Menjadi Pelatih Terbaik di Italia, Allegri Diganjari Bangku Emas
Menjadi Pelatih Terbaik di Italia, Allegri Diganjari Bangku Emas
A
A
A
FIORENTINA - Predikat Massimiliano Allegri sebagai pelatih Italia terbaik masih belum tergantikan. Torehan sensasional sepanjang musim 2017/2018 membuat juru kemudi Juventus itu kembali mendapat penghargaan Panchina d'Oro atau Bangku Emas.
Pada seremoni yang digelar di Coverciano, Fiorentina, Senin (12/11), Allegri mengalahkan sejumlah pesaing kuat, yakni mantan arsitek Napoli Maurizio Sarri, yang sekarang menukangi Chelsea, serta Simone Inzaghi selaku nakhoda Lazio. Pada pemilihan itu, para pelatih di liga-liga Italia, termasuk Seri A, memberikan suaranya untuk memilih allenatore terbaik di Negeri Piza.
Hasilnya, Allegri menerima 17 suara, sedangkan Sarri dan Inzaghi masing-masing mengantongi delapan suara. “Prestasi ini sebuah kehormatan dan keistimewaan. Saya mengucapkan terima kasih kepada klub, pemain, dan staf yang membuat pekerjaan lebih mudah,” kata Allegri, di laman resmi Juventus.
Wajar jika Allegri terpilih sebagai pelatih Italia terbaik untuk musim 2017/2018. Pasalnya, selama periode itu, dia membukukan prestasi luar biasa. Dia membawa La Vecchia Signora memenangkan scudetto dengan 95 angka, hasil 30 menang, 5 imbang, dan 3 kalah. Tidak hanya itu, Allegri juga membantu Paulo Dybala menjuarai Coppa Italia untuk keempat kali secara berturut-turut.
Lalu, mengantarkan Juventus hingga perempat final Liga Champions. “Terima kasih kepada klub dan para pemain atas apa yang saya raih saat ini. Mereka yang tampil di lapangan dan mengerahkan segenap kemampuan untuk meraih kemenangan,” ujar mantan pelatih AC Milan itu.
Penghargaan ini menjadi yang keempat bagi Allegri dan menjadi rekor tersendiri. Dia menjadi pelatih pertama yang mendulang empat titel Panchina díOro. Perdana terjadi pada 2008/2009 saat melatih Cagliari. Lalu, ketika membesut Juventus, dia menyabetnya pada 2014/2015, 2016/2017, dan 2017/2018 Ini juga sekaligus menjaga dominasi Juventus di mana pelatihnya kerap menjadi yang terbaik di Italia.
Faktanya, pelatih Si Nyonya Tua mendulang enam Panchina d'Oro selama tujuh musim terakhir. Sebelumnya Antonio Conte mendominasi dengan menguasai edisi 2011/2012, 2012/2013, dan 2013/2014.
Pada seremoni yang digelar di Coverciano, Fiorentina, Senin (12/11), Allegri mengalahkan sejumlah pesaing kuat, yakni mantan arsitek Napoli Maurizio Sarri, yang sekarang menukangi Chelsea, serta Simone Inzaghi selaku nakhoda Lazio. Pada pemilihan itu, para pelatih di liga-liga Italia, termasuk Seri A, memberikan suaranya untuk memilih allenatore terbaik di Negeri Piza.
Hasilnya, Allegri menerima 17 suara, sedangkan Sarri dan Inzaghi masing-masing mengantongi delapan suara. “Prestasi ini sebuah kehormatan dan keistimewaan. Saya mengucapkan terima kasih kepada klub, pemain, dan staf yang membuat pekerjaan lebih mudah,” kata Allegri, di laman resmi Juventus.
Wajar jika Allegri terpilih sebagai pelatih Italia terbaik untuk musim 2017/2018. Pasalnya, selama periode itu, dia membukukan prestasi luar biasa. Dia membawa La Vecchia Signora memenangkan scudetto dengan 95 angka, hasil 30 menang, 5 imbang, dan 3 kalah. Tidak hanya itu, Allegri juga membantu Paulo Dybala menjuarai Coppa Italia untuk keempat kali secara berturut-turut.
Lalu, mengantarkan Juventus hingga perempat final Liga Champions. “Terima kasih kepada klub dan para pemain atas apa yang saya raih saat ini. Mereka yang tampil di lapangan dan mengerahkan segenap kemampuan untuk meraih kemenangan,” ujar mantan pelatih AC Milan itu.
Penghargaan ini menjadi yang keempat bagi Allegri dan menjadi rekor tersendiri. Dia menjadi pelatih pertama yang mendulang empat titel Panchina díOro. Perdana terjadi pada 2008/2009 saat melatih Cagliari. Lalu, ketika membesut Juventus, dia menyabetnya pada 2014/2015, 2016/2017, dan 2017/2018 Ini juga sekaligus menjaga dominasi Juventus di mana pelatihnya kerap menjadi yang terbaik di Italia.
Faktanya, pelatih Si Nyonya Tua mendulang enam Panchina d'Oro selama tujuh musim terakhir. Sebelumnya Antonio Conte mendominasi dengan menguasai edisi 2011/2012, 2012/2013, dan 2013/2014.
(don)
Explore More