Carolina Marin Target Jadi Pebulu Tangkis Putri Terbaik Sejagat

MUMBAI - Carolina Marin punya target tinggi dalam kariernya di cabang bulu tangkis. Atlet asal Spanyol itu ingin menjadi pebulu tangkis putri terbaik yang pernah ada di jagat olahraga tepok bulu angsa tersebut.

Marin telah menempuh jalan panjang untuk menjadi juara Olimpiade dan juara dunia dua kali. Namun, itu dirasa belum cukup. Marin merindukan lebih banyak gelar untuk menjadi yang terbaik yang pernah ada dalam olahraga bulu tangkis.

Pada Agustus 2018, Marin menjadi pebulu tangkis putri pertama yang memenangkan tiga gelar Kejuaraan Dunia ketika dia mengalahkan Pusarla Sindhu asal India di Nanjing. Sebelumnya, Marin sukses meraih gelar tahun 2014 dan 2015.

"Yah saya ingin menjadi pemain terbaik dalam sejarah bulu tangkis," kata Marin kepada Reuters dalam sebuah wawancara. "Sangat mudah untuk mengatakannya tetapi saya tahu itu akan sangat, sangat sulit. Saya siap melakukan apa saja untuk mendapatkannya.

Marin mungkin termotivasi dengan torehan pebulu tangkis sukses China
Lin Dan yang telah memenangkan dua medali emas tunggal putra Olimpiade dan lima trofi Kejuaraan Dunia. Lin Dan secara luas dianggap sebagai pebulu tangkis terbesar.

"Saya ingin memenangkan satu lagi Olimpiade dan minimal dua emas kejuaraan dunia lagi."

Marin -yang dijuluki Rafa Nadal dari bulu tangkis di Spanyol karena kegigihan dan permainan tangan kiri yang sengit-, mengakhiri hegemoni Asia di Olimpiade ketika dia mengalahkan Sindhu di final Olimpiade Rio 2016.

Suksesnya di Olimpiade menandai gelar yang diraih Eropa pertama dalam 20 tahun dan hanya yang kedua sejak debut olahraga tersebut dimainkan di Olimpaide 1992 -sesuatu yang tidak pernah dibayangkan Marin ketika dia mulai bermain bulu tangkis.

"Badminton tidak begitu populer di Spanyol. Saya hanya bermain bulu tangkis seperti hobi, saya tidak terlalu berpikir untuk menjadi juara dunia," kata pemain berusia 25 tahun, yang mewakili klub Pune 7 Aces dalam Liga Badminton Premier yang sedang berlangsung di India.

"Ketika saya pindah ke pusat nasional ketika berusia 14 tahun, saya mulai berpikir mau jadi apa... dan menjadi pemain bulu tangkis, saya hanya ingin menjadi yang terbaik di dunia."

"Mungkin saya tidak bisa menjelaskan dengan kata-kata, tidak mungkin untuk menjelaskan. Saya harus berusaha keras untuk membuat mimpi saya menjadi kenyataan. Saya harus membuat begitu banyak pengorbanan. Itu benar-benar sangat sulit."