Jonatan Christie 'Jojo' Ingin Regenerasi Berkelanjutan
A
A
A
JAKARTA - Pebulu tangkis tunggal putra Indonesia Jonatan Christie tak merasa beban menjadi ikon dari Perkumpulan Bulu Tangkis (PB) Tangkas.Hal itu justru membuatnya semakin percaya diri agar bisa memberikan prestasi yang membanggakan untuk klubnya.
Jojo-sapaan akrab Jonatan-memang menjadi andalan baru bagi PB Tangkas. Hal itu terjadi setelah Marcus Gideon Fernaldi pindah ke PB Jayaraya.
Namun, dia tak ingin mengomentari masalah kepindahan pemain ke tim lain. Dia justru hanya ingin fokus untuk klubnya, meningkatkan penampilan, dan memberikan prestasi terbaik.
“Saat ini saya hanya ingin memberikan yang terbaik untuk klub saya. Kita tidak tahu kedepannya bagaimana, tapi untuk saat ini saya berpikir ingin fokus untuk diri saya dulu, pengembangan dirinya, dari latihan, dan kekurangannya apa, jadi gakada fokus untuk pin dah klub sekarang. Apalagi PB Tangkas sudah memberikan yang terbaik untuk saya,” kata Jojo.
Jojo merupakan salah satu andalan PB Tangkas yang saat ini berada di pemusatan latihan di Cipayung. Bahkan, pebulu tangkis berusia 21 tahun ini menjadi andalan Indonesia di berbagai kejuaraan internasional.
Prestasi yang diraih pun terus mengalami peningkatan. Setelah meraih emas pada SEA Games 2017 di Malaysia, Jojo juga merebut medali emas pada Asian Games 2018 di Jakarta.
Bukan hanya itu, Jojo kini menjadi pebulu tangkis ke-10 PB Tangkas yang mampu menjadi yang terbaik pada multievent terbesar di Asia tersebut. Sebelumnya yang sukses meraih emas adalah pasangan Ricky Soebagdja/Rexy Mainaky di Bangkok, 1998.
“Semua atlet pas ti ingin terus berprestasi. Begitu juga dengan saya. Saya memang ingin menjadi legendaris seperti mereka,” ucapnya. Pebulu tangkis kelahiran 15 September 1997 ini mengaku terus melakukan latihan untuk menutupi kekurangan selama 2018.
Apalagi dia tidak menembus BWF World Tour Finals 2018 di Tianhe, Guangzhou, China, 12-16 Desember nanti. “Dengan tidak turun di BWF World Tour Finals, saya banyak waktu untuk memperbaiki diri sebelum menghadapi banyak kejuaraan tahun depan,” ucap Jojo.
Pada musim tanding 2019 Jojo mengaku akan selektif me milih lokasi pertandingan. Hal tersebut dilalukan agar tidak muncul permasalahan pada kemudian hari. Selain itu, apa yang dilakukan agar bisa mengumpulkan banyak poin untuk turun di BWF World Tour Finals 2018 di Tianhe, Guangzhou, China.
Sementara itu, Ketua Umum PB Tangkas Intiland Justian Suhandinata bertekad terus melahirkan pebulu tangkis kelas dunia yang kedepannya bakal menjadi tulang punggung Indonesia di berbagai kejuaraan.
Selama ini PB Tangkas telah mempersembahkan empat medali emas olimpiade, 10 juara dunia, sembilan juara All England, dan 10 juara Asian Games. Selain itu, ada ratusan bahkan ribuan gelar juara, mulai dari tingkat Jakarta Selatan, DKI Jakarta, nasional, ASEAN, Asia, dan internasional.
Jojo-sapaan akrab Jonatan-memang menjadi andalan baru bagi PB Tangkas. Hal itu terjadi setelah Marcus Gideon Fernaldi pindah ke PB Jayaraya.
Namun, dia tak ingin mengomentari masalah kepindahan pemain ke tim lain. Dia justru hanya ingin fokus untuk klubnya, meningkatkan penampilan, dan memberikan prestasi terbaik.
“Saat ini saya hanya ingin memberikan yang terbaik untuk klub saya. Kita tidak tahu kedepannya bagaimana, tapi untuk saat ini saya berpikir ingin fokus untuk diri saya dulu, pengembangan dirinya, dari latihan, dan kekurangannya apa, jadi gakada fokus untuk pin dah klub sekarang. Apalagi PB Tangkas sudah memberikan yang terbaik untuk saya,” kata Jojo.
Jojo merupakan salah satu andalan PB Tangkas yang saat ini berada di pemusatan latihan di Cipayung. Bahkan, pebulu tangkis berusia 21 tahun ini menjadi andalan Indonesia di berbagai kejuaraan internasional.
Prestasi yang diraih pun terus mengalami peningkatan. Setelah meraih emas pada SEA Games 2017 di Malaysia, Jojo juga merebut medali emas pada Asian Games 2018 di Jakarta.
Bukan hanya itu, Jojo kini menjadi pebulu tangkis ke-10 PB Tangkas yang mampu menjadi yang terbaik pada multievent terbesar di Asia tersebut. Sebelumnya yang sukses meraih emas adalah pasangan Ricky Soebagdja/Rexy Mainaky di Bangkok, 1998.
“Semua atlet pas ti ingin terus berprestasi. Begitu juga dengan saya. Saya memang ingin menjadi legendaris seperti mereka,” ucapnya. Pebulu tangkis kelahiran 15 September 1997 ini mengaku terus melakukan latihan untuk menutupi kekurangan selama 2018.
Apalagi dia tidak menembus BWF World Tour Finals 2018 di Tianhe, Guangzhou, China, 12-16 Desember nanti. “Dengan tidak turun di BWF World Tour Finals, saya banyak waktu untuk memperbaiki diri sebelum menghadapi banyak kejuaraan tahun depan,” ucap Jojo.
Pada musim tanding 2019 Jojo mengaku akan selektif me milih lokasi pertandingan. Hal tersebut dilalukan agar tidak muncul permasalahan pada kemudian hari. Selain itu, apa yang dilakukan agar bisa mengumpulkan banyak poin untuk turun di BWF World Tour Finals 2018 di Tianhe, Guangzhou, China.
Sementara itu, Ketua Umum PB Tangkas Intiland Justian Suhandinata bertekad terus melahirkan pebulu tangkis kelas dunia yang kedepannya bakal menjadi tulang punggung Indonesia di berbagai kejuaraan.
Selama ini PB Tangkas telah mempersembahkan empat medali emas olimpiade, 10 juara dunia, sembilan juara All England, dan 10 juara Asian Games. Selain itu, ada ratusan bahkan ribuan gelar juara, mulai dari tingkat Jakarta Selatan, DKI Jakarta, nasional, ASEAN, Asia, dan internasional.
(don)