Faeroz Latihan bareng Pembalap Moto3 Nicolo Bulega dan Marco Belli
A
A
A
JAKARTA - Agenda hari pertama program Yamaha VR46 Master Camp, Rabu (12/9) yang diikuti racer muda Indonesia, M Faerozi, akrab disapa Faeroz ialah menjalani latihan MiniGP dan Gokart di Sirkuit Misano, Italia serta flat-track di VR46 Motor Ranch, Tavullia.
Sebelum melakukan pelatihan MiniGP dengan motor special-engine Yamaha YZ85, terlebih dahulu dilakukan Technical-Briefing selama sekitar 15 menit yang dibimbing oleh pembalap Moto3 yang tergabung di tim SKY Racing Team VR46, Nicolo Bulega.
Adapun tujuan dari latihan MiniGP selama 2 jam ini adalah meningkatkan skill dan mendapatkan pengetahuan dalam bermanuver serta melatih gerakan respon yang lebih cepat. Karakter tenaga YZ85 yang responsif dipastikan dapat mempertajam gaya refleks pembalap.
Sehubungan tahapan MiniGP ini terbagi dalam 4 sesi. Faeroz yang berusia 15 tahun terus mempertajam catatan waktunya dalam setiap tahapan. Mulai sesi awal (1) dengan best-time 43,333 detik, kemudian sesi 2 menjadi 40,956 detik, lanjut sesi 3 dan sesi 4 masing-masing 40,511 detik dan 40,061 detik. Alhasil, lebih baik hingga 3 detik.
Untuk setiap sesinya berjalan selama 10-15 menit. Nicolo Bulega sendiri menorehkan best-time 39,343 detik. Pada sesi akhir atau ke-5 dilakukan kompetisi MiniGP. Faeroz sempat terjatuh dua kali saat fight dengan Bulega. Namun bangkit dan berjuang hingga dapat finish ke-4. Bulega yang berumur 18 tahun memberikan apresiasi pujian pada Faeroz yang sempat bertarung dengannya.
Secara umum, Faeroz yang berasal dari Lumajang, Jawa Timur menjadi yang tercepat diantara 3 starter Yamaha VR46 Master Camp lainnya, yaitu Muhammad Aiman Bin Tahiruddin (Malaysia/ 16 tahun), kemudian Nazirul Izzat Bin Muhammad Bahauddin (Malaysia/ 18 tahun) dan Shota Yokohama (Jepang/ 16 tahun). Faeroz berjarak sekitar 0,7 detik dari ukiran waktu Bulega.
Setelah melakukan istirahat selama lebih kurang setengah jam, Faeroz dan 3 peserta Yamaha VR46 Master Camp lainnya menjalani latihan balap go-kart yang disediakan oleh Birel Art dan TM Racing. Demikian berjalan selama 1,5 jam. Sehubungan balap mobil go-kart yang dihadirkan dalam 5 sesi ini, memiliki misi pembelajaran dalam kontrol kemudi dan penggunaan tubuh bagian atas serta bagaimana mengatur ritme balap lebih baik.
Kembali Faeroz mempertajam waktu tempuhnya hingga tercatat 45,201 detik pada sesi 4. Dibanding sesi 1 menorehkan 46,671 detik. Jadi ada peningkatan hingga 1,4 detik. Dalam 4 sesi yang dijalani, Faeroz bergantian ada di posisi 1 atau 2. Saat race go-kart (sesi 5), racer yang konsen di balap AP250 Asia Road Racing Championship (ARRC) 2018 ini, finish diposisi ke-3.
Latihan terakhir di hari perdana ini ditutup dengan flat-track di Tavullia, Italia dalam bimbingan Marco Belli yang memiliki prestasi signifikan yaitu tiga kali meraih juara flat-track Inggris dan dua kali juara flat-track Amerika dan Eropa. Sebelumnya, mereka terlebih dahulu menikmati makan siang di the Bar, Ristorante e Pizzeria Da Rossi, Tavullia.
“Program hari pertama seperti biasa terdiri dari slalom diantara rintangan kun, kemudian mempraktekkan posisi tubuh yang benar dan menciptakan pemahaman yang lebih baik tentang hubungan antara motor, ban dan trek. Sebetulnya, kami memiliki program pengenalan yang lebih lama yang dijadwalkan untuk sesi pertama, tetapi karena tingkat keterampilan peserta, maka kami melewatkan beberapa latihan biasa, jadi kami sudah dapat menggunakan dua oval," terang Marco Belli.
Untuk Flat-track berlangsung cukup lama hingga sekitar 3 jam. Terdiri dari 3 sesi slalom, berlanjut dengan model rintangan seperti kue donat dengan handycap dua kun, little oval ke kiri dan ke kanan serta Americana. Masing-masing selama 15 menit. Tentu saja, banyak pengalaman yang diperoleh Faeroz sehubungan 3 jenis latihan yang dijalani di hari perdana Yamaha VR46 Master Camp Edisi 6 ini.
"Sesi MiniGP sangat penting bagi saya, karena saya belajar banyak tentang bagaimana saya dapat meningkatkan gaya balap saya. Untuk Go-kart membantu saya untuk mengerti bagaimana anda harus menggunakan tubuh bagian atas. Kami juga menghabiskan waktu untuk mempelajari teknik dasar pada flat-track, kontrol dalam membuka throttle gas, posisi tubuh dan menjaga keseimbangan. Banyak yang telah dilakukan dalam satu hari, itu sangat menyenangkan!" tutur Muhammad Faerozi Toreqottulah.
