Tertekan, Timnas Indonesia Melawan Kutukan

Sabtu, 17 November 2018 - 11:17 WIB
Tertekan, Timnas Indonesia...
Tertekan, Timnas Indonesia Melawan Kutukan
A A A
BANGKOK - Thailand merupakan salah satu destinasi wisata di Asia yang bisa membuat pengunjungnya merasa senang. Tapi, tidak bagi timnas Indonesia, terutama ketika menyambangi Rajamangala National Stadium. Kenangan itu yang sekarang menghantui pasukan Bima Sakti saat melakoni partai ketiga penyisihan Grup B Piala AFF 2018, sore nanti.

Kutukan ketika tampil di stadion berkapasitas 55.000 tempat duduk itu bisa mengancam misi melaju ke semifinal. Rajamangala bisa dibilang neraka buat skuad Merah Putih. Pasalnya, selama mengikuti Piala AFF (Piala Tiger), Indonesia tidak pernah bisa mencuri poin saat bentrok Thailand di stadion itu.

Pertemuan pertama di Rajamangala terjadi saat final Piala AFF 2000. Saat itu, Uston Nawawi dkk ditekuk Negeri Gajah Putih 1-4. Pertemuan berikutnya terjadi saat leg kedua semifinal Piala AFF 2008.

Kala itu, Indonesia takluk 1-2. Thailand pada akhirnya lolos ke final karena unggul agregat 3-1 lantaran pada leg per tama di Stadion Utama Gelora Bung Karno juga menang 1-0.

Duel terakhir Indonesia melawan Thailand di Rajamangala terjadi ketika leg kedua di Piala AFF 2016. Indonesia harus pulang membawa kekalahan 0-2. Itu bisa ditebus dengan meraih kemenangan 2-1 di Stadion Pakansari, Cibinong. Tapi, Thailand tetap menjadi juara.

Terlepas kutukan Raja mangala, Indonesia sejatinya cukup inferior dari Thailand. Terbukti, Indonesia sudah 11 kali melawan tim asuhan Milovan Rajevac di luar stadium yang diresmikan pada 1988 itu.

Hasilnya, Indonesia cuma tiga kali meraih hasil positif, satu di antaranya lewat adu penalti. Sementara Thailand bisa mencatat delapan kemenangan, satu di antaranya melalui adu penalti.

Namun, uniknya, mereka tidak pernah bermain imbang. Meski demikian, itu tidak membuat Indonesia gentar. Meski kurang diunggulkan, Evan Dimas dkk optimistis bisa meraih hasil terbaik, minimal mencuri poin.

Dengan demikian, peluang melaju ke babak berikutnya tetap terbuka. Saat ini ada empat tim di Grup B yang sama-sama mengoleksi tiga angka. Namun, untuk sementara Thailand berada di puncak karena unggul produktivitas, yakni mencetak tujuh gol tanpa kemasukan.

Sementara Indonesia ada di urutan kedua, di atas Filipina dan Singapura. “Kami pasti bermain maksimal. Tapi, yang paling penting, kami harus lebih punya inisiatif untuk menghadapi Thailand. Pelatih juga telah mempersiapkan bagai mana kami mengantisipasi serangan dari mereka nanti,” tutur bek sekaligus kapten Hansamu Yama. Pemain Barito Putera itu memastikan Indonesia akan berjuang memburu kemenangan atas Thailand.

Dia menegaskan walau bermain di kandang lawan, hal itu tidak membuat nyalinya serta para pemain lainnya menjadi ciut. Kemenangan 3-1 atas Timor Leste yang berkunjung ke Jakarta akan dijadikan motivasi untuk meredam Thailand.

Karena, itu membuktikan daya serang Indonesia cukup bagus. Itu diyakini bisa mengimbangi agresivitas tuan rumah. Hal tersebut dibenarkan Andik Vermansyah. Penyerang berusia 26 tahun itu menyatakan bakal tampil habis-habisan agar bisa menjebol gawang Thailand.

Apalagi, dia juga dalam motivasi tinggi setelah menjadi pemain terbaik saat membantu Indonesia mengalahkan Timor Leste. “Dua tahun lalu saya mengalami cedera. Jadi, tidak bermain di sini (Thailand). Makanya, saya akan tampil semaksimal mungkin jika diberi keperca yaan oleh pelatih,” ujar mantan pemain Persebaya Surabaya tersebut.

Hanya, masih ada yang perlu diperhatikan para pemain, salah satunya efisiensi. Pasalnya, Indonesia bisa dikatakan terlambat panas selama mengikuti Piala AFF.

Terbukti, ketika menundukkan Timor Leste 3-1, seluruh gol baru hadir di babak kedua, tepatnya setelah menit ke-60. Pertahanan juga harus dibenahi lantaran gawang Indonesia selalu kebobolan terlebih dahulu.

Ini sangat krusial karena Thailand punya predator ulung, yakni Adisak Kraisorn yang sudah mendulang enam gol, semuanya lahir ketika menggasak Timor Leste 7-0.
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1141 seconds (0.1#10.140)