Pelatih Santiago Solari Menebar Harapan bagi Madrid
A
A
A
PLZEN - Pertemuan Real Madrid melawan Viktoria Plzen bakal menjadi momen bersejarah bagi Santiago Solari. Persiapan matang sudah dilakukan agar laga debutnya di Liga Champions berakhir manis.
Solari untuk sementara dipercaya menukangi Madrid setelah Julen Lopetegui dipecat. Tapi, dia punya peluang mengemban jabatan itu secara permanen.
Karena, menurut kabar yang beredar, nakhoda berusia 42 tahun itu diberi empat laga untuk membuktikan kapasitasnya. Seandainya keempat pertandingan itu mampu dimaksimalkan, ada wacana Solari diangkat sebagai pelatih kepala secara resmi.
Itu berarti mantan gelandang asal Argentina itu tinggal membutuhkan dua kemenangan lagi. Saat laga perdananya sebagai pelatih Madrid, Solari sukses membantu pasukannya mengalahkan Mellila 4-0 pada legper tama babak 32 besar Copa del Rey.
Setelah itu, dia memimpin Los Blancos menundukkan Real Valla dolid 2-0 saat partai pertamanya di Primera Liga. Sentuhan magis Solari mengakhiri periode suram Madrid yang sempat melewati lima laga di kompetisi domestik tanpa hasil positif.
Hegemoni itu diharapkan dapat berlanjut saat meladeni Plzen pada lanjutan penyisihan Grup G di Doosan Arena, dini hari nanti. Misi itu diyakini bisa dipenuhinya. Solari bisa mencontoh sukses Zinedine Zidane saat partai pertamanya di Liga Champions sebagai pelatih Madrid.
Setelah diangkat menggantikan Rafael Benitez, Zidane harus mempersiapkan pasukannya melawan AS Roma di babak 16 besar. Melihat lawan yang cukup kuat, Zidane sempat diragukan bisa memenuhi tugas.
Tapi, itu bisa dipatahkan setelah Los Galacticos menang 2-0 di Stadio Olimpico. Tidak hanya itu, Zidane bahkan sukses membawa pasukannya menjadi raja di Benua Biru. Selain itu, Solari juga punya motivasi tambahan.
Jika mampu meredam wakil Republik Ceko itu, tentu akan menjadi catatan tersendiri baginya, yaitu memenangkan laga debut di tiga kompetisi berbeda secara beruntun sebagai pelatih Madrid.
Melihat dominasi Madrid di kompetisi Eropa di mana sudah tiga kali berturut-turut menjadi juara, Solari bisa berharap banyak saat meladeni Plzen. Apalagi, pada pertemuan sebelumnya di Santiago Bernabeu, Luka Modric dkk bisa unggul 2-1.
Senjata lainnya adalah skuad yang siap tempur. Berkat pendekatannya, Solari bisa memulihkan kepercayaan diri pemain yang sempat menurun di bawah asuhan Lopetegui.
Salah satunya dengan terus mendukung Gareth Bale yang belakangan menjadi sasaran kritik. Bale disorot karena dinilai gagal menggantikan peran Cristiano Ronaldo sebagai mesin gol.
Faktanya, bomber asal Wales itu baru mencetak empat gol dari 12 laga. Tapi, Solari terus membakar semangatnya agar bisa menjadi sosok sentral di tubuh Madrid. “Bale punya kapasitas untuk bersinar. Saya berharap dia bisa menunjukkan talenta besarnya di lapangan. Kami ingin terus menikmati keahliannya setiap hari. Dia pemain yang fantastis,” ucap Solari, dilansir Skysport.
Tidak hanya itu, Solari juga bersedia memberi kesempatan kepada pemain yang dibuang Lopetegui, di antaranya Vinicius Junior. Ketika Lopetegui masih bertugas, Vinicius hanya bermain 12 menit dalam dua laga. Tapi, ketika Solari hadir, Vinicius tampil hingga 120 menit, yakni kontra Mellila dan Real Valladolid. Selama itu pula bomber asal Brasil tersebut memberi kontribusi.
Dia memberi dua assist saat berjumpa Mellila dan mencetak satu gol ketika bentrok Valladolid. Perkembangan ini diyakini akan membuat Madrid tetap kuat kendati masih ada lima pemainnya yang mengalami masalah kesehatan.
Madrid tampaknya masih belum bisa menurunkan Jesus Vallejo, Mariano, Marcelo, Raphael Varane, dan Dani Carvajal. “Mereka terus menjalani proses pemulihan,” begitu penjelasan Madrid.
