Anthony Terus Melaju Meraih Trofi China Terbuka 2018
A
A
A
CHANGZOU - Anthony Sinisuka Ginting semakin dekat untuk meraih gelar juara di China Terbuka 2018. Pebulutangkis tunggal putra Indonesia itu sukses melangkah ke semifinal usai menyingkirkan wakil tuan rumah Chen Long 18-21, 22-20, 21-16 di Changzhou Olympic Sports Centre, kemarin.
Pada laga berikutnya, Anthony akan berhadapan dengan Chou Tien Chen. Ini akan menjadi partai ulangan semifinal Asian Games 2018 lalu. Ketika itu, Anthony dikalahkan Chou dengan skor 21-16, 21-23, 17-21. Namun, pebulutangkis berusia 21 tahun itu masih unggul dalam rekor lima pertemuannya dengan merebut tiga kemenangan.
“Pastinya saya tidak mau kejadian di Asian Games terulang lagi. Saya akan pelajari lagi rekamannya dan mencoba menikmati permainan nanti. Ini tentang bagaimana mengatur pikiran saya. Sekarang saya mau fokus untuk recovery dan bersiap untuk besok (hari ini),” kata Anthony usai pertandingan.
Meski begitu, perjalanan Anthony untuk bisa menembus ke babak empat besar China Terbuka, terbilang sangat mengesankan. Sebelum mengalahkan Chen Long yang membutuhkan waktu satu jam 25 menit, pebulutangkis kelahiran Cimahi, 20 oktober 1996 itu menyingkirkan Lin Dan 22-24, 21-5, 21-19 di babak pertama, dan pebulutangkis nomor satu dunia asal Denmark, Victor Axelsen 21-18, 21-17.
Namun, kemenangannya dari Chen terbilang luar biasa. Ini sekaligus mengulang suksesnya di perempat final Asian Games 2018. Kala itu, dia juga menghentikan perlawanan Chen dengan skor 21-19, 21-11. Capaian ini juga mempertajam dominasi rekor pertemuannya dengan peraih medali emas Olimpiade 2016 itu menjadi 5-2.
Padahal, Anthony mengaku sempat mengalami kesulitan pada game pertama karena Chen Long bermain sangat baik dan jarang membuat kesalahan sendiri. Bahkan, dia juga sempat ketinggalan jauh 2-8 di game kedua. Namun, pebulutangkis nomor satu Indonesia itu tampil lebih menyerang dan membuahkan hasil postifi.
“Permainan saya berubah, saya ingin menyerang terus, padahal harusnya diolah dulu. Pelatih mengingatkan saya terus. Di game ketiga, saya belajar dari kesalahan saya di game kedua. Semua berawal dari pikiran, walaupun pertandingan ini melelahkan, banyak reli, saya harus jaga mindset saya. Saya usahakan unggul di permainan net karena saya cari poin dari situ, supaya saya bisa menyerang,” ungkapnya.
Sementara itu, ganda campuran akhirnya tanpa wakil di semifinal China Terbuka 2018. Ricky Karandasuwardi/Debby Susanto disingkirkan oleh pasangan Hong Kong Tang Chun Man/Tse Ying Suet, 21-15, 21-11. Hasil ini sekaligus menyusul rekan-rekannya Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja yang lebih dulu angkat koper.
“Kami masih punya banyak pekerjaan rumah yang harus diperbaiki. Di turnamen ini kami maunya semifinal dulu, tapi belum bisa. Kalau diberi kesempatan bertanding lagi, kami harus bisa mempersembahkan yang terbaik,” ungkap Debby.
Pada laga berikutnya, Anthony akan berhadapan dengan Chou Tien Chen. Ini akan menjadi partai ulangan semifinal Asian Games 2018 lalu. Ketika itu, Anthony dikalahkan Chou dengan skor 21-16, 21-23, 17-21. Namun, pebulutangkis berusia 21 tahun itu masih unggul dalam rekor lima pertemuannya dengan merebut tiga kemenangan.
“Pastinya saya tidak mau kejadian di Asian Games terulang lagi. Saya akan pelajari lagi rekamannya dan mencoba menikmati permainan nanti. Ini tentang bagaimana mengatur pikiran saya. Sekarang saya mau fokus untuk recovery dan bersiap untuk besok (hari ini),” kata Anthony usai pertandingan.
Meski begitu, perjalanan Anthony untuk bisa menembus ke babak empat besar China Terbuka, terbilang sangat mengesankan. Sebelum mengalahkan Chen Long yang membutuhkan waktu satu jam 25 menit, pebulutangkis kelahiran Cimahi, 20 oktober 1996 itu menyingkirkan Lin Dan 22-24, 21-5, 21-19 di babak pertama, dan pebulutangkis nomor satu dunia asal Denmark, Victor Axelsen 21-18, 21-17.
Namun, kemenangannya dari Chen terbilang luar biasa. Ini sekaligus mengulang suksesnya di perempat final Asian Games 2018. Kala itu, dia juga menghentikan perlawanan Chen dengan skor 21-19, 21-11. Capaian ini juga mempertajam dominasi rekor pertemuannya dengan peraih medali emas Olimpiade 2016 itu menjadi 5-2.
Padahal, Anthony mengaku sempat mengalami kesulitan pada game pertama karena Chen Long bermain sangat baik dan jarang membuat kesalahan sendiri. Bahkan, dia juga sempat ketinggalan jauh 2-8 di game kedua. Namun, pebulutangkis nomor satu Indonesia itu tampil lebih menyerang dan membuahkan hasil postifi.
“Permainan saya berubah, saya ingin menyerang terus, padahal harusnya diolah dulu. Pelatih mengingatkan saya terus. Di game ketiga, saya belajar dari kesalahan saya di game kedua. Semua berawal dari pikiran, walaupun pertandingan ini melelahkan, banyak reli, saya harus jaga mindset saya. Saya usahakan unggul di permainan net karena saya cari poin dari situ, supaya saya bisa menyerang,” ungkapnya.
Sementara itu, ganda campuran akhirnya tanpa wakil di semifinal China Terbuka 2018. Ricky Karandasuwardi/Debby Susanto disingkirkan oleh pasangan Hong Kong Tang Chun Man/Tse Ying Suet, 21-15, 21-11. Hasil ini sekaligus menyusul rekan-rekannya Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja yang lebih dulu angkat koper.
“Kami masih punya banyak pekerjaan rumah yang harus diperbaiki. Di turnamen ini kami maunya semifinal dulu, tapi belum bisa. Kalau diberi kesempatan bertanding lagi, kami harus bisa mempersembahkan yang terbaik,” ungkap Debby.
(don)