Ken Block, Jatuh Bangun di Dunia Reli
A
A
A
KEN Block begitu menyenangi kecepatan. Itulah mengapa dia sejak kecil sudah bermain skateboard, surfing, hingga snowboarding .
Hanya, dia tidak pernah terpikir untuk mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi. Keinginannya mengendarai mobil justru muncul ketika dia memutuskan mengangkat merek DC Shoes dengan cara yang berbeda.
Dari situlah dia memutuskan untuk terjun ke balap mobil reli. Bertekad tinggi, Ken Block memutuskan terjun ke balap mobil reli Amerika Serikat, Rally America, dengan dana sendiri. Dana memang bukan hal yang sulit buat Ken Block karena pada saat yang bersamaan dia merupakan Chief Brand Officer DC Shoes.
Tahun-tahun pertama di Rally America menjadi waktu yang berat buat Ken Block. Dia harus terbiasa mengendarai mobil reli dengan kecepatan tinggi. Belum lagi, kemampuan mengendarai mobil dengan presisi tinggi harus dikuasai Ken Block.
Pada akhir musim 2005 dan 2006, Ken Block harus puas finis di urutan kelima dan keempat Rally America. Meski demikian, kemampuannya yang tergolong prima membuatnya dinobatkan sebagai Rookie of the Year .
Walau tidak berhasil menjadi yang paling jago di Rally America, kemampuan marketing Ken Block justru membuatnya menjadi sorotan banyak orang. Dia dianggap sebagai sosok yang pas mewakili generasi muda di dunia balap mobil reli.
Dari situlah Ken Block mengangkat nama perusahaannya, DC Shoes, menjadi lebih dikenal lagi. Popularitas inilah yang membuat World Rally Championship (WRC) mengajak Ken Block untuk ambil bagian di ajang balap mobil reli dunia itu.
Bagi WRC, sosok Ken Block adalah sosok yang tepat agar bisa menggaet pasar yang lebih luas. Mereka ingin balap mobil reli dunia tidak hanya digemari masyarakat di kawasan Eropa, tapi juga Amerika Serikat dan negara-negara lainnya.
“Kedatangan Ken Block di WRC itu seperti membawa faktor Hollywood ke olahraga ini. Dia punya sensasi Amerika Serikat yang rock n roll dan karisma atlet XFactor . Dia akan membuat banyak orang melirik olahraga ini,” ujar Simon Long, Global Promoter WRC.
Ken Block akhirnya menerima tawaran tersebut dan pada 2007 dia mencoba masuk ke balap mobil reli dunia bersama Ford. Namun, seperti pertama kali dia mencoba Rally America, kiprah Ken Block di WRC justru tidak semulus ketika bertarung di Rally America.
Bertarung dengan nama-nama besar, seperti Sebastian Loeb, Marcus Gronholm, Peter Solberg, Jari-Matti Latvala, dan Mirko Ken Block, benar-benar kesulitan beradaptasi. “Ini seperti anak SMA yang tiba-tiba saja masuk kelas doktoral,” ujar Ken. Tidak jarang Ken Block mengalami kecelakaan saat balapan.
Sekalipun mulus hingga finis, tidak jarang dia tercecer di barisan belakang, meski pada akhirnya dia berhasil mencetak poin pada musim keempat 2011. “Saya jadi orang kedua di Amerika yang bisa mencetak poin di WRC,” ungkap Ken Block.
Dia memang pantas bangga karena dalam sejarah panjang WRC, cuma ada empat orang Amerika yang tercatat sebagai pembalap WRC, yakni Ken Block, John Buffum, Hendrik Blok, dan Paul Choinere. Selain Ken Block, pebalap yang berhasil mencetak poin adalah warga Vermonter, Amerika Serikat, John Buffum.
“Saya tidak pernah menyesal ikut WRC, meski akhirnya selalu kalah. Kemampuan mengemudikan mobil saya meningkat jauh dari apa yang saya bayangkan sebelumnya,” kata Ken Block.
Memang setelah satu tahun berada di WRC, pada September 2008, Ken Block merilis video fenomenal, Gymkhana: The Practice. Satu dekade setelahnya, Ken Block masih terus mengemudi dengan liar. Hebatnya, tahun ini Ford berencana membawa Ken Block reuni lagi dengan WRC.