Untuk menutupi kekosongan, Solari konon telah memanggil sejumlah pemain dari tim Castilla seperti Javi Sanchez, Manu Hernando, Dani Fernandez, Dani Gomez, Zabarte, Augusto, dan Martin.
Solari untuk sementara dipercaya menukangi Madrid setelah Julen Lopetegui dipecat. Tapi, dia punya peluang mengemban jabatan itu secara permanen.
Karena, menurut kabar yang beredar, nakhoda berusia 42 tahun itu diberi empat laga untuk membuktikan kapasitasnya. Seandainya keempat pertandingan itu mampu dimaksimalkan, ada wacana Solari diangkat sebagai pelatih kepala secara resmi.
Itu berarti mantan gelandang asal Argentina itu tinggal membutuhkan dua kemenangan lagi. Saat laga perdananya sebagai pelatih Madrid, Solari sukses membantu pasukannya mengalahkan Mellila 4-0 pada legper tama babak 32 besar Copa del Rey.
Setelah itu, dia memimpin Los Blancos menundukkan Real Valla dolid 2-0 saat partai pertamanya di Primera Liga. Sentuhan magis Solari mengakhiri periode suram Madrid yang sempat melewati lima laga di kompetisi domestik tanpa hasil positif.
Hegemoni itu diharapkan dapat berlanjut saat meladeni Plzen pada lanjutan penyisihan Grup G di Doosan Arena, dini hari nanti. Misi itu diyakini bisa dipenuhinya. Solari bisa mencontoh sukses Zinedine Zidane saat partai pertamanya di Liga Champions sebagai pelatih Madrid.
Setelah diangkat menggantikan Rafael Benitez, Zidane harus mempersiapkan pasukannya melawan AS Roma di babak 16 besar. Melihat lawan yang cukup kuat, Zidane sempat diragukan bisa memenuhi tugas.
Tapi, itu bisa dipatahkan setelah Los Galacticos menang 2-0 di Stadio Olimpico. Tidak hanya itu, Zidane bahkan sukses membawa pasukannya menjadi raja di Benua Biru. Selain itu, Solari juga punya motivasi tambahan.
Jika mampu meredam wakil Republik Ceko itu, tentu akan menjadi catatan tersendiri baginya, yaitu memenangkan laga debut di tiga kompetisi berbeda secara beruntun sebagai pelatih Madrid.
Melihat dominasi Madrid di kompetisi Eropa di mana sudah tiga kali berturut-turut menjadi juara, Solari bisa berharap banyak saat meladeni Plzen. Apalagi, pada pertemuan sebelumnya di Santiago Bernabeu, Luka Modric dkk bisa unggul 2-1.
Senjata lainnya adalah skuad yang siap tempur. Berkat pendekatannya, Solari bisa memulihkan kepercayaan diri pemain yang sempat menurun di bawah asuhan Lopetegui.
Salah satunya dengan terus mendukung Gareth Bale yang belakangan menjadi sasaran kritik. Bale disorot karena dinilai gagal menggantikan peran Cristiano Ronaldo sebagai mesin gol.
Faktanya, bomber asal Wales itu baru mencetak empat gol dari 12 laga. Tapi, Solari terus membakar semangatnya agar bisa menjadi sosok sentral di tubuh Madrid. “Bale punya kapasitas untuk bersinar. Saya berharap dia bisa menunjukkan talenta besarnya di lapangan. Kami ingin terus menikmati keahliannya setiap hari. Dia pemain yang fantastis,” ucap Solari, dilansir Skysport.
Tidak hanya itu, Solari juga bersedia memberi kesempatan kepada pemain yang dibuang Lopetegui, di antaranya Vinicius Junior. Ketika Lopetegui masih bertugas, Vinicius hanya bermain 12 menit dalam dua laga. Tapi, ketika Solari hadir, Vinicius tampil hingga 120 menit, yakni kontra Mellila dan Real Valladolid. Selama itu pula bomber asal Brasil tersebut memberi kontribusi.
Dia memberi dua assist saat berjumpa Mellila dan mencetak satu gol ketika bentrok Valladolid. Perkembangan ini diyakini akan membuat Madrid tetap kuat kendati masih ada lima pemainnya yang mengalami masalah kesehatan.
Madrid tampaknya masih belum bisa menurunkan Jesus Vallejo, Mariano, Marcelo, Raphael Varane, dan Dani Carvajal. “Mereka terus menjalani proses pemulihan,” begitu penjelasan Madrid.
Untuk menutupi kekosongan, Solari konon telah memanggil sejumlah pemain dari tim Castilla seperti Javi Sanchez, Manu Hernando, Dani Fernandez, Dani Gomez, Zabarte, Augusto, dan Martin.
(don)