Kiat Sukses Zidane Borong Juara di Liga Champions
A
A
A
MADRID - Zinedine Zidane menjelaskan kiat sukses menjuarai Liga Champions secara beruntun saat masih melatih Real Madrid. Salah satu keberhasilannya yakni menumbuhkan rasa kepercayaan kepada skuat dan membuat mereka tetap tenang meski mengalami periode buruk.
Zidane menyejajarkan namanya sebagai pelatih top Eropa dan disegani di dunia. Ini berkaitan dengan sederet prestasi yang ditorehkannya selama menjadi pelatih kepala di Madrid pada 2016-2018.
Selama dua setengah musim menjadi juru taktik, pria asal Prancis mengantarkan Los Galaticos juara Liga Spanyol 2016/2017, Piala Super Spanyol 2017/2018, dan tiga trofi Liga Champions secara beruntun (2015/16, 2016/2017 dan 2017/2018). Tak ada pelatih selain Zidane yang mampu mengantarkan sebuah klub mampu menjadi kampiun di kompetisi antarklub Eropa tiga kali secara beruntun.
Zidane pun menjelaskan bahwa kiat timnya menjadi juara adalah tetap setia pada filosofi yaitu bersikeras memberi kepercayaan kepada para pemainnya meski skuat tampil buruk di dalam sebuah pertandingan. "Masing-masing gelar Liga Champions memiliki untuk alasan yang berbeda. Yang pertama menonjol karena itu yang pertama bagi saya (musim debut) sebagai pelatih, yang kedua adalah simbol dan intens, dan yang ketiga menempatkan kepercayaan tim pada tiga musim saya di Real Madri," kata Zidane dikutip dari FootbalL Espana, Jumat (7/9/2018)
"Saya selalu setia pada filosofi sepakbola yang saya kirimkan kepada para pemain saya, terlepas dari siapa lawan kami. Sangat sering, kami mencapai hasil yang sangat baik jauh dari rumah (kandang lawan) yang dapat menjelaskan sedikit kehilangan konsentrasi (kalah) selama pertandingan-pertandingan berikutnya, pada saat melakoni pertandingan di musim yang sama," beber pria yang akrab dipangil Zizou.
"
Saya tidak pernah mendapat kesan bahwa tim tersebut panik. Saat Anda bekerja dengan pemain berkualitas tinggi, mereka tahu cara mengelola periode permainan saat Anda tidak bermain bagus, dan mereka dengan cepat kembali ke normalitas. Saya percaya akan kemampun mereka. Pekerjaanku adalah membuat orang tetap tenang!" pungkas pria 46 tahun.
Zidane menyejajarkan namanya sebagai pelatih top Eropa dan disegani di dunia. Ini berkaitan dengan sederet prestasi yang ditorehkannya selama menjadi pelatih kepala di Madrid pada 2016-2018.
Selama dua setengah musim menjadi juru taktik, pria asal Prancis mengantarkan Los Galaticos juara Liga Spanyol 2016/2017, Piala Super Spanyol 2017/2018, dan tiga trofi Liga Champions secara beruntun (2015/16, 2016/2017 dan 2017/2018). Tak ada pelatih selain Zidane yang mampu mengantarkan sebuah klub mampu menjadi kampiun di kompetisi antarklub Eropa tiga kali secara beruntun.
Zidane pun menjelaskan bahwa kiat timnya menjadi juara adalah tetap setia pada filosofi yaitu bersikeras memberi kepercayaan kepada para pemainnya meski skuat tampil buruk di dalam sebuah pertandingan. "Masing-masing gelar Liga Champions memiliki untuk alasan yang berbeda. Yang pertama menonjol karena itu yang pertama bagi saya (musim debut) sebagai pelatih, yang kedua adalah simbol dan intens, dan yang ketiga menempatkan kepercayaan tim pada tiga musim saya di Real Madri," kata Zidane dikutip dari FootbalL Espana, Jumat (7/9/2018)
"Saya selalu setia pada filosofi sepakbola yang saya kirimkan kepada para pemain saya, terlepas dari siapa lawan kami. Sangat sering, kami mencapai hasil yang sangat baik jauh dari rumah (kandang lawan) yang dapat menjelaskan sedikit kehilangan konsentrasi (kalah) selama pertandingan-pertandingan berikutnya, pada saat melakoni pertandingan di musim yang sama," beber pria yang akrab dipangil Zizou.
"
Saya tidak pernah mendapat kesan bahwa tim tersebut panik. Saat Anda bekerja dengan pemain berkualitas tinggi, mereka tahu cara mengelola periode permainan saat Anda tidak bermain bagus, dan mereka dengan cepat kembali ke normalitas. Saya percaya akan kemampun mereka. Pekerjaanku adalah membuat orang tetap tenang!" pungkas pria 46 tahun.
(nug)