Madrid-AS Roma Sambut Matchday LC dengan Tren Buruk
A
A
A
ROMA - Pelatih AS Roma Eusebio Di Francesco (EDF) tak bisa menyembunyikan amarahnya setelah laga melawan Udinese di Dacia Arena. Dia marah karena Roma yang dominan dalam banyak hal justru harus mengakhiri laga dengan kekalahan.
EDF menyebut timnya hampir menguasai 80% jalannya pertandingan di babak pertama. Babak kedua, Roma tak kalah dominan dengan 62% penguasaan bola dan memiliki 10 tembakan tepat sasaran. Tapi, ya itu, mereka tetap gagal mendapatkan kemenangan.
“Sebuah tim yang mendominasi pertandingan selama satu jam harus mencetak gol. Itu harus,” tandas EDF, dikutip Football-Italia. Kekalahan yang membuat Roma semakin jauh bukan saja dari perburuan gelar juara, tapi juga zona Liga Champions, bahkan terlempar dari tiket ke Liga Europa.
“Ini bukan masalah nasib buruk. Sebuah tim yang ingin menjadi besar dan kuat harus membuat tingkat ke pemilik an dan mengonversi tekanan, itulah yang membuat saya marah,” tandasnya.
Di tempat lain, berjarak 1.365 km dari Kota Roma, Real Madrid juga sedang dilanda amarah. Setelah menjalani masa bulan madu di era Santiago Solari berakhir seusai menelan kekalahan 0-3 dari Eibar. Inilah kekalahan pertama sejak Solari menggantikan Julen Lopetegui.
Madrid pun terlempar ke urutan keenam klasemen sementara. Mereka hanya unggul agregat gol dari urutan ketujuh yang ditempati Girona. “Kami harus melihat diri kami sendiri, kami tidak pada tingkat yang seharusnya. Kami tidak memiliki intensitas dan itu ditunjukkan pada skor pertandingan,” kata kapten tim Madrid Sergio Ramos.
Situasi Roma dan Madrid tersebut menjadi penanda jelang pertemuan matchday kelima Grup G di Stadion Olimpico, dini hari nanti. Serigala Roma memimpin puncak klasemen grup. Mereka unggul agregat gol dari Madrid yang berada di urutan kedua dengan poin sama, sembilan.
Sayang, Roma tidak bisa tampil dengan kekuatan terbaik. Lorenzo Pellegrini dan Robin Olsen yang mengalami masalah saat melawan Udinese menambah panjang pemain yang naik meja perawatan. Sebelumnya mereka sudah kehilangan Daniele De Rossi, Diego Perotti, dan Javier Pastore. Namun, mereka cukup beruntung karena Kostas Manolas akan kembali di jantung per tahanan.
“Saya tidak ingin membandingkan kinerja kami dengan Madrid. Karena, ini adalah situasi berbeda dan kami pun perlu bekerja secara berbeda. Kami mencoba menaikkan standar dan sayangnya tidak berhasil,” ujar EDF.
Meski begitu, EDF tetap bisa berharap banyak pada laga nanti. Meski tidak bisa menurunkan komposisi terbaik, Los Blancos juga sedang tidak bagus. Kinerja Solari mulai dikritik, terutama dari sisi taktik. Sebagai pelatih minim pengalaman, Solari dianggap tidak berani melakukan perubahan besar dalam tim.
Solari memang berani menurunkan beberapa pemain muda seperti Mariano, Alvaro Odriozola, Dani Ceballos, dan Vinicius Junior. Tapi, Solari justru belum memberikan kesempatan kepada Isco, misalnya. Padahal, Isco menjadi salah satu pemain yang tampil bagus di bawah Zinedine Zidane.