Tentu ini akan menjadi sebuah berita yang menggembirakan, meski pun saat ini usia Ken Block sudah mencapai 50 tahun. Di usianya yang semakin tua, Ken Block tentu masih bisa berbicara lewat caranya mengemudikan mobil. (Wahyu Sibarani)
Hanya, dia tidak pernah terpikir untuk mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi. Keinginannya mengendarai mobil justru muncul ketika dia memutuskan mengangkat merek DC Shoes dengan cara yang berbeda.
Dari situlah dia memutuskan untuk terjun ke balap mobil reli. Bertekad tinggi, Ken Block memutuskan terjun ke balap mobil reli Amerika Serikat, Rally America, dengan dana sendiri. Dana memang bukan hal yang sulit buat Ken Block karena pada saat yang bersamaan dia merupakan Chief Brand Officer DC Shoes.
Tahun-tahun pertama di Rally America menjadi waktu yang berat buat Ken Block. Dia harus terbiasa mengendarai mobil reli dengan kecepatan tinggi. Belum lagi, kemampuan mengendarai mobil dengan presisi tinggi harus dikuasai Ken Block.
Pada akhir musim 2005 dan 2006, Ken Block harus puas finis di urutan kelima dan keempat Rally America. Meski demikian, kemampuannya yang tergolong prima membuatnya dinobatkan sebagai Rookie of the Year .
Walau tidak berhasil menjadi yang paling jago di Rally America, kemampuan marketing Ken Block justru membuatnya menjadi sorotan banyak orang. Dia dianggap sebagai sosok yang pas mewakili generasi muda di dunia balap mobil reli.
Dari situlah Ken Block mengangkat nama perusahaannya, DC Shoes, menjadi lebih dikenal lagi. Popularitas inilah yang membuat World Rally Championship (WRC) mengajak Ken Block untuk ambil bagian di ajang balap mobil reli dunia itu.
Bagi WRC, sosok Ken Block adalah sosok yang tepat agar bisa menggaet pasar yang lebih luas. Mereka ingin balap mobil reli dunia tidak hanya digemari masyarakat di kawasan Eropa, tapi juga Amerika Serikat dan negara-negara lainnya.
“Kedatangan Ken Block di WRC itu seperti membawa faktor Hollywood ke olahraga ini. Dia punya sensasi Amerika Serikat yang rock n roll dan karisma atlet XFactor . Dia akan membuat banyak orang melirik olahraga ini,” ujar Simon Long, Global Promoter WRC.
Ken Block akhirnya menerima tawaran tersebut dan pada 2007 dia mencoba masuk ke balap mobil reli dunia bersama Ford. Namun, seperti pertama kali dia mencoba Rally America, kiprah Ken Block di WRC justru tidak semulus ketika bertarung di Rally America.
Bertarung dengan nama-nama besar, seperti Sebastian Loeb, Marcus Gronholm, Peter Solberg, Jari-Matti Latvala, dan Mirko Ken Block, benar-benar kesulitan beradaptasi. “Ini seperti anak SMA yang tiba-tiba saja masuk kelas doktoral,” ujar Ken. Tidak jarang Ken Block mengalami kecelakaan saat balapan.
Sekalipun mulus hingga finis, tidak jarang dia tercecer di barisan belakang, meski pada akhirnya dia berhasil mencetak poin pada musim keempat 2011. “Saya jadi orang kedua di Amerika yang bisa mencetak poin di WRC,” ungkap Ken Block.
Dia memang pantas bangga karena dalam sejarah panjang WRC, cuma ada empat orang Amerika yang tercatat sebagai pembalap WRC, yakni Ken Block, John Buffum, Hendrik Blok, dan Paul Choinere. Selain Ken Block, pebalap yang berhasil mencetak poin adalah warga Vermonter, Amerika Serikat, John Buffum.
“Saya tidak pernah menyesal ikut WRC, meski akhirnya selalu kalah. Kemampuan mengemudikan mobil saya meningkat jauh dari apa yang saya bayangkan sebelumnya,” kata Ken Block.
Memang setelah satu tahun berada di WRC, pada September 2008, Ken Block merilis video fenomenal, Gymkhana: The Practice. Satu dekade setelahnya, Ken Block masih terus mengemudi dengan liar. Hebatnya, tahun ini Ford berencana membawa Ken Block reuni lagi dengan WRC.
Tentu ini akan menjadi sebuah berita yang menggembirakan, meski pun saat ini usia Ken Block sudah mencapai 50 tahun. Di usianya yang semakin tua, Ken Block tentu masih bisa berbicara lewat caranya mengemudikan mobil. (Wahyu Sibarani)
(nfl)