Di French Open 2018 Penampilan Marcus/Kevin Belum Maksimal
A
A
A
JAKARTA - Datang sebagai jawara Denmark Open 2018, tidak membuat pasangan ganda putra Indonesia Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon di French Open 2018 mampu mencatatkan start mulus.
Pasangan peringkat satu dunia itu dipaksa bermain tiga game saat melawan wakil Jerman, Mark Lamfuss/ Marvin Emil Seidel (Jerman), sebelum memenangkan pertandingan dengan skor 18-21, 21-12, 21-14.
Dalam pertandingan tersebut, pasangan berjuluk Minions ini memang belum tampil maksimal di awal game pertama. Keduanya terbawa irama permainan lawan dan akhirnya banyak melakukan kesalahan sendiri.
Kevin/Marcus juga masih beradaptasi dengan perbedaan kondisi lapangan dan shuttlecock yang digunakan. “Lawan bermain bagus, pertahanan mereka rapat. Sedangkan kami masih harus beradaptasi dengan kondisi lapangan dan shuttlecock yang berbeda dari di turnamen sebelumnya,” kata Marcus dilansir laman PBSI.
Dia memastikan penampilan kurang impresif mereka tidak terkait dengan kondisi fisik seusai tampil di Denmark Open 2018, pekan lalu. Menurut dia, meski bertanding tiap pekan, hal itu tidak berpengaruh lantaran mereka juga berlatih tiap hari.
Menurut Kevin, perbedaan lapangan dan shuttlecock cukup mencolok sehingga mereka harus kembali beradaptasi. Menurut dia, saat tampil di Denmark, shuttlecock yang digunakan kencang.
“Di sini agak lambat, jadi lawan berani main bertahan dan lebih siap pertahanannya. Pada awal-awal, kami juga belum siap untuk memaksa permainan,” katanya. Pada babak kedua, Kevin/Marcus masih menanti calon lawan mereka antara pasangan Jepang Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe atau wakil Belanda Jacco Arends/Ruben Jille.
Sementara itu, pasangan ganda campuran Indonesia, Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja, harus tersingkir dari ajang French Open 2018 setelah dikalahkan Tang Chung Man/Tse Ying Suet asal Hong Kong dengan skor 18-21, 9-21.
“Kami sudah coba berusaha mengejar poin, tapi tetap saja mereka tampil lebih baik. Setiap mau ubah ritme permainan, mereka sudah antisipasi duluan. Power mereka juga kuat sekali,” kata Hafiz.
Pasangan peringkat satu dunia itu dipaksa bermain tiga game saat melawan wakil Jerman, Mark Lamfuss/ Marvin Emil Seidel (Jerman), sebelum memenangkan pertandingan dengan skor 18-21, 21-12, 21-14.
Dalam pertandingan tersebut, pasangan berjuluk Minions ini memang belum tampil maksimal di awal game pertama. Keduanya terbawa irama permainan lawan dan akhirnya banyak melakukan kesalahan sendiri.
Kevin/Marcus juga masih beradaptasi dengan perbedaan kondisi lapangan dan shuttlecock yang digunakan. “Lawan bermain bagus, pertahanan mereka rapat. Sedangkan kami masih harus beradaptasi dengan kondisi lapangan dan shuttlecock yang berbeda dari di turnamen sebelumnya,” kata Marcus dilansir laman PBSI.
Dia memastikan penampilan kurang impresif mereka tidak terkait dengan kondisi fisik seusai tampil di Denmark Open 2018, pekan lalu. Menurut dia, meski bertanding tiap pekan, hal itu tidak berpengaruh lantaran mereka juga berlatih tiap hari.
Menurut Kevin, perbedaan lapangan dan shuttlecock cukup mencolok sehingga mereka harus kembali beradaptasi. Menurut dia, saat tampil di Denmark, shuttlecock yang digunakan kencang.
“Di sini agak lambat, jadi lawan berani main bertahan dan lebih siap pertahanannya. Pada awal-awal, kami juga belum siap untuk memaksa permainan,” katanya. Pada babak kedua, Kevin/Marcus masih menanti calon lawan mereka antara pasangan Jepang Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe atau wakil Belanda Jacco Arends/Ruben Jille.
Sementara itu, pasangan ganda campuran Indonesia, Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja, harus tersingkir dari ajang French Open 2018 setelah dikalahkan Tang Chung Man/Tse Ying Suet asal Hong Kong dengan skor 18-21, 9-21.
“Kami sudah coba berusaha mengejar poin, tapi tetap saja mereka tampil lebih baik. Setiap mau ubah ritme permainan, mereka sudah antisipasi duluan. Power mereka juga kuat sekali,” kata Hafiz.
(don)