Agar Tidak Jadi Beban, Los Blancos Lupakan Masa Lalu

Rabu, 19 September 2018 - 08:54 WIB
Agar Tidak Jadi Beban,...
Agar Tidak Jadi Beban, Los Blancos Lupakan Masa Lalu
A A A
MADRID - Stadion Santiago Bernabeu adalah rumah kedua untuk trofi Liga Champions setelah Kantor UEFA di Nyon, Swiss.

Sejak digulirkan pertama kali pada 1955, sudah 13 kali trofi yang didesain Jorg Stadelmann tersebut bersemayam di kandang Real Madrid tersebut. Bahkan, dalam tiga musim terakhir, trofi Liga Champions tak berpindah tempat karena Madrid berhasil menjadi juara tiga kali beruntun.

“Kami adalah tim terbaik di Eropa dalam beberapa tahun terakhir dan telah mengalahkan tim-tim terbesar,” kata Presiden Madrid Florentino Perez, setelah timnya memenangkan gelar ke-13 Liga Champions dan mempertahankan gelar tiga musim berturut-turut.

Sulit untuk membantah pernyataan Perez terkait status Los Blancos sebagai tim terbaik Eropa. Apalagi, jika landasannya adalah raihan trofi Liga Champions, jelas sulit diperdebatkan. “Kami punya pemain terbaik di setiap posisi.

Itu membantu kami menikmati era yang menempatkan kami di puncak sepak bola dunia,” ujarnya. Tapi, bicara pemain terbaik, jelas bisa diperdebatkan. Terutama jika melihat apa yang mereka lakukan tahun ini bisa jadi kisah pemain besar hanya masa lalu buat Madrid.

Los Blancos hampir tak mendatangkan nama besar sampai musim baru digelar. Mereka justru melepas pemain terbaik, terbesar yang pernah dimiliki dalam beberapa musim terakhir, yakni Cristiano Ronaldo (CR7) ke Juventus. CR7, disukai atau tidak, adalah pemain terbaik di posisinya.

Dia menjadi pemain tersubur dalam sejarah sepak bola Eropa bersama Lionel Messi. Dia menjadi pencetak gol terbanyak Liga Champions dalam enam musim terakhir. Dia menjadi penyumbang terbanyak gol Madrid di turnamen sepak bola terbesar Benua Biru tersebut.

Betul, Madrid tak terlalu banyak berubah, selain kehilangan CR7 dan Pelatih Zinedine Zidane. Mereka masih memiliki Gareth Bale, pemain termahal musim 2013/2014 saat diboyong dari Tottenham Hotspur.

Tapi, melihat gol Bale di Liga Champions, hanya pesimisme yang terlihat karena sumbangsih golnya paling tinggi 14%. Karim Benzema bisa dikatakan lebih baik dibandingkan Bale. Hanya, begitu dibandingkan dengan CR7, gol penyerang asal Prancis tersebut tak pernah mencapai setengah dari pencapaian Ronaldo.

“Tentu saja sedikit berbeda dari sebelumnya punya pemain besar di sini,” kata Bale, dikutip Daily Mail. Di sisi lain, penyerang timnas Wales tersebut mengakui timnya sudah mulai move on dari masa lalu saat masih diperkuat CR7.

Menurut dia, tanpa mantan pemain Manchester United itu, Madrid bermain lebih kolektif. Para pemain juga merasa lebih santai dibandingkan saat masih ada CR7. “Seharusnya memang kinerja tim lebih diutamakan, lebih bekerja sebagai sebuah kesatuan ketimbang fokus pada satu pemain,” tandasnya.

Sejak kepergian CR7, Bale dan Benzema menjadi lebih produktif. Bale sudah mengoleksi tiga gol dan dua assist dari empat penampilan di Primera Liga. Benzema juga menjadi lebih produktif dengan empat gol dari empat pertandingan Liga Primer.

Madrid kini berada di urutan kedua klasemen sementara Liga Primer, berjarak dua poin dari Barcelona di urutan pertama. “Kami tahu ada banyak tim yang kuat. Tapi, jika saya harus mengatakan siapa favorit, Madrid adalah salah satunya,” ujar Benzema.

Tapi, statistik kompetisi domestik akan diuji saat Madrid menjamu AS Roma di Stadion Santiago Bernabeu, dini hari nanti. Pertandingan ini menjadi tes pertama Pelatih Julen Lopetegui. Melawan Roma menjadi debut Lopetegui bersama Madrid di Liga Champions dan kedua di pentas Eropa.

Sebelumnya dia sudah mendampingi tim di ajang Piala Super Eropa melawan Atletico Madrid. Sayangnya, debut Lopetegui berakhir dengan kekalahan. Meski tidak terlalu banyak, pelatih timnas Spanyol tersebut juga memiliki pengalaman di Liga Champions bersama FC Porto.

Total dia sudah menjalani 16 pertandingan dengan mencatatkan sembilan kemenangan, empat imbang, dan tiga kalah. Masalahnya, prestasi terbaiknya hanyalah sampai babak 16 besar.

“Pertandingan pertama di kandang sangat penting. Kami harus menguasai bola dan mengontrol pertandingan. Roma adalah tim yang bagus dengan pemain yang sangat bagus,” tutur pemain asal Prancis tersebut.

Pelatih Roma Eusebio di Francesco tak memandang enteng Madrid. Meski tidak ada lagi CR7, Los Blancos tetaplah tim yang kuat. Di bawah Lopetegui, tim Ibu Kota Spanyol itu masih bisa menguasai lebih banyak bola dan bermain sebagai tim.

“Mereka membuat lebih sedikit kesalahan dan lebih banyak pemimpin. Mereka memiliki pemain yang sangat bagus yang menjadi basis tim nasional Spanyol,” kata Di Francesco.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8836 seconds (0.1#10.140)