Perang Ambisi Tottenham Hotspur vs Liverpool di Wembley Stadium
Perang Ambisi Tottenham Hotspur vs Liverpool di Wembley Stadium
A
A
A
LONDON - Tottenham Hotspur berambisi meraih kemenangan saat menjamu Liverpool di Wembley Stadium, malam ini. Kemenangan di kandang sendiri menjadi sangat penting bagi The Lilywhite sebagai penebusan dosa pekan lalu yang secara mengejutkan kalah 1-2 dari Watford. Namun, ambisi meraih kemenangan tersebut tentu tidak mudah.
Pasalnya, Tottenham kehilangan Dele Alli (cedera hasmtring) dan Hugo Lloris (paha) serta beberapa pemain lainnya. Pelatih Tottenham Mauricio Pochettino meng aku kecewa harus kehilangan dua pemainnya itu.
Apalagi, Alli mengalami cedera bukan saat bermain bersama timnya, tapi ketika membela Inggris menghadapi Spanyol di UEFA Nations League, akhir pekan lalu. Bahkan, gelandang berusia 22 tahun itu juga kemungkinan absen saat Spurs menghadapi Inter Milan di laga Liga Champions, Selasa (18/9).
“Dia (Alli) mengalami cedera kecil setelah bermain 20 menit pada pertandingan melawan Spanyol di Wembley,” kata Pochettino dilansir ESPN . “Saya kecewa karena kami akan kehilangan dia di pertandingan ini (kontra Liver pool) dan mungkin juga absen saat menghadapi Inter di Liga Champions,” ungkapnya.
Meski kehilangan Alli, Pochettino tetap yakin timnya akan tetap tampil menyerang pada laga nanti. Dia akan mengandalkan Harry Kane yang mendapatkan dukungan dari Christian Eriksen serta Lucas Moura.
Meski Kane masih belum berada dalam bentuk performa terbaik, Pochettino optimistis pemainnya itu akan membuktikannya pada laga nanti. “Menurut saya, dia (Kane) dalam kondisi fit. Saya tidak membaca dan mendengarkan kabar.
Paling penting kami yakin dengan kondisinya. Dia salah satu striker terbaik di dunia. Saat seorang striker tidak mencetak gol, selalu saja muncul pikiran tentang bermacam alasan,” kata Pochettino.
Pelatih asal Argentina ini juga sudah bisa memainkan Son Heung-min yang baru kembali setelah membantu Korea Selatan meraih medali emas Asian Games 2018. Penyerangnya itu lebih fokus karena telah terbebas dari wajib militer di negaranya, hal yang tidak didapatkannya saat memperkuat Bayer Leverkusen empat tahun lalu.
Selain masalah serangan, Pochettino juga percaya pertahanannya akan tetap solid tanpa Lloris yang masih mengalami cedera paha setelah membantu timnya mengalahkan Manchester United 3-0 di Old Trafford, 28 Agustus.
Namun, dia juga harus berhati-hati karena kiper penggantinya, Michael Vorm, tampil kurang meyakinkan ketika kalah dari Watford, 2 September lalu. “Lloris akan menjalani pemeriksaan sekali lagi untuk melihat perkembangan cederanya.
Semoga semua baik-baik saja dan dia bisa segera dimainkan seperti halnya Alli,” ucap Pochettino. Sementara itu, ambisi meraih kemenangan di Wembley Stadium juga diusung Liverpool. The Reds ingin memutus rekor negatif di Wembley Stadium.
Dalam empat lawatan terakhir Liverpool ke Wembley Stadium, mereka selalu kalah. Pada tahun 2015, Liverpool asuhan Kenny Dalglish kalah dari Chelsea di final Piala FA. Tiga tahun setelahnya, The Reds yang diasuh Brendan Rodgers takluk dari Aston Villa di semifinal Piala FA.
Di era Juergen Klopp, Liverpool juga merasakan “kutukan” Wembley ketika ditekuk Manchester City dalam final Piala Liga 2016. Setahun setelahnya, di ajang Liga Primer, anak asuh Klopp dibantai Tottenham Hotspur di Wembley Stadium.
Bertandang ke kandang sementara Spurs musim lalu, Mohamed Salah dkk tampil mengecewakan dan kalah 1-4. Klopp pun tidak dapat menyembunyikan kekecewaannya atas hasil laga tersebut.
Namun, bek Liverpool Virgil van Dijk optimistis timnya bakal melanjutkan tren positif musim ini. The Reds telah memenangkan empat laga yang sudah dilakoni. Van Dijk mengaku tidak gentar menghadapi Tottenham, termasuk jadwal padat yang akan dihadapi Liverpool.
