Belum Ada Tim yang Mampu Menahan Laju Manchester City
A
A
A
MANCHESTER - Dari 22 pertandingan terakhir melawan sesama tim Inggris, hanya Liverpool yang berulang kali bisa mengalahkan Manchester City (Man City).
The Reds melakukannya di laga uji coba International Club Champions dan Liga Champions, selebihnya paling bagus bermain imbang. Tapi, semua catatan itu terjadi musim lalu. Musim ini, dari 12 laga melawan tim Inggris, belum ada satu pun yang bisa menundukkan The Citizens .
Liverpool yang musim lalu terlihat perkasa harus puas berbagi angka tanpa gol di Stadion Anfield (7/10). Sementara Tottenham Hotspur dipaksa menyerah 0-1 melalui gol tunggal Riyad Mahrez pada menit keenam. Arsenal juga dipaksa takluk dua gol tanpa balas di pembukaan musim ini. Artinya, belum ada satu pun tim Inggris yang bisa menghentikan laju Man City.
Situasi ini memunculkan pertanyaan tentang siapa yang bisa mengalahkan The Citizens setelah melihat penampilan pasukan Pep Guardiola yang hampir tanpa cela, meski pelatih asal Spanyol itu menganggap timnya belum sempurna.
Mereka masih mencari kenyamanan agar bisa bersaing di bursa gelar. “Kami memiliki banyak hal untuk diperbaiki jika kami ingin menjadi pesaingnyata,” ujar Guardiola, setelah bermain melawan Tottenham.
Man City secara statistik memang bisa disebut sebagai terbaik di Inggris musim ini. Mereka adalah tim tersubur di Liga Primer, 27 gol, sekaligus paling sedikit ke bobolan (3). David Silva dkk juga menjadi tim dengan jumlah tembakan terbanyak dengan 21,1 per laga, akurasi passing terbaik, 89,1%, serta selalu dominan dengan penguasaan bola di angka 63,9%.
Semua dominasi itu terjadi saat mereka tidak selalu tampil dengan komposisi terbaik. Sebut saja Kevin de Bruyne. Pemain asal Belgia itu baru tampil 82 menit dari tiga kali sebagai pemain pengganti di Liga Primer. Padahal, musim lalu, Bruyne menjadi tulang punggung tim.
Guardiola juga bisa memanfaatkan semua potensi pemain yang dimiliki. Seperti soal assist. Selain ditolong dengan stabilnya penampilan Silva dengan 2 gol dan 2 assist, semakin menyatunya Bernardo Silva (1 gol, 2 assist), ada nama Benjamin Mendy yang menjadi pemberi assist terbanyak, 5. Begitu juga bicara produktivitas gol.
Man City tidak lagi terlalu bergantung kepada Sergio Aguero dengan enam golnya. Guardiola beruntung karena Mahrez juga sudah bisa menyatu dengan empat gol dan Sterling berkontribusi tujuh gol dengan empat gol dan satu assist .
“Musim ini lebih sulit dibandingkan sebelumnya. Musim lalu, tak banyak yang menduga kami akan memenangkan banyak pertandingan dan mencapai rekor poin terbanyak. Sekarang, semua tim akan berusaha untuk bisa menghentikan kami dengan kemampuan terbaik mereka,” ujar Bernardo Silva, dikutip Skysports.
Dini hari nanti, Man City akan men ja lani babak 16 besar Piala Liga melawan Ful ham. Di atas kertas, The Citizens tak akan memiliki tekanan berarti karena memiliki rekor bagus melawan Fulham.
Dari 64 pertemuan, Man City yang menjadi juara bertahan Piala Liga mengantongi 31 kemenangan, 16 imbang, dan 17 kekalahan. Tapi, dari 12 pertemuan terakhir melawan Fulham, The Citizens belum terkalahkan.
The Reds melakukannya di laga uji coba International Club Champions dan Liga Champions, selebihnya paling bagus bermain imbang. Tapi, semua catatan itu terjadi musim lalu. Musim ini, dari 12 laga melawan tim Inggris, belum ada satu pun yang bisa menundukkan The Citizens .
Liverpool yang musim lalu terlihat perkasa harus puas berbagi angka tanpa gol di Stadion Anfield (7/10). Sementara Tottenham Hotspur dipaksa menyerah 0-1 melalui gol tunggal Riyad Mahrez pada menit keenam. Arsenal juga dipaksa takluk dua gol tanpa balas di pembukaan musim ini. Artinya, belum ada satu pun tim Inggris yang bisa menghentikan laju Man City.
Situasi ini memunculkan pertanyaan tentang siapa yang bisa mengalahkan The Citizens setelah melihat penampilan pasukan Pep Guardiola yang hampir tanpa cela, meski pelatih asal Spanyol itu menganggap timnya belum sempurna.
Mereka masih mencari kenyamanan agar bisa bersaing di bursa gelar. “Kami memiliki banyak hal untuk diperbaiki jika kami ingin menjadi pesaingnyata,” ujar Guardiola, setelah bermain melawan Tottenham.
Man City secara statistik memang bisa disebut sebagai terbaik di Inggris musim ini. Mereka adalah tim tersubur di Liga Primer, 27 gol, sekaligus paling sedikit ke bobolan (3). David Silva dkk juga menjadi tim dengan jumlah tembakan terbanyak dengan 21,1 per laga, akurasi passing terbaik, 89,1%, serta selalu dominan dengan penguasaan bola di angka 63,9%.
Semua dominasi itu terjadi saat mereka tidak selalu tampil dengan komposisi terbaik. Sebut saja Kevin de Bruyne. Pemain asal Belgia itu baru tampil 82 menit dari tiga kali sebagai pemain pengganti di Liga Primer. Padahal, musim lalu, Bruyne menjadi tulang punggung tim.
Guardiola juga bisa memanfaatkan semua potensi pemain yang dimiliki. Seperti soal assist. Selain ditolong dengan stabilnya penampilan Silva dengan 2 gol dan 2 assist, semakin menyatunya Bernardo Silva (1 gol, 2 assist), ada nama Benjamin Mendy yang menjadi pemberi assist terbanyak, 5. Begitu juga bicara produktivitas gol.
Man City tidak lagi terlalu bergantung kepada Sergio Aguero dengan enam golnya. Guardiola beruntung karena Mahrez juga sudah bisa menyatu dengan empat gol dan Sterling berkontribusi tujuh gol dengan empat gol dan satu assist .
“Musim ini lebih sulit dibandingkan sebelumnya. Musim lalu, tak banyak yang menduga kami akan memenangkan banyak pertandingan dan mencapai rekor poin terbanyak. Sekarang, semua tim akan berusaha untuk bisa menghentikan kami dengan kemampuan terbaik mereka,” ujar Bernardo Silva, dikutip Skysports.
Dini hari nanti, Man City akan men ja lani babak 16 besar Piala Liga melawan Ful ham. Di atas kertas, The Citizens tak akan memiliki tekanan berarti karena memiliki rekor bagus melawan Fulham.
Dari 64 pertemuan, Man City yang menjadi juara bertahan Piala Liga mengantongi 31 kemenangan, 16 imbang, dan 17 kekalahan. Tapi, dari 12 pertemuan terakhir melawan Fulham, The Citizens belum terkalahkan.
(don)