Cetak Hattrick, Neymar Samai Rekor Kaka
A
A
A
Neymar Jr merepresentasikan kelayakan Paris Saint Germain (PSG) sebagai salah satu tim yang pantas diperhitungkan pada Liga Champions musim ini.
Bintang asal Brasil tersebut membantu Les Parisiens kembali ke jalur positif setelah menghancurkan Red Star Beograd 6-1 di Parcdes Princes, Rabu (3/10).
Tanpa basa-basi, Neymar memporak-porandakan lini pertahanan Red Star lewat hattrick yang dilesakkannya pada menit ke-20, 22 dan 81. Sedangkan tiga gol PSG lainnya disumbangkan Edinson Cavani (37), Angel di Maria (41) dan Kylian Mbappe (70).
Bagi Neymar, tiga golnya ke gawang Red Star menorehkan rekor tersendiri. Itu merupakan gol ke-30 yang dilesakkannya dari 49 pertandingan di Liga Champions. Neymar pun kini sejajar dengan Ricardo Kaka sebagai pemain Brasil terbanyak yang mencetak gol di Liga Champions.
Namun bedanya, Ex bintang AC Milan dan Real Madrid tersebut harus melalui jumlah pertandingan lebih banyak yakni 86. Belum cukup sampai disitu, Neymar juga menjadi pemain pertama yang mencetak dua gol tendangan bebas di satu pertandingan Liga Champions, sejak Cristiano Ronaldo (CR7) melawan FC Zurich, September 2009.
Musim ini, Neymar memang begitu impresif. Tercatat, dia telah mencetak 10 gol dari 10 penampilan semua kompetisi bersama PSG. Menurut Neymar, performa gemilangnya sangat dipengaruhi kondisi fisiknya yang prima dan kerja keras di sesi latihan.
“Ini adalah hari yang besar bagi kami. Kami bermain sesuai yang kami inginkan. Saya merasa sangat baik ketika bermain sepakbola. Saya merasa sangat baik ketika berada di lapangan,’kata Neymar dilansir espn.
Kegemilangan Neymar juga menuai pujian dari pelatih Thomas Tuchel. Dia mengatakan, PSG sangat beruntung diperkuat oleh pemain-pemain hebat yang terbukti mampu mendongkrak performa tim.
“Neymar sangat sensasional. Anda bisa merasakan bahwa dia sangat lapar. Hal itu membuatnya mencapai performa terbaik dan menjadi penentu kemenangan tim. Sangat penting bagi kami mempunyai salah satu pemain terbaik Eropa. Neymar sungguh luar biasa,”pujinya
Tuchel pantas gembira. Pasalnya, PSG kembali ke jalur kemenangan pasca kalah 2-3 dari Liverpool pada pertandingan pertama, Rabu (19/9).
Les Perisiens kini menempati posisi ketiga klasemen sementara Grup C dengan koleksi tiga poin. Juru taktik asal Jerman tersebut kini menjadikan hasil bagus kontra Red Star sebagai modal penting jelang pertandingan Ligue melawan Olympique Lyon, Senin dini hari (8/10).
“Para pemain telah bertanding sangat baik. Di babak pertama, kami mendominasi penguasaan bola 71 %. Itu adalah performa top. Kami sangat fokus dan sangat serius tanpa memandang sebelah mata lawan,”paparnya
Sementara dikubu lawan, Hasil minor di Parc des Princes mengakhiri catatan mentereng Red Star yang sebelumnya tidak terkalahkan di 19 laga terakhir semua kompetisi. Akibatnya, mereka terbenam di dasar klasemen sementara Grup C dengan koleksi satu poin.
Menanggapi kekalahan timnya, pelatih Vlandan Milojevic mengakui bahwa kualitas timnya jauh di bawah PSG dan sangat minim pengalaman di pentas sepakbola eropa. Dia pun berharap, itu menjadi pelajaran berharga mereka agar dapat bersaing di Grup C dan lolos ke fase knockout Liga Champions.