“Kami kecewa. Tapi, kami memiliki pertandingan lain dalam tiga hari dan kami harus menjalaninya. Kami harus memperbaiki di lini belakang. Kami tidak cukup baik hari ini. Selasa adalah permainan yang berbeda dan mari kita lihat apa yang terjadi,” tutur gelandang Madrid Toni Kroos, di situs resmi Madrid.
EDF menyebut timnya hampir menguasai 80% jalannya pertandingan di babak pertama. Babak kedua, Roma tak kalah dominan dengan 62% penguasaan bola dan memiliki 10 tembakan tepat sasaran. Tapi, ya itu, mereka tetap gagal mendapatkan kemenangan.
“Sebuah tim yang mendominasi pertandingan selama satu jam harus mencetak gol. Itu harus,” tandas EDF, dikutip Football-Italia. Kekalahan yang membuat Roma semakin jauh bukan saja dari perburuan gelar juara, tapi juga zona Liga Champions, bahkan terlempar dari tiket ke Liga Europa.
“Ini bukan masalah nasib buruk. Sebuah tim yang ingin menjadi besar dan kuat harus membuat tingkat ke pemilik an dan mengonversi tekanan, itulah yang membuat saya marah,” tandasnya.
Di tempat lain, berjarak 1.365 km dari Kota Roma, Real Madrid juga sedang dilanda amarah. Setelah menjalani masa bulan madu di era Santiago Solari berakhir seusai menelan kekalahan 0-3 dari Eibar. Inilah kekalahan pertama sejak Solari menggantikan Julen Lopetegui.
Madrid pun terlempar ke urutan keenam klasemen sementara. Mereka hanya unggul agregat gol dari urutan ketujuh yang ditempati Girona. “Kami harus melihat diri kami sendiri, kami tidak pada tingkat yang seharusnya. Kami tidak memiliki intensitas dan itu ditunjukkan pada skor pertandingan,” kata kapten tim Madrid Sergio Ramos.
Situasi Roma dan Madrid tersebut menjadi penanda jelang pertemuan matchday kelima Grup G di Stadion Olimpico, dini hari nanti. Serigala Roma memimpin puncak klasemen grup. Mereka unggul agregat gol dari Madrid yang berada di urutan kedua dengan poin sama, sembilan.
Sayang, Roma tidak bisa tampil dengan kekuatan terbaik. Lorenzo Pellegrini dan Robin Olsen yang mengalami masalah saat melawan Udinese menambah panjang pemain yang naik meja perawatan. Sebelumnya mereka sudah kehilangan Daniele De Rossi, Diego Perotti, dan Javier Pastore. Namun, mereka cukup beruntung karena Kostas Manolas akan kembali di jantung per tahanan.
“Saya tidak ingin membandingkan kinerja kami dengan Madrid. Karena, ini adalah situasi berbeda dan kami pun perlu bekerja secara berbeda. Kami mencoba menaikkan standar dan sayangnya tidak berhasil,” ujar EDF.
Meski begitu, EDF tetap bisa berharap banyak pada laga nanti. Meski tidak bisa menurunkan komposisi terbaik, Los Blancos juga sedang tidak bagus. Kinerja Solari mulai dikritik, terutama dari sisi taktik. Sebagai pelatih minim pengalaman, Solari dianggap tidak berani melakukan perubahan besar dalam tim.
Solari memang berani menurunkan beberapa pemain muda seperti Mariano, Alvaro Odriozola, Dani Ceballos, dan Vinicius Junior. Tapi, Solari justru belum memberikan kesempatan kepada Isco, misalnya. Padahal, Isco menjadi salah satu pemain yang tampil bagus di bawah Zinedine Zidane.
“Kami kecewa. Tapi, kami memiliki pertandingan lain dalam tiga hari dan kami harus menjalaninya. Kami harus memperbaiki di lini belakang. Kami tidak cukup baik hari ini. Selasa adalah permainan yang berbeda dan mari kita lihat apa yang terjadi,” tutur gelandang Madrid Toni Kroos, di situs resmi Madrid.
(don)