Sebelum melakukan pelatihan MiniGP dengan motor special-engine Yamaha YZ85, terlebih dahulu dilakukan Technical-Briefing selama sekitar 15 menit yang dibimbing oleh pembalap Moto3 yang tergabung di tim SKY Racing Team VR46, Nicolo Bulega.
Adapun tujuan dari latihan MiniGP selama 2 jam ini adalah meningkatkan skill dan mendapatkan pengetahuan dalam bermanuver serta melatih gerakan respon yang lebih cepat. Karakter tenaga YZ85 yang responsif dipastikan dapat mempertajam gaya refleks pembalap.
Sehubungan tahapan MiniGP ini terbagi dalam 4 sesi. Faeroz yang berusia 15 tahun terus mempertajam catatan waktunya dalam setiap tahapan. Mulai sesi awal (1) dengan best-time 43,333 detik, kemudian sesi 2 menjadi 40,956 detik, lanjut sesi 3 dan sesi 4 masing-masing 40,511 detik dan 40,061 detik. Alhasil, lebih baik hingga 3 detik.
Untuk setiap sesinya berjalan selama 10-15 menit. Nicolo Bulega sendiri menorehkan best-time 39,343 detik. Pada sesi akhir atau ke-5 dilakukan kompetisi MiniGP. Faeroz sempat terjatuh dua kali saat fight dengan Bulega. Namun bangkit dan berjuang hingga dapat finish ke-4. Bulega yang berumur 18 tahun memberikan apresiasi pujian pada Faeroz yang sempat bertarung dengannya.
Secara umum, Faeroz yang berasal dari Lumajang, Jawa Timur menjadi yang tercepat diantara 3 starter Yamaha VR46 Master Camp lainnya, yaitu Muhammad Aiman Bin Tahiruddin (Malaysia/ 16 tahun), kemudian Nazirul Izzat Bin Muhammad Bahauddin (Malaysia/ 18 tahun) dan Shota Yokohama (Jepang/ 16 tahun). Faeroz berjarak sekitar 0,7 detik dari ukiran waktu Bulega.
Setelah melakukan istirahat selama lebih kurang setengah jam, Faeroz dan 3 peserta Yamaha VR46 Master Camp lainnya menjalani latihan balap go-kart yang disediakan oleh Birel Art dan TM Racing. Demikian berjalan selama 1,5 jam. Sehubungan balap mobil go-kart yang dihadirkan dalam 5 sesi ini, memiliki misi pembelajaran dalam kontrol kemudi dan penggunaan tubuh bagian atas serta bagaimana mengatur ritme balap lebih baik.
Kembali Faeroz mempertajam waktu tempuhnya hingga tercatat 45,201 detik pada sesi 4. Dibanding sesi 1 menorehkan 46,671 detik. Jadi ada peningkatan hingga 1,4 detik. Dalam 4 sesi yang dijalani, Faeroz bergantian ada di posisi 1 atau 2. Saat race go-kart (sesi 5), racer yang konsen di balap AP250 Asia Road Racing Championship (ARRC) 2018 ini, finish diposisi ke-3.
Latihan terakhir di hari perdana ini ditutup dengan flat-track di Tavullia, Italia dalam bimbingan Marco Belli yang memiliki prestasi signifikan yaitu tiga kali meraih juara flat-track Inggris dan dua kali juara flat-track Amerika dan Eropa. Sebelumnya, mereka terlebih dahulu menikmati makan siang di the Bar, Ristorante e Pizzeria Da Rossi, Tavullia.
“Program hari pertama seperti biasa terdiri dari slalom diantara rintangan kun, kemudian mempraktekkan posisi tubuh yang benar dan menciptakan pemahaman yang lebih baik tentang hubungan antara motor, ban dan trek. Sebetulnya, kami memiliki program pengenalan yang lebih lama yang dijadwalkan untuk sesi pertama, tetapi karena tingkat keterampilan peserta, maka kami melewatkan beberapa latihan biasa, jadi kami sudah dapat menggunakan dua oval," terang Marco Belli.
Untuk Flat-track berlangsung cukup lama hingga sekitar 3 jam. Terdiri dari 3 sesi slalom, berlanjut dengan model rintangan seperti kue donat dengan handycap dua kun, little oval ke kiri dan ke kanan serta Americana. Masing-masing selama 15 menit. Tentu saja, banyak pengalaman yang diperoleh Faeroz sehubungan 3 jenis latihan yang dijalani di hari perdana Yamaha VR46 Master Camp Edisi 6 ini.
"Sesi MiniGP sangat penting bagi saya, karena saya belajar banyak tentang bagaimana saya dapat meningkatkan gaya balap saya. Untuk Go-kart membantu saya untuk mengerti bagaimana anda harus menggunakan tubuh bagian atas. Kami juga menghabiskan waktu untuk mempelajari teknik dasar pada flat-track, kontrol dalam membuka throttle gas, posisi tubuh dan menjaga keseimbangan. Banyak yang telah dilakukan dalam satu hari, itu sangat menyenangkan!" tutur Muhammad Faerozi Toreqottulah.
(nug)