burnley 2-0. Tapi, bukan berarti pemasalahan yang menghimpit Setan Merah sudah sepenuhnya teratasi.

Hasil positif di Turf Moor (2/9) sudah membangunkan MU dari mimpi buruk. Dua gol Romelu Lukaku (27 dan 44) telah mengobati luka The Red Devils yang sebelumnya dipermalukan Brighton & Hove Albion (2-3) dan Tottenham Hotspur (0-3). Beberapa fakta menarik turut tercipta. MU kini telah memenangkan 24 laga terakhir Liga Primer ketika mencetak gol pembuka.

Sukses ini juga istimewa bagi Mourinho. Sejauh ini The Special One mampu memenangkan empat laga Liga Primer di Turf Moor, karena tiga di antarannya diraih bersama MU. Mourinho lalu meng ungkap kan kebahagiaannya. Pelatih asal Portugal itu memuji suporter MU karena terus memberikan dukungan sepanjang pertandingan melawan Burnley.

Sebab kesetiaan mereka membuat para pemain bisa meraih kemenangan. “Burnley bermain bagus sebagai sebuah tim. Tapi, kami juga menunjukkan performa luar biasa di sisi individu. Kami sebenarnya bisa mencetak lebih banyak gol. Hasil pertandingan seharusnya tidak perlu menunggu hingga menit akhir,” kata Mourinho dilansir bbc.

Kendati senang dengan tiga poin yang diraih, Mourinho menilai MU seharusnya menang dengan skor lebih besar. Ini mengacu pada permainan menekan dan banyaknya tercipta peluang bagus di sepanjang laga. Ini benar adanya, MU terus mengancam pertahanan lawan terutama lewat Lukaku dan Paul Pogba.

MU juga tetap tenang meski adanya kartu merah yang diterima Marcus Rashford pada menit ke-71 karena berselisih dengan Phil Bardsley. Perihal diusirnya Rashford, Mourinho enggan menyalahkan siapa pun. Menurutnya hal seperti itu normal terjadi dalam sepak bola.

“Saya tidak pernah menyalahkan pemain yang gagal mengeksekusi penalti. Saya menyalahkan pemain yang tidak berani menjalankan tugas itu. Paul (Pogba) telah mencetak beberapa gol bagus bagi kami. Mengenai Marcus? Saya hanya ingin mengatakan ini sangat naif. Ini tentang seorang bocah dan pria berpengalaman. Bardsley telah berkarier selama 20 tahun, sedangkan Marcus masih naif,” tuturnya.

Namun, bukan berarti hasil positif saat melawan Burnley bisa membuat Mourinho duduk tenang. Perjuangan masih panjang dan banyak kelemahan yang harus diperbaiki. Salah satunya finishing touch.

Nyatanya, banyak peluang bagus yang gagal berbuah gol, seperti penalti Pogba atau ketika Lukaku berhadapan satu lawan satu dengan kiper Burnley. Posisi MU juga masih kurang bagus. Saat ini mereka masih berkutat di peringkat 10 klasemen sementara Liga Primer dengan enam poin. Antonio Valencia dkk tertinggal enam poin dari tiga tim teratas, Liverpool, Chelsea, dan Watford.

Tim terakhir bahkan patut diwaspadai lantaran bakal menjadi lawan MU selanjutnya pada 15 September mendatang. Pasukan Javi Garcia perlu diwaspadai lantaran tampil impresif dengan mengoleksi empat kemenangan di empat laga terakhir. Korban terbaru Watford adalah Tottenham Hotspur yang dipermalukan 2- 1 di Vicarage Road Stadium.

Karena itu, Mou berharap kondisi para pemainnya tetap baik setelah kembali dari jeda internasional pada pekan ini. Sementara bagi Burnley, ini melanjutkan rekor negatif yang kini belum mampu meraih kemenangan dalam empat laga beruntun Liga Primer, yakni satu imbang dan tiga kekalahan.

Akibatnya, tim berjuluk The Clarets itu terperosok di peringkat 19 klasemen sementara dengan satu poin. Kekalahan ini membuat Pelatih Burnley Sean Dyche begitu kecewa. Secara sportif, dia mengakui bahwa timnya berada dalam tekanan MU sepanjang laga.

Namun, Dyche meminta agar para pemain tidak larut dalam kesedihan dan segera bangkit di laga-laga selanjutnya. “Kekecewaan dengan cepat dipikirkan dalam proses yang sama dengan kenyataan. MU adalah tim yang sangat bagus. Mereka memulai pertandingan dengan keras, cepat dan bertahan dengan baik,” kata Dyche.