Point Guard Monte Morris, Sang Pahlawan dari Bangku Cadangan

Minggu, 30 Desember 2018 - 06:30 WIB
Point Guard Monte Morris, Sang Pahlawan dari Bangku Cadangan
Point Guard Monte Morris, Sang Pahlawan dari Bangku Cadangan
A A A
DENEVER - Point guard cadangan Denver Nuggets Monte Morris menjadi pahlawan kemenangan timnya saat mengalahkan San Antonio Spurs 102-99 di Pepsi Center, Denver, Amerika Serikat, kemarin. Berkat kemenangan ini, Nugget kukuh di puncak klasemen sementara Wilayah Barat, sementara Spurs tercecer di posisi 10.

Morris sukses mengeksekusi sepasang lemparan saat waktu tersisa 7,2 detik. Tambahan empat poin pebasket muda jebolan IowaStateUniversity tersebut, meredahkan ketegangan jantung fans dan pelatih Michael Malone. Nuggets memangkas defisit poin dari 98-99 atas Spurs menjadi 102-99.

Morris yang dimainkan pertengahan kuarter keempat, tidak merasa canggung bermain bersama pebasket top Nuggets macam Nikola Jukic dan Jamal Murray. Dia malah terlihat percaya diri dan tanpa beban. "Kami baru saja membuat tembakan malam ini, dan jaraknya sangat bagus," ujar Morris dilansir Nuggets.com.

“Saya hanya berusaha memberikan yang terbaik, ketika ada kesempatan untuk menembak, maka saya lakukan,” sambung Morris yang bergabung dengan Nuggets dari Rio Grande Valley Vipers pada 2017 lalu.

Kemenangan Nuggets ini, menjadi balasan atas kekalahan mereka pada pertemuan sebelumnya dari Spurs. Saat itu, Nuggets menyerah delapan poin di tangan Spurs.

Sebenarnya, Pelatih Spurs Gregg Popovich berhasil membatasi ruang gerak center andalan Nuggets Nikola Jokic dan point guard Jamal Murray dalam mencetak poin. Keduanya kesulitan mendapatkan ruang tembak, dan kesulitan bergerak.

Murray hanya mampu mencetak 31 poin tertinggi dalam permainannya, sedangkan Jokic mengisi 21 poin saja. "Permainan kami tidak cantik, tetapi saya tidak bisa lebih bangga dengan orang-orang kami atas betapa kerasnya kami bermain," kata pelatih Nuggets Michael Malone.

"Dia membuktikannya," kata Malone tentang memercayai Morris untuk menghasilkan game yang terlambat. “Saya pikir kepercayaan adalah kata kosong di waktu-waktu tertentu. Kami mencoba untuk hidup dengan itu. Satu hal tentang Monte Morris, bagi saya, adalah dia telah terbukti dapat dipercaya,” sambungnya.

Sedangkan Spurs yang sempat memberikan perlawanan singit terhadap Nuggets, mengaku kecolongan di penghujung kuarter keempat. Mereka tidak menyangka, keputusan pelatih Nuggets memasukkan Morris menjadi petaka. “Mereka memiliki kesempatan, dan itu digunakan dengan baik,” kata pelatih Spurs Gregg Popovic.

Sementara itu, New Orelans Pelicans mengakhiri rekor buruk mereka di akhir tahun setelah mengalahkan Dallas Maverick dengan skor tipis, 114-112. Anthony Davis jadi penentu kemenangan Pelicans di pertandingan tersebut.

Tampil di Smoothie King Center, New Orleans, Sabtu (29/12/2018) pagi waktu Indonesia, Pelicans lebih dulu tertinggal di kuarter pertama. Namun, mereka berhasil bangkit hingga akhirnya mengunci kemenangan 26-29, 29-37, 31-22, 28-24.

Anthony Davis menjadi pemain paling menonjol pada pertandingan tersebut dengan torehan double-double, 48 poin, 17 rebound, dan empat assist. Menurut catatan NBA, ini merupakan torehan terbaik Anthony sepanjang musim ini.

Di kubu Mavericks sosok Luka Doncic menjadi yang paling menonjol. Sayang, usaha small forward tersebu mengumpulkan 34 poin dan dua rebound gagal menghindari timnya dari kekalahan.

Seperti sudah disinggung di atas, hasil ini membawa Pelicans keluar dari rantai kekalahan. Pasalnya, dalam lima pertandingan sebelumnya mereka tidak pernah menang
(don)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8263 seconds (0.1#10.140)