“Kami memiliiki dua pemain yang belum pernah bermain di Liga Champions. Jika kekalahan ini membuat kami lebih baik, itu akan sangat bagus,”pungkasnya
Bintang asal Brasil tersebut membantu Les Parisiens kembali ke jalur positif setelah menghancurkan Red Star Beograd 6-1 di Parcdes Princes, Rabu (3/10).
Tanpa basa-basi, Neymar memporak-porandakan lini pertahanan Red Star lewat hattrick yang dilesakkannya pada menit ke-20, 22 dan 81. Sedangkan tiga gol PSG lainnya disumbangkan Edinson Cavani (37), Angel di Maria (41) dan Kylian Mbappe (70).
Bagi Neymar, tiga golnya ke gawang Red Star menorehkan rekor tersendiri. Itu merupakan gol ke-30 yang dilesakkannya dari 49 pertandingan di Liga Champions. Neymar pun kini sejajar dengan Ricardo Kaka sebagai pemain Brasil terbanyak yang mencetak gol di Liga Champions.
Namun bedanya, Ex bintang AC Milan dan Real Madrid tersebut harus melalui jumlah pertandingan lebih banyak yakni 86. Belum cukup sampai disitu, Neymar juga menjadi pemain pertama yang mencetak dua gol tendangan bebas di satu pertandingan Liga Champions, sejak Cristiano Ronaldo (CR7) melawan FC Zurich, September 2009.
Musim ini, Neymar memang begitu impresif. Tercatat, dia telah mencetak 10 gol dari 10 penampilan semua kompetisi bersama PSG. Menurut Neymar, performa gemilangnya sangat dipengaruhi kondisi fisiknya yang prima dan kerja keras di sesi latihan.
“Ini adalah hari yang besar bagi kami. Kami bermain sesuai yang kami inginkan. Saya merasa sangat baik ketika bermain sepakbola. Saya merasa sangat baik ketika berada di lapangan,’kata Neymar dilansir espn.
Kegemilangan Neymar juga menuai pujian dari pelatih Thomas Tuchel. Dia mengatakan, PSG sangat beruntung diperkuat oleh pemain-pemain hebat yang terbukti mampu mendongkrak performa tim.
“Neymar sangat sensasional. Anda bisa merasakan bahwa dia sangat lapar. Hal itu membuatnya mencapai performa terbaik dan menjadi penentu kemenangan tim. Sangat penting bagi kami mempunyai salah satu pemain terbaik Eropa. Neymar sungguh luar biasa,”pujinya
Tuchel pantas gembira. Pasalnya, PSG kembali ke jalur kemenangan pasca kalah 2-3 dari Liverpool pada pertandingan pertama, Rabu (19/9).
Les Perisiens kini menempati posisi ketiga klasemen sementara Grup C dengan koleksi tiga poin. Juru taktik asal Jerman tersebut kini menjadikan hasil bagus kontra Red Star sebagai modal penting jelang pertandingan Ligue melawan Olympique Lyon, Senin dini hari (8/10).
“Para pemain telah bertanding sangat baik. Di babak pertama, kami mendominasi penguasaan bola 71 %. Itu adalah performa top. Kami sangat fokus dan sangat serius tanpa memandang sebelah mata lawan,”paparnya
Sementara dikubu lawan, Hasil minor di Parc des Princes mengakhiri catatan mentereng Red Star yang sebelumnya tidak terkalahkan di 19 laga terakhir semua kompetisi. Akibatnya, mereka terbenam di dasar klasemen sementara Grup C dengan koleksi satu poin.
Menanggapi kekalahan timnya, pelatih Vlandan Milojevic mengakui bahwa kualitas timnya jauh di bawah PSG dan sangat minim pengalaman di pentas sepakbola eropa. Dia pun berharap, itu menjadi pelajaran berharga mereka agar dapat bersaing di Grup C dan lolos ke fase knockout Liga Champions.
“Kami memiliiki dua pemain yang belum pernah bermain di Liga Champions. Jika kekalahan ini membuat kami lebih baik, itu akan sangat bagus,”pungkasnya
(don)