Akan Bermain di Tim Mana El Loco Musim Depan, Masih Teka-teki
Akan Bermain di Tim Mana El Loco Musim Depan, Masih Teka-teki
A
A
A
Sukses PSS Sleman menapaki kompetisi kasta tertinggi Indonesia Liga 1 musim depan tidak lepas dari kontribusi vital Cristian Gonzales.
Namun, dengan usianya yang sudah tidak muda lagi untuk seorang pesepak bola, masa depannya bersama tim Elang Jawamasih menjadi tanda tanya. Tahun depan, pemain naturalisasi itu akan menginjak usia 43 tahun.
Suporter dan manajemen tidak bisa memungkiri peran penting pemain berjuluk El Loco ini selama berseragam PSS. Sumbangan 14 gol menjadi salah satu faktor penentu hingga tim Elang Jawa mampu melaju mulus mulai dari babak penyisihan, delapan besar, hingga menantang Semen Padang di partai final Liga 2.
Pada babak delapan besar, pemain naturalisasi asal Uruguay ini bahkan mampu mencetak enam gol lewat dua hattrick-nya.
Hebatnya lagi, hattric kini dilakukan di dua laga terakhir babak delapan besar.
Saat itu, PSS menang 4-1 atas Persita Tangerang dan 5-0 atas Persiraja Banda Aceh. Di babak semifinal legkedua, pemain dengan nomor punggung 10 ini kembali menunjukkan jika usia tidak menjadi peng halang untuk tetap bertaji di depan gawang.
Pemain yang pernah meraih gelar Liga Indonesia bersama Persik Kediri itu dua kali membobol gawang Kalteng Putra di Stadion Maguwoharjo Sleman sekaligus mengantar PSS melaju ke partai final.
Di final, mantan pemain yang mencetak 12 gol bagi timnas Indonesia ini kembali mencatatkan namanya di papan skor berkat satu dari dua gol kemenangan timnya atas Semen Padang.
Meski punya peran vital, nasib El Loco kembali dalam ketidakpastian menyusul promosi PSS. Faktor usia menjadi salah satu pertimbangan mengingat ketatnya Kompetisi Liga 1.
“El Loco tetaplah pemain yang dibutuhkan tim meski usianya tidak muda lagi. Namun, tentu nanti kepastiannya tetap bergantung kepada manajemen juga,” kata Pelatih PSS Seto Nurdiyantoro.
Faktor usia ini pula yang sebelumnya disinyalir menjadi alasan utama Arema FC, tim asal Kota Malang yang turut membesarkan namanya. Lima tahun berseragam Singo Edan, Gonzales akhirnya dilepas ke Madura United pada akhir musim 2017 lalu.
Namun, dengan usia yang sudah menginjak kepala empat, kepindahannya ke Laskar Sape Kerap tidak berjalan mulus. Tidak mendapatkan tempat di skuad utama, dia lantas memilih bergabung dengan PSS yang saat itu tengah berjuang di kompetisi kasta kedua, Liga 2.
Gonzales menandai debutnya dengan sumbangan satu gol saat menghadapi PSMP Mojokerto Putra pada 26 April lalu sekaligus mengantar Elang Jawamenang 3-1.
Namun, dengan usianya yang sudah tidak muda lagi untuk seorang pesepak bola, masa depannya bersama tim Elang Jawamasih menjadi tanda tanya. Tahun depan, pemain naturalisasi itu akan menginjak usia 43 tahun.
Suporter dan manajemen tidak bisa memungkiri peran penting pemain berjuluk El Loco ini selama berseragam PSS. Sumbangan 14 gol menjadi salah satu faktor penentu hingga tim Elang Jawa mampu melaju mulus mulai dari babak penyisihan, delapan besar, hingga menantang Semen Padang di partai final Liga 2.
Pada babak delapan besar, pemain naturalisasi asal Uruguay ini bahkan mampu mencetak enam gol lewat dua hattrick-nya.
Hebatnya lagi, hattric kini dilakukan di dua laga terakhir babak delapan besar.
Saat itu, PSS menang 4-1 atas Persita Tangerang dan 5-0 atas Persiraja Banda Aceh. Di babak semifinal legkedua, pemain dengan nomor punggung 10 ini kembali menunjukkan jika usia tidak menjadi peng halang untuk tetap bertaji di depan gawang.
Pemain yang pernah meraih gelar Liga Indonesia bersama Persik Kediri itu dua kali membobol gawang Kalteng Putra di Stadion Maguwoharjo Sleman sekaligus mengantar PSS melaju ke partai final.
Di final, mantan pemain yang mencetak 12 gol bagi timnas Indonesia ini kembali mencatatkan namanya di papan skor berkat satu dari dua gol kemenangan timnya atas Semen Padang.
Meski punya peran vital, nasib El Loco kembali dalam ketidakpastian menyusul promosi PSS. Faktor usia menjadi salah satu pertimbangan mengingat ketatnya Kompetisi Liga 1.
“El Loco tetaplah pemain yang dibutuhkan tim meski usianya tidak muda lagi. Namun, tentu nanti kepastiannya tetap bergantung kepada manajemen juga,” kata Pelatih PSS Seto Nurdiyantoro.
Faktor usia ini pula yang sebelumnya disinyalir menjadi alasan utama Arema FC, tim asal Kota Malang yang turut membesarkan namanya. Lima tahun berseragam Singo Edan, Gonzales akhirnya dilepas ke Madura United pada akhir musim 2017 lalu.
Namun, dengan usia yang sudah menginjak kepala empat, kepindahannya ke Laskar Sape Kerap tidak berjalan mulus. Tidak mendapatkan tempat di skuad utama, dia lantas memilih bergabung dengan PSS yang saat itu tengah berjuang di kompetisi kasta kedua, Liga 2.
Gonzales menandai debutnya dengan sumbangan satu gol saat menghadapi PSMP Mojokerto Putra pada 26 April lalu sekaligus mengantar Elang Jawamenang 3-1.
(don)
Explore More