Klopp: Liverpool Bukan Harlem Globetrotters
A
A
A
BRIGHTON - Juergen Klopp sukses mengembalikan posisi Liverpool ke jalur juara Liga Inggris 