Inter Milan Bangkit, Strategi Luciano Spalletti Faktornya

Selasa, 09 Oktober 2018 - 09:03 WIB
Inter Milan Bangkit,...
Inter Milan Bangkit, Strategi Luciano Spalletti Faktornya
A A A
FERRARA - Impresifnya performa Inter Milan sejauh ini, membuat mereka patut diwasapadai. Strategi jitu pelatih Luciano Spalletti menjadi faktor penting kebangkitan tim berjuluk I Nerazzurri tersebut.

Sejak dikalahkan Parma 0-1 di Seri A, Sabtu (15/9), Spalletti terlecut untuk melakukan pembenahan di dalam timnya. Meningkatkan level kebugaran para pemain rotasi plus skuad yang efektif diyakini sebagai kunci utamanya.

Selein itu, Spalletti tetap setia dengan pola permainan andalannya (4-2-3-1). Kombinasi tersebut terbukti mampu mengembalikan peruntungan Inter.

Mauro Icardi dkk sukses meraih enam kemenangan beruntun di semua kompetisi yaitu 2-1 atas Tottenham Hotspur, Selasa (18/9), 1-0 atas Sampdoria, Minggu (23/9), 2-1 atas Fiorentina, Rabu (26/9), 2-0 atas Cagliari, MInggu (30/9), 2-1 atas PSV Eindhoven, Kamis (4/10) dan terakhir 2-1 atas SPAL, Senin (8/10)/

Saat melawan Cagliari, Spalletti bahkan berani melakukan enam perubahan di starting line up. Itu merupakan pertama kalinya terjadi setelah April 2016. Ketika itu, I Nerazzurri masih ditangani Roberto Mancini.

Keberanian Spalletti memang berbuah positif. Tetapi, Inter bukan tanpa kelemahan. Mereka kerap membuat fansnya harap-harap cemas lantaran kerap kesulitan membunuh permainan lebih cepat.

Itu semakin mempertegas bahwa Inter bekerja ekstra keras untuk mendapatkan kemenangan. Tercatat, dari enam laga terakhir semua kompetisi, lima diantaranya diraih lewat gol-gol dimenit krusial yakni ketika mengalahkan Tottenham Hotspur (90), Selasa (18/9), Sampdoria (90), Minggu (23/9), Fiorentina (77), Rabu (26/9) dan PSV (60), Kamis (4/10).

Puncaknya terlihat saat Inter mengalahkan SPAL 2-1, Senin (8/10). Unggul lewat gol Icardi (14), mereka mendapatkan perlawanan sengit setelah Alberto Paloschi menyamakan kedudukan (72). Inter akhirnya memastikan tiga poin berkat gol kedua Icardi (78).

Menanggapi fakta-fakta tersebut, Spalletti enggan mencari-cari alasan. Menurutnya, Kesulitan yang dialami Inter tidak terlepas dari terkurasnya tenaga pasukannya karena padatnya jadwal laga.

“Musuh pertama setelah kemenangan di Liga Champions adalah cepat berpuas diri. Semua resiko tampak terlihat normal. Kami harus membuat pilihan. Memastikan tim merasakan tanggung jawab yang sama,’ungkap Spalletti dilansir football-italia.net

Juru taktik berusia 59 tahun tersebut menilai timnya mendapatkan banyak pelajaran terutama dari laga melawan SPAL terutama sebagai bahan evaluasi agar mampu bermain lebih baik kedepannya.

“Para pemain bekerja sangat keras. Menderita di bawah tekanan ketika SPAL menyamakan kedudukan. Kami juga kesulitan untuk keluar dari wilayah pertahanan kami dan kerap kehilangan bola,”paparnya

Senada dengan Spalletti, Icardi mengungkapkan perlawanan sengit SPAL memang sesuai dengan prediksinya. Akan tetapi, dia menegaskan bahwa berbagai kesulitan justru menempa Inter menjadi tim yang lebih kuat dan optimistis mampu meraih kesuksesan musim ini.

Setelah jeda internasional pekan ini, I Nerazzurri menargetkan kemenangan saat melakoni derby melawan AC Milan, Senin dini hari (22/10) guna melanggengkan mereka yang saat ini menempati posisi ketiga klasemen sementara dengan 16 poin.

“Kemenangan di Stadio Paolo Mazza sangat penting. Untuk meraihnya, kami bertarung dengan keras. Musim lalu kami kesulitan disini. Kami menyadari harus memberikan sesuatu yang lebih dan kami mewujudkannya,”tegasnya

Di lain pihak, kegembiraan Inter menambah nestapa SPAL. Pasalnya, tim berjuluk Gli Spallini tersebut menelan empat kekalahan beruntun di Seri A. Mereka pun terseok-seok di peringkat 14 klasemen sementara dengan sembilan poin.

Namun, pelatih Leonardo Simplici menilai timnya tidak layak kalah dan pantas mendapatkan setidaknya hasil seri. Dia menganggap SPAL menunjukkan penampilan yang bagus sepanjang laga sehingga pantas diberikan kredit.

Simplici mengungkapkan, SPAL hanya perlu menjaga konsistensi dan kemenangan akan datang dengan sendirinya. Selanjutnya, mereka bakal bertandang ke Stadio Olimpico, markas AS Roma, Sabtu (20/10).

“Bermain seperti ini dan mengakhir pertandingan dengan kekalahan telah meninggalkan kekecewaan besar. Saya hanya bisa memuji para pemain yang tampil begitu luar biasa. Tanpa diragukan lagi, kami tidak pantas kalah dari Inter,”pungkasnya
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5538 seconds (0.1#10.140)