Ingin Tebus Kesalahan, Stefer Janjikan Kemenangan
A
A
A
JAKARTA - Petarung Indonesia Stefer Rahardian mengaku dalam kondisi terbaik jelang menghadapi petarung China Peng Xue Wen dalam salah satu partai tambahan di laga ONE: Conquest of Heroes di Jakarta Convention Center (JCC), 22 September mendatang.
Kesempatan itu akan dimanfaatkannya untuk menembus kekalahannya pada laga terakhir di Manila, 27 Juli lalu. Stefer tanpa ragu-ragu menunjukkan tekad bahwa dirinya akan berusaha keras tampil dengan cara terbaik.
Dia tidak mau melakukan kesalahan saat takluk dari Rene “The Challenger” Catalan asal Filipina. Meski hanya kalah angka, dia mengakui bermain dengan kurang baik dan menilai lawannya yang merupakan ahli wushu itu, tampil lebih bagus.
“Ini adalah kesempatan yang baik bagi saya untuk membayarnya. Penampilan terakhir saya bukanlah yang terbaik, dan saya merasa bahwa saya tak dapat menunjukkan apa yang saya sebenarnya bisa lakukan saat itu,” kata Stefer.
“Sekarang, fokus saya adalah menajamkan kemampuan dan memastikan bahwa saya telah belajar dari kesalahan di pertarungan terakhir saya,” tambahnya. Ahli gulat berusia 31 tahun asal Jakarta ini menjamin akan menampilkan kemampuannya yang lebih baik saat melawan petarung China peraih medali perak Gulat Greco-Roman Nasional seperti Peng.
Petarung asal China ini telah menunjukkan kemenangan yang impresif dalam 57 detik saat melawan Eddey Kalai pada Juli lalu. Oleh karena itu, dia akui sudah memperbaiki kepercayaan dirinya dengan berlatih sangat keras di Bali.
“Dengan bantuan rekanrekan saya di Bali MMA, saya sangat termotivasi untuk menunjukkan kepada dunia bahwa saya layak untuk bertarung di panggung internasional seperi ONE Championship,” ucap Stefer.
“Saya memiliki mimpi untuk menjadi juara dunia di olahraga ini suatu saat, dan saya akan hadir dan menunjukkan bahwa saya tengah melakukannya,” lanjutnya. Meskipun harus menjalani jalur yang terjal untuk mencapai jenjang tertinggi kelas 56,7 kilogram ONE Championship, Stefer terinspirasi untuk menaklukkan Peng di laga nanti.
Sebab, dia sudah menyaksikan begitu banyak pelajaran mengenai perjalanan berat dan tidak pasti yang harus ditempuh sebelum kemudian dapat meraih puncak kesuksesan.
Stefer menekankan bahwa keinginannya untuk menapaki tingkat yang lebih tinggi membuatnya mendapatkan perspektif baru untuk bekerja keras dan tak mengenal lelah untuk maju hingga mampu meraih tujuannya.
“Saya akan melakukan yang terbaik dan menunjukkan apa yang saya miliki. Saya akan melangkahkan kaki terbaik saya ke depan karena saya telah berlatih sangat keras untuk pertarungan ini,” ucap Stefer.
“Di pertarungan saya selanjutnya, saya berharap dapat menunjukkan kepada setiap orang bahwa saya akan menjadi semakin baik dengan pengalaman saya. Tujuan saya di sini adalah untuk menjadi yang terbaik. Saya tak akan mengecewakan rekan senegara, teman, keluarga dan rekan satu tim kali ini,” pungkasnya.
Kesempatan itu akan dimanfaatkannya untuk menembus kekalahannya pada laga terakhir di Manila, 27 Juli lalu. Stefer tanpa ragu-ragu menunjukkan tekad bahwa dirinya akan berusaha keras tampil dengan cara terbaik.
Dia tidak mau melakukan kesalahan saat takluk dari Rene “The Challenger” Catalan asal Filipina. Meski hanya kalah angka, dia mengakui bermain dengan kurang baik dan menilai lawannya yang merupakan ahli wushu itu, tampil lebih bagus.
“Ini adalah kesempatan yang baik bagi saya untuk membayarnya. Penampilan terakhir saya bukanlah yang terbaik, dan saya merasa bahwa saya tak dapat menunjukkan apa yang saya sebenarnya bisa lakukan saat itu,” kata Stefer.
“Sekarang, fokus saya adalah menajamkan kemampuan dan memastikan bahwa saya telah belajar dari kesalahan di pertarungan terakhir saya,” tambahnya. Ahli gulat berusia 31 tahun asal Jakarta ini menjamin akan menampilkan kemampuannya yang lebih baik saat melawan petarung China peraih medali perak Gulat Greco-Roman Nasional seperti Peng.
Petarung asal China ini telah menunjukkan kemenangan yang impresif dalam 57 detik saat melawan Eddey Kalai pada Juli lalu. Oleh karena itu, dia akui sudah memperbaiki kepercayaan dirinya dengan berlatih sangat keras di Bali.
“Dengan bantuan rekanrekan saya di Bali MMA, saya sangat termotivasi untuk menunjukkan kepada dunia bahwa saya layak untuk bertarung di panggung internasional seperi ONE Championship,” ucap Stefer.
“Saya memiliki mimpi untuk menjadi juara dunia di olahraga ini suatu saat, dan saya akan hadir dan menunjukkan bahwa saya tengah melakukannya,” lanjutnya. Meskipun harus menjalani jalur yang terjal untuk mencapai jenjang tertinggi kelas 56,7 kilogram ONE Championship, Stefer terinspirasi untuk menaklukkan Peng di laga nanti.
Sebab, dia sudah menyaksikan begitu banyak pelajaran mengenai perjalanan berat dan tidak pasti yang harus ditempuh sebelum kemudian dapat meraih puncak kesuksesan.
Stefer menekankan bahwa keinginannya untuk menapaki tingkat yang lebih tinggi membuatnya mendapatkan perspektif baru untuk bekerja keras dan tak mengenal lelah untuk maju hingga mampu meraih tujuannya.
“Saya akan melakukan yang terbaik dan menunjukkan apa yang saya miliki. Saya akan melangkahkan kaki terbaik saya ke depan karena saya telah berlatih sangat keras untuk pertarungan ini,” ucap Stefer.
“Di pertarungan saya selanjutnya, saya berharap dapat menunjukkan kepada setiap orang bahwa saya akan menjadi semakin baik dengan pengalaman saya. Tujuan saya di sini adalah untuk menjadi yang terbaik. Saya tak akan mengecewakan rekan senegara, teman, keluarga dan rekan satu tim kali ini,” pungkasnya.
(don)