Tiga Hal yang Diwaspadai Michelin Jelang GP Jepang
A
A
A
MOTEGI - Ada tiga hal yang diwaspadai Michelin selaku pemasok ban MotoGP sebelum pembalap mengaspal di Sirkuit Twin Ring Motegi, Jepang, pada 19-21 Oktober 2018. Ketiga hal yang dimaksud tersebut yakni kestabilan motor, kehandalan rem, dan kondisi cuaca.
Mengenai kestabilan dan keandalan rem pada motor akan memainkan peranan kunci pada balapan nanti. Maklum, Sirkuit Twin Ring Motegi memiliki 14 tikungan dengan enam kiri dan delapan kanan. Karena itu, Michelin sangat menyadari bahwa di arena balap semacam ini para pengendara membutuhkan stabilitas yang besar dalam fase pengereman dan kestabilan yang baik untuk mengeksploitasi kekuatan sepeda motor dari sudut.
Selain masalah kestabilan dan keandalan pengereman, masalah cuaca juga harus diperhitungkan para pembalap. Musim lalu, sirkus MotoGP harus berjuang keras setelah lintasan sepanjang 4,8 km diguyur hujan sepanjang sesi latihan bebas hingga balapan berlangsung.
Untuk mengatasi masalah tersebut. Teknisi Michelin sudah menyediakan ban depan simetris dan belakang akan menampilkan sisi kanan yang lebih keras (asimetris), dengan tiga senyawa berbeda yakni lunak, sedang dan keras.
Michelin juga menyediakan ban basah dengan senyawa lunak dan sedang. "Setelah pentas di Thailand, ini akan menjadi bagian yang paling menantang di musim ini. Motegi adalah sirkuit dengan pengereman yang keras, jadi pengendara meminta stabilitas di depan untuk mendorong keras di tikungan, tetapi mereka juga membutuhkan bagian belakang yang membantu mereka mengerem saat diperlukan," tutur Manajer Michelin Piero Taramasso dikutip dari Corsedimoto, Selasa (16/10/2018).
"Karena itu, kami harus bekerja untuk menawarkan solusi terbaik untuk kedua permintaan ini. Tahun lalu, kami menjalani rangkaian latihan bebas hingga balapan dalam kondisi hujan dan kami berharap itu tidak terjadi lagi. Meskipun begitu, periode panjang itu telah membantu kami untuk mempelajari ban hujan," pungkas Taramasso.
Mengenai kestabilan dan keandalan rem pada motor akan memainkan peranan kunci pada balapan nanti. Maklum, Sirkuit Twin Ring Motegi memiliki 14 tikungan dengan enam kiri dan delapan kanan. Karena itu, Michelin sangat menyadari bahwa di arena balap semacam ini para pengendara membutuhkan stabilitas yang besar dalam fase pengereman dan kestabilan yang baik untuk mengeksploitasi kekuatan sepeda motor dari sudut.
Selain masalah kestabilan dan keandalan pengereman, masalah cuaca juga harus diperhitungkan para pembalap. Musim lalu, sirkus MotoGP harus berjuang keras setelah lintasan sepanjang 4,8 km diguyur hujan sepanjang sesi latihan bebas hingga balapan berlangsung.
Untuk mengatasi masalah tersebut. Teknisi Michelin sudah menyediakan ban depan simetris dan belakang akan menampilkan sisi kanan yang lebih keras (asimetris), dengan tiga senyawa berbeda yakni lunak, sedang dan keras.
Michelin juga menyediakan ban basah dengan senyawa lunak dan sedang. "Setelah pentas di Thailand, ini akan menjadi bagian yang paling menantang di musim ini. Motegi adalah sirkuit dengan pengereman yang keras, jadi pengendara meminta stabilitas di depan untuk mendorong keras di tikungan, tetapi mereka juga membutuhkan bagian belakang yang membantu mereka mengerem saat diperlukan," tutur Manajer Michelin Piero Taramasso dikutip dari Corsedimoto, Selasa (16/10/2018).
"Karena itu, kami harus bekerja untuk menawarkan solusi terbaik untuk kedua permintaan ini. Tahun lalu, kami menjalani rangkaian latihan bebas hingga balapan dalam kondisi hujan dan kami berharap itu tidak terjadi lagi. Meskipun begitu, periode panjang itu telah membantu kami untuk mempelajari ban hujan," pungkas Taramasso.
(sha)