Lolos ke Kasta Tertinggi, Kalteng Putra Torehkan Sejarah
A
A
A
JAKARTA - Slot tiga tim promosi ke Liga 1/2019 sudah lengkap. Kalteng Putra menjadi tim terakhir yang lolos ke kompetisi kasta tertinggi Indonesia musim depan setelah mengalahkan Persita Tangerang.
Ini sekaligus menjadi sejarah tim berjuluk Enggang Borneo itu karena menjadi tim pertama asal Kalimantan Tengah yang lolos ke Liga Indonesia. Kemenangan 2-0 di Stadion Patriot Bekasi menjadi tiket Kalteng Putra lolos ke Liga 1 musim depan.
Pada musim lalu, mereka hanya mampu bertahan hingga babak delapan besar. Tahun ini, anak asuh Kas Hartadi menemani PSS Sleman dan Semen Padang yang sebelumnya sudah memastikan diri bermain di kasta tertinggi seusai menembus putaran final Liga 2.
Kas Hartadi menyatakan, hasil ini sesuai dengan target yang ditetapkan manajemen pada awal musim. Menurut dia, mampu menembus kasta sepak bola tertinggi merupakan hasil kerja keras seluruh pemain.
“Saya sangat bersyukur dengan hasil ini karena bisa mencapai target promosi. Saya mengucapkan terima kasih kepada pemain dan manajemen, terutama pemain karena mereka mau bekerja keras untuk promosi ke Liga 1,” kata Kas Hartadi.
Pelatih yang sudah dua musim menukangi Kalteng Putra itu mengungkapkan, kunci keberhasilan timnya memenangi laga melawan Persita adalah tekad kuat untuk promosi.
“Di ruang ganti saya tekankan kepada pemain bahwa kita hanya butuh 90 menit lagi untuk ke Liga 1. Jadi semua harus bekerja keras,” katanya. Sebelumnya, pada laga perebutan gelar juara Liga 2, PSS Sleman keluar sebagai kampiun setelah mengalahkan Semen Padang di final dengan skor 2-0.
Dua gol kemenangan PSS Sleman dicetak Cristian Gonzales pada menit ke-18 lewat tandukan kepala dan sontekan Rifal Lastori pada menit ke-26. Jika PSS Sleman, Semen Padang FC, dan Kalteng Putra, tengah berpesta, situasi lain tengah dihadapi Mitra Kukar.
Laga kontra Persija Jakarta akhir pekan ini akan menjadi penentu karena nasib tim berjuluk Naga Mekes di kompetisi kasta tertinggi Indonesia. Kekalahan bisa membawa Bayu Pradana dkk harus bermain di kasta kedua, Liga 2.
Kendati peluang tetap ada, tapi laga ini diprediksi sangat berat bagi anak asuh Rahmad Darmawan, mengingat Macan Kemayoran juga butuh poin penuh untuk memastikan gelar juara musim ini.
Meski tipis, kapten Mitra Kukar, Bayu Pradana optimistis mampu membawa timnya bertahan di Liga 1 musim depan. Menurut dia, mengalahkan Persija di depan publiknya memang bukan perkara mudah. Apalagi laga tersebut juga krusial bagi tim ibu kota dalam penentuan gelar juara.
Namun demikian, menurutnya seluruh elemen tim masih percaya diri bisa bertahan di Liga 1 musim depan. Karena itu, kemenangan menjadi harga mati untuk bisa lolos dari jerat degradasi.
“Semua pemain masih optimistis bisa bertahan di Liga 1. Pastinya wajib bisa meraih poin maksimal di laga terakhir dan berharap tim lain yang berada di bawah kami dalam klasemen tidak mendapatkan hasil baik,” kata Bayu dilansir laman Liga 1.
Perolehan poin lima tim terbawah saat ini memang sangat tipis. Sriwijaya FC, Mitra Kukar, serta Perseru Serui sama-sama mengoleksi 39 poin dan penentuan peringkat klasemen hanya berdasarkan keunggulan selisih gol.
Sedangkan PSMS Medan di posisi 17 mengoleksi 37 poin dan paling buncit PS Tira dengan 36 poin. Meski demikian, dua tim terakhir masih memiliki dua pertandingan sisa sehingga berpotensi menambah enam angka.
