Start Terbaik Liverpool setelah 28 Tahun
A
A
A
LIVERPOOL - Laju Liverpool di Liga Primer semakin kencang selepas jeda internasional. Kemenangan 2-1 atas Tottenham Hotspur di Stadion Wembley membuat Liverpool mencatatkan 5 kemenangan beruntun di awal musim dan menjadi start terbaik The Reds setelah 28 tahun.
Terakhir kali The Reds melakukan sapu bersih di 5 laga awal Liga Primer terjadi pada musim 1990/1991. Capaian tersebut mengulangi keberhasilan Liverpool pada 1978/1979. “Ini adalah hasil yang bagus. Pertandingan ini berjalan dengan intensitas tinggi dan para pemain berhasil melakukannya.
Saya pikir, kami pantas memenangi pertandingan,” kata Pelatih Liverpool Juergen Klopp seperti dilansir BBC. Tampil di hadapan pendukungannya di Anfield Stadium, Liverpool mendominasi pertandingan. Tekanan demi tekanan yang dilancarkan berbuah dua gol yang dilesakkan Giorginio Wijnaldum (39) dan Roberto Firmino (54).
Adapun Tottenham memperkecil ketertinggalan lewat Erik Lamela (90+3). Kemenangan juga membuat James Milner dkk mengakhiri catatan buruk Liverpool yang sebelumnya tidak mampu meraih kemenangan di dua pertemuan terakhir Liga Primer melawan Tottenham (satu imbang dan satu kekalahan).
“Kami pantas memenangi pertandingan. Lebih dari 85 menit kami sangat menguasai pertandingan. Kami memberikan kesulitan kepada Tottenham baik ketika menguasai ataupun tanpa bola,” tambah Klopp.
Juru taktik asal Jerman tersebut menganggap Liverpool telah menunjukkan perkembangan begitu pesat musim ini. Dia berharap The Reds mampu menjaga konsistensi bukan hanya di Liga Primer, tetapi juga di Liga Champions.
Selanjutnya Liverpool akan menjamu raksasa Ligue 1, Paris Saint Germain (PSG), di Anfield Stadium, Selasa (18/9), pada laga pertama penyisihan Grup C. Menurut pelatih asal Jerman tersebut, penampilan melawan Tottenham merupakan performa terbaik mereka sepanjang musim ini.
“Bagi saya, performa lebih penting ketimbang hasil. Semua pemain telah melakukan pekerjaan luar biasa. Saya sangat bangga kepada para pemain,” tambahnya. Sementara di kubu lawan, torehan negatif Tottenham berlanjut.
Mereka menderita kekalahan dalam dua laga beruntun di Liga Primer. Situasi serupa pernah dirasakan The Lilywhites pada musim 2015/2016. Kurang optimalnya penampilan Tottenham disebabkan absennya dua pilar utamanya, yakni penjaga gawang Hugo Lloris dan gelandang Dele Alli.
Lloris harus beristirahat selama beberapa minggu karena mengalami cedera paha. Adapun Alli menderita cedera hamstring. Sokongan untuk Harry Kane juga minim lantaran Son Heung-min belum maksimal karena baru kembali dari tugasnya bersama tim nasional Korea Selatan di Asian Games 2018.
Pelatih Tottenham Mauricio Pochettino mengakui Liverpool bermain lebih baik ketimbang Tottenham. Selain itu dia kecewa dengan keputusan wasit yang tidak memberikan penalti ketika Son dilanggar di babak kedua.
Terakhir kali The Reds melakukan sapu bersih di 5 laga awal Liga Primer terjadi pada musim 1990/1991. Capaian tersebut mengulangi keberhasilan Liverpool pada 1978/1979. “Ini adalah hasil yang bagus. Pertandingan ini berjalan dengan intensitas tinggi dan para pemain berhasil melakukannya.
Saya pikir, kami pantas memenangi pertandingan,” kata Pelatih Liverpool Juergen Klopp seperti dilansir BBC. Tampil di hadapan pendukungannya di Anfield Stadium, Liverpool mendominasi pertandingan. Tekanan demi tekanan yang dilancarkan berbuah dua gol yang dilesakkan Giorginio Wijnaldum (39) dan Roberto Firmino (54).
Adapun Tottenham memperkecil ketertinggalan lewat Erik Lamela (90+3). Kemenangan juga membuat James Milner dkk mengakhiri catatan buruk Liverpool yang sebelumnya tidak mampu meraih kemenangan di dua pertemuan terakhir Liga Primer melawan Tottenham (satu imbang dan satu kekalahan).
“Kami pantas memenangi pertandingan. Lebih dari 85 menit kami sangat menguasai pertandingan. Kami memberikan kesulitan kepada Tottenham baik ketika menguasai ataupun tanpa bola,” tambah Klopp.
Juru taktik asal Jerman tersebut menganggap Liverpool telah menunjukkan perkembangan begitu pesat musim ini. Dia berharap The Reds mampu menjaga konsistensi bukan hanya di Liga Primer, tetapi juga di Liga Champions.
Selanjutnya Liverpool akan menjamu raksasa Ligue 1, Paris Saint Germain (PSG), di Anfield Stadium, Selasa (18/9), pada laga pertama penyisihan Grup C. Menurut pelatih asal Jerman tersebut, penampilan melawan Tottenham merupakan performa terbaik mereka sepanjang musim ini.
“Bagi saya, performa lebih penting ketimbang hasil. Semua pemain telah melakukan pekerjaan luar biasa. Saya sangat bangga kepada para pemain,” tambahnya. Sementara di kubu lawan, torehan negatif Tottenham berlanjut.
Mereka menderita kekalahan dalam dua laga beruntun di Liga Primer. Situasi serupa pernah dirasakan The Lilywhites pada musim 2015/2016. Kurang optimalnya penampilan Tottenham disebabkan absennya dua pilar utamanya, yakni penjaga gawang Hugo Lloris dan gelandang Dele Alli.
Lloris harus beristirahat selama beberapa minggu karena mengalami cedera paha. Adapun Alli menderita cedera hamstring. Sokongan untuk Harry Kane juga minim lantaran Son Heung-min belum maksimal karena baru kembali dari tugasnya bersama tim nasional Korea Selatan di Asian Games 2018.
Pelatih Tottenham Mauricio Pochettino mengakui Liverpool bermain lebih baik ketimbang Tottenham. Selain itu dia kecewa dengan keputusan wasit yang tidak memberikan penalti ketika Son dilanggar di babak kedua.
(don)