Jalan Terjal Ganda Indonesia di World Tour Finals 2018
A
A
A
JAKARTA - Start kurang mulus dicatatkan pasangan ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan dan ganda putri Grey sia Polii/Apriyani Rahayu pada penyisihan grup World Tour Finals 2018, kemarin.
Keduanya tidak mampu membendung wakil Jepang pada laga perdana. Dalam pertandingan di Grup B, Hendra/Ahsan ditundukkan wakil Jepang Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe dua set langsung dengan skor 4-21, 18-21.
Sementara di Grup A, Greysia/Apriyani ditaklukkan Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi di Tianhe Gymnasium, Guangzhou, China. Kekalahan ini membuat peluang mereka lolos ke babak selanjutnya cukup berat.
Keduanya wajib menyapu bersih dua laga sisa untuk memastikan satu tempat di semifinal. Dalam pertandingan kemarin, Hendra/Ahsan memang kerap melakukan kesalahan-kesalahan sendiri, terutama di game pertama. Penampilan keduanya mulai membaik di game kedua.
Mereka bahkan sempat memimpin perolehan angka. Namun, pasangan Endo/Watanabe menyamakan kedudukan 16-16 dan semakin percaya diri sehingga balik menekan.
“Hari ini (kemarin) kami bermain tidak maksimal. Pertahanan lawan rapat, saat diserang balik, kami tidak siap. Di game kedua saat memimpin, lawan meng ubah permainan kami yang awalnya banyak adu drive,” ucap Hendra, dilansir laman PBSI.
Ahsan mengatakan, lawan mereka yang berperingkat 8 dunia itu memang tampil lebih bagus dalam pertandingan tersebut. Dia juga mengakui jika kondisi badannya kurang bugar lantaran cuaca yang cukup dingin.
Di pertandingan lainnya, Matsutomo/Takahashi kembali menegaskan dominasinya dan mencatatkan kemenangan ketujuh atas pasangan Greysia/Apri yani berbanding satu kekalahan.
Dalam laga di Tianhe Gymnasium, pasangan peringkat 2 dunia itu tampil mendominasi dan tidak memberikan kesempatan kepada Greysia/Apriyani untuk mengembangkan permainan.
“Di sini bolanya berat, mau smes pun pasti tidak akan mudah menembus lawan. Kami berusaha menyerang supaya dapat bola pengembalian yang bagus,” tandas Grey sia.
Apriyani mengatakan, lawan kali ini tidak memberi kesempatan untuk mempertahankan pola permainan mereka dari awal hingga akhir permainan. Menurutnya, pada game pertama, mereka masih beradaptasi dengan lapangan dan belum siap.
“Masih ada dua pertandingan penyisihan lagi. Bagaimana caranya harus dapat poin banyak, ini kansistem round robin, poin sangat berharga. Tadi kami berusaha untuk mendapatkan poin sebanyak mungkin,” tuturnya.
Pada pertandingan selanjutnya, Greysia/Apriyani akan berhadapan dengan dua wakil China, yaitu Chen Qingchen/Jia Yifan dan Li Yinhui/Du Yue.
Keduanya tidak mampu membendung wakil Jepang pada laga perdana. Dalam pertandingan di Grup B, Hendra/Ahsan ditundukkan wakil Jepang Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe dua set langsung dengan skor 4-21, 18-21.
Sementara di Grup A, Greysia/Apriyani ditaklukkan Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi di Tianhe Gymnasium, Guangzhou, China. Kekalahan ini membuat peluang mereka lolos ke babak selanjutnya cukup berat.
Keduanya wajib menyapu bersih dua laga sisa untuk memastikan satu tempat di semifinal. Dalam pertandingan kemarin, Hendra/Ahsan memang kerap melakukan kesalahan-kesalahan sendiri, terutama di game pertama. Penampilan keduanya mulai membaik di game kedua.
Mereka bahkan sempat memimpin perolehan angka. Namun, pasangan Endo/Watanabe menyamakan kedudukan 16-16 dan semakin percaya diri sehingga balik menekan.
“Hari ini (kemarin) kami bermain tidak maksimal. Pertahanan lawan rapat, saat diserang balik, kami tidak siap. Di game kedua saat memimpin, lawan meng ubah permainan kami yang awalnya banyak adu drive,” ucap Hendra, dilansir laman PBSI.
Ahsan mengatakan, lawan mereka yang berperingkat 8 dunia itu memang tampil lebih bagus dalam pertandingan tersebut. Dia juga mengakui jika kondisi badannya kurang bugar lantaran cuaca yang cukup dingin.
Di pertandingan lainnya, Matsutomo/Takahashi kembali menegaskan dominasinya dan mencatatkan kemenangan ketujuh atas pasangan Greysia/Apri yani berbanding satu kekalahan.
Dalam laga di Tianhe Gymnasium, pasangan peringkat 2 dunia itu tampil mendominasi dan tidak memberikan kesempatan kepada Greysia/Apriyani untuk mengembangkan permainan.
“Di sini bolanya berat, mau smes pun pasti tidak akan mudah menembus lawan. Kami berusaha menyerang supaya dapat bola pengembalian yang bagus,” tandas Grey sia.
Apriyani mengatakan, lawan kali ini tidak memberi kesempatan untuk mempertahankan pola permainan mereka dari awal hingga akhir permainan. Menurutnya, pada game pertama, mereka masih beradaptasi dengan lapangan dan belum siap.
“Masih ada dua pertandingan penyisihan lagi. Bagaimana caranya harus dapat poin banyak, ini kansistem round robin, poin sangat berharga. Tadi kami berusaha untuk mendapatkan poin sebanyak mungkin,” tuturnya.
Pada pertandingan selanjutnya, Greysia/Apriyani akan berhadapan dengan dua wakil China, yaitu Chen Qingchen/Jia Yifan dan Li Yinhui/Du Yue.
(don)