Ketatnya perolehan poin tim di zona degradasi ini membuat operator PT Liga Indonesia Baru menjadwalkan ulang sejumlah pertandingan. Laga penentu degradasi dan penentuan juara akan digelar bersamaan pada Minggu (9/12) pukul 15.30 WIB.
Ini sekaligus menjadi sejarah tim berjuluk Enggang Borneo itu karena menjadi tim pertama asal Kalimantan Tengah yang lolos ke Liga Indonesia. Kemenangan 2-0 di Stadion Patriot Bekasi menjadi tiket Kalteng Putra lolos ke Liga 1 musim depan.
Pada musim lalu, mereka hanya mampu bertahan hingga babak delapan besar. Tahun ini, anak asuh Kas Hartadi menemani PSS Sleman dan Semen Padang yang sebelumnya sudah memastikan diri bermain di kasta tertinggi seusai menembus putaran final Liga 2.
Kas Hartadi menyatakan, hasil ini sesuai dengan target yang ditetapkan manajemen pada awal musim. Menurut dia, mampu menembus kasta sepak bola tertinggi merupakan hasil kerja keras seluruh pemain.
“Saya sangat bersyukur dengan hasil ini karena bisa mencapai target promosi. Saya mengucapkan terima kasih kepada pemain dan manajemen, terutama pemain karena mereka mau bekerja keras untuk promosi ke Liga 1,” kata Kas Hartadi.
Pelatih yang sudah dua musim menukangi Kalteng Putra itu mengungkapkan, kunci keberhasilan timnya memenangi laga melawan Persita adalah tekad kuat untuk promosi.
“Di ruang ganti saya tekankan kepada pemain bahwa kita hanya butuh 90 menit lagi untuk ke Liga 1. Jadi semua harus bekerja keras,” katanya. Sebelumnya, pada laga perebutan gelar juara Liga 2, PSS Sleman keluar sebagai kampiun setelah mengalahkan Semen Padang di final dengan skor 2-0.
Dua gol kemenangan PSS Sleman dicetak Cristian Gonzales pada menit ke-18 lewat tandukan kepala dan sontekan Rifal Lastori pada menit ke-26. Jika PSS Sleman, Semen Padang FC, dan Kalteng Putra, tengah berpesta, situasi lain tengah dihadapi Mitra Kukar.
Laga kontra Persija Jakarta akhir pekan ini akan menjadi penentu karena nasib tim berjuluk Naga Mekes di kompetisi kasta tertinggi Indonesia. Kekalahan bisa membawa Bayu Pradana dkk harus bermain di kasta kedua, Liga 2.
Kendati peluang tetap ada, tapi laga ini diprediksi sangat berat bagi anak asuh Rahmad Darmawan, mengingat Macan Kemayoran juga butuh poin penuh untuk memastikan gelar juara musim ini.
Meski tipis, kapten Mitra Kukar, Bayu Pradana optimistis mampu membawa timnya bertahan di Liga 1 musim depan. Menurut dia, mengalahkan Persija di depan publiknya memang bukan perkara mudah. Apalagi laga tersebut juga krusial bagi tim ibu kota dalam penentuan gelar juara.
Namun demikian, menurutnya seluruh elemen tim masih percaya diri bisa bertahan di Liga 1 musim depan. Karena itu, kemenangan menjadi harga mati untuk bisa lolos dari jerat degradasi.
“Semua pemain masih optimistis bisa bertahan di Liga 1. Pastinya wajib bisa meraih poin maksimal di laga terakhir dan berharap tim lain yang berada di bawah kami dalam klasemen tidak mendapatkan hasil baik,” kata Bayu dilansir laman Liga 1.
Perolehan poin lima tim terbawah saat ini memang sangat tipis. Sriwijaya FC, Mitra Kukar, serta Perseru Serui sama-sama mengoleksi 39 poin dan penentuan peringkat klasemen hanya berdasarkan keunggulan selisih gol.
Sedangkan PSMS Medan di posisi 17 mengoleksi 37 poin dan paling buncit PS Tira dengan 36 poin. Meski demikian, dua tim terakhir masih memiliki dua pertandingan sisa sehingga berpotensi menambah enam angka.
Ketatnya perolehan poin tim di zona degradasi ini membuat operator PT Liga Indonesia Baru menjadwalkan ulang sejumlah pertandingan. Laga penentu degradasi dan penentuan juara akan digelar bersamaan pada Minggu (9/12) pukul 15.30 WIB.
(don)