Lawan Qatar, Timnas U-19 Indonesia Bakal Lolos ke Perempat Final
A
A
A
JAKARTA - Pertandingan melawan Qatar bisa menjadi pijakan timnas U-19 Indonesia untuk lolos dari fase grup. Jika menang pada laga di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) nanti malam, Nur Hidayat dkk hampir dikatakan lolos ke perempat final.
Memiliki satu kemenangan pada laga perdana melawan Taiwan dengan skor 3-1, Indonesia berada di puncak klasemen sementara Grup A dengan nilai tiga dan memiliki agregat gol +2.
Skuad Garuda Asia berada di atas Uni Emirates Arab (UAE) yang pada laga pembuka menang 2-1 atas Qatar. Jika bisa memenangkan laga, Indonesia secara teori sudah mengunci tiket perempat final minimal sebagai runner-up Grup A.
Alasannya, Taiwan diprediksi sulit bisa mengalahkan UAE. Jika skenario ini terjadi, maka Indonesia akan memiliki poin 6, nilai yang kemungkinan sama dengan UAE jika bisa mengalahkan Taiwan.
Jika sudah begitu, maka laga antara Qatar vs Taiwan pada laga terakhir sudah tidak terlalu berpengaruh. Sementara pertemuan Indonesia vs UAE pada laga penutup fase grup akan menjadi pertandingan penentu siapa yang berhak menjadi juara grup.
“Kami sudah melihat bagaimana penampilan mereka. Tapi seperti apa yang harus dilakukan, tak mungkin disampaikan,” kata Pelatih Indra Sjafri kemarin. Indra mengakui masih memiliki beberapa pekerjaan setelah timnya mengalahkan Taiwan.
Mulai efektivitas di lini depan sampai kemampuan pemain belakang dalam mengantisipasi. “Ada beberapa hal yang akan saya lakukan dalam pertandingan nanti. Termasuk mengaburkan fokus lawan,” tambah mantan pelatih Bali United itu.
Pengaburan yang dimaksud adalah mengubah posisi beberapa pemain agar tidak mudah dibaca lawan. Namun, dia memastikan akan tetap menggunakan striker murni. Sama seperti saat menghadapi Taiwan, meski dia sempat mengubah tim menjadi false nine .
Selain itu, dia tidak akan membiarkan Qatar berkembang. Caranya dengan menerapkan pertahanan garis tinggi. “Selain itu, tidak boleh melakukan kesalahan,” tambahnya.
Masalahnya, setiap menjadi tuan rumah, Indonesia seperti ditakdirkan melawan Qatar. Seperti di Piala Asia U-19 1990 skuad Garuda Asia berada satu grup dengan pasukan Bruno Pinheiro.
Hasilnya, Indonesia menyerah 1-2 di depan pendukung sendiri. Qatar kemudian lolos sebagai juara grup, sedangkan Indonesia berhenti dan terdampar di dasar klasemen. Empat tahun kemudian, tepatnya saat kembali menjadi tuan rumah pada 1994, kembali berada di Grup.
Bedanya, Indonesia bisa menahan imbang dengan 1-1 dan bisa menyelesaikan fase grup di atas Qatar, meski sama-sama tidak bisa melewati fase grup. Qatar memastikan belum akan menyerah dalam perburuan poin.
Pelatih Portugal Bruno Pinheiro mengatakan, jika timnya tidak pantas kalah saat melawan UAE. Karena itu, dia optimistis, jika timnya bisa bermain dengan kualitas sama seperti menghadapi UAE ada kans mendapatkan kemenangan.
“Pada laga selanjutnya kami ingin mendapatkan hasil yang lebih baik,” ujar Bruno Pinheiro. Meski dia juga tak mau memandang remeh Indonesia. Pinheiro mengakui bukan pekerjaan mudah apalagi mereka bermain di depan pendukung sendiri.
Namun, dia juga melihat penampilan Indonesia sehingga tahu apa yang harus dilakukan untuk menjinakkan skuad Garuda Asia. “Indonesia tim kuat, tapi kami akan mendapatkan cara untuk menang,” pungkasnya.
Memiliki satu kemenangan pada laga perdana melawan Taiwan dengan skor 3-1, Indonesia berada di puncak klasemen sementara Grup A dengan nilai tiga dan memiliki agregat gol +2.
Skuad Garuda Asia berada di atas Uni Emirates Arab (UAE) yang pada laga pembuka menang 2-1 atas Qatar. Jika bisa memenangkan laga, Indonesia secara teori sudah mengunci tiket perempat final minimal sebagai runner-up Grup A.
Alasannya, Taiwan diprediksi sulit bisa mengalahkan UAE. Jika skenario ini terjadi, maka Indonesia akan memiliki poin 6, nilai yang kemungkinan sama dengan UAE jika bisa mengalahkan Taiwan.
Jika sudah begitu, maka laga antara Qatar vs Taiwan pada laga terakhir sudah tidak terlalu berpengaruh. Sementara pertemuan Indonesia vs UAE pada laga penutup fase grup akan menjadi pertandingan penentu siapa yang berhak menjadi juara grup.
“Kami sudah melihat bagaimana penampilan mereka. Tapi seperti apa yang harus dilakukan, tak mungkin disampaikan,” kata Pelatih Indra Sjafri kemarin. Indra mengakui masih memiliki beberapa pekerjaan setelah timnya mengalahkan Taiwan.
Mulai efektivitas di lini depan sampai kemampuan pemain belakang dalam mengantisipasi. “Ada beberapa hal yang akan saya lakukan dalam pertandingan nanti. Termasuk mengaburkan fokus lawan,” tambah mantan pelatih Bali United itu.
Pengaburan yang dimaksud adalah mengubah posisi beberapa pemain agar tidak mudah dibaca lawan. Namun, dia memastikan akan tetap menggunakan striker murni. Sama seperti saat menghadapi Taiwan, meski dia sempat mengubah tim menjadi false nine .
Selain itu, dia tidak akan membiarkan Qatar berkembang. Caranya dengan menerapkan pertahanan garis tinggi. “Selain itu, tidak boleh melakukan kesalahan,” tambahnya.
Masalahnya, setiap menjadi tuan rumah, Indonesia seperti ditakdirkan melawan Qatar. Seperti di Piala Asia U-19 1990 skuad Garuda Asia berada satu grup dengan pasukan Bruno Pinheiro.
Hasilnya, Indonesia menyerah 1-2 di depan pendukung sendiri. Qatar kemudian lolos sebagai juara grup, sedangkan Indonesia berhenti dan terdampar di dasar klasemen. Empat tahun kemudian, tepatnya saat kembali menjadi tuan rumah pada 1994, kembali berada di Grup.
Bedanya, Indonesia bisa menahan imbang dengan 1-1 dan bisa menyelesaikan fase grup di atas Qatar, meski sama-sama tidak bisa melewati fase grup. Qatar memastikan belum akan menyerah dalam perburuan poin.
Pelatih Portugal Bruno Pinheiro mengatakan, jika timnya tidak pantas kalah saat melawan UAE. Karena itu, dia optimistis, jika timnya bisa bermain dengan kualitas sama seperti menghadapi UAE ada kans mendapatkan kemenangan.
“Pada laga selanjutnya kami ingin mendapatkan hasil yang lebih baik,” ujar Bruno Pinheiro. Meski dia juga tak mau memandang remeh Indonesia. Pinheiro mengakui bukan pekerjaan mudah apalagi mereka bermain di depan pendukung sendiri.
Namun, dia juga melihat penampilan Indonesia sehingga tahu apa yang harus dilakukan untuk menjinakkan skuad Garuda Asia. “Indonesia tim kuat, tapi kami akan mendapatkan cara untuk menang,” pungkasnya.
(don)