Pemain asal Belanda itu justru sudah tidak sabar untuk terlibat di dalam pertandingan itu. “Ini adalah pertandingan dimana pemain menantikan dan ingin bermain. Akan ada tekanan tapi kami tidak mau memikirkannya karena ini panggung besar. Saya menantikan setiap detik dari pertandingan nanti. Kami akan melihat apa yang terjadi,” ungkap Van Dijk.
Pasalnya, Tottenham kehilangan Dele Alli (cedera hasmtring) dan Hugo Lloris (paha) serta beberapa pemain lainnya. Pelatih Tottenham Mauricio Pochettino meng aku kecewa harus kehilangan dua pemainnya itu.
Apalagi, Alli mengalami cedera bukan saat bermain bersama timnya, tapi ketika membela Inggris menghadapi Spanyol di UEFA Nations League, akhir pekan lalu. Bahkan, gelandang berusia 22 tahun itu juga kemungkinan absen saat Spurs menghadapi Inter Milan di laga Liga Champions, Selasa (18/9).
“Dia (Alli) mengalami cedera kecil setelah bermain 20 menit pada pertandingan melawan Spanyol di Wembley,” kata Pochettino dilansir ESPN . “Saya kecewa karena kami akan kehilangan dia di pertandingan ini (kontra Liver pool) dan mungkin juga absen saat menghadapi Inter di Liga Champions,” ungkapnya.
Meski kehilangan Alli, Pochettino tetap yakin timnya akan tetap tampil menyerang pada laga nanti. Dia akan mengandalkan Harry Kane yang mendapatkan dukungan dari Christian Eriksen serta Lucas Moura.
Meski Kane masih belum berada dalam bentuk performa terbaik, Pochettino optimistis pemainnya itu akan membuktikannya pada laga nanti. “Menurut saya, dia (Kane) dalam kondisi fit. Saya tidak membaca dan mendengarkan kabar.
Paling penting kami yakin dengan kondisinya. Dia salah satu striker terbaik di dunia. Saat seorang striker tidak mencetak gol, selalu saja muncul pikiran tentang bermacam alasan,” kata Pochettino.
Pelatih asal Argentina ini juga sudah bisa memainkan Son Heung-min yang baru kembali setelah membantu Korea Selatan meraih medali emas Asian Games 2018. Penyerangnya itu lebih fokus karena telah terbebas dari wajib militer di negaranya, hal yang tidak didapatkannya saat memperkuat Bayer Leverkusen empat tahun lalu.
Selain masalah serangan, Pochettino juga percaya pertahanannya akan tetap solid tanpa Lloris yang masih mengalami cedera paha setelah membantu timnya mengalahkan Manchester United 3-0 di Old Trafford, 28 Agustus.
Namun, dia juga harus berhati-hati karena kiper penggantinya, Michael Vorm, tampil kurang meyakinkan ketika kalah dari Watford, 2 September lalu. “Lloris akan menjalani pemeriksaan sekali lagi untuk melihat perkembangan cederanya.
Semoga semua baik-baik saja dan dia bisa segera dimainkan seperti halnya Alli,” ucap Pochettino. Sementara itu, ambisi meraih kemenangan di Wembley Stadium juga diusung Liverpool. The Reds ingin memutus rekor negatif di Wembley Stadium.
Dalam empat lawatan terakhir Liverpool ke Wembley Stadium, mereka selalu kalah. Pada tahun 2015, Liverpool asuhan Kenny Dalglish kalah dari Chelsea di final Piala FA. Tiga tahun setelahnya, The Reds yang diasuh Brendan Rodgers takluk dari Aston Villa di semifinal Piala FA.
Di era Juergen Klopp, Liverpool juga merasakan “kutukan” Wembley ketika ditekuk Manchester City dalam final Piala Liga 2016. Setahun setelahnya, di ajang Liga Primer, anak asuh Klopp dibantai Tottenham Hotspur di Wembley Stadium.
Bertandang ke kandang sementara Spurs musim lalu, Mohamed Salah dkk tampil mengecewakan dan kalah 1-4. Klopp pun tidak dapat menyembunyikan kekecewaannya atas hasil laga tersebut.
Namun, bek Liverpool Virgil van Dijk optimistis timnya bakal melanjutkan tren positif musim ini. The Reds telah memenangkan empat laga yang sudah dilakoni. Van Dijk mengaku tidak gentar menghadapi Tottenham, termasuk jadwal padat yang akan dihadapi Liverpool.
Pemain asal Belanda itu justru sudah tidak sabar untuk terlibat di dalam pertandingan itu. “Ini adalah pertandingan dimana pemain menantikan dan ingin bermain. Akan ada tekanan tapi kami tidak mau memikirkannya karena ini panggung besar. Saya menantikan setiap detik dari pertandingan nanti. Kami akan melihat apa yang terjadi,” ungkap Van Dijk.
(don)
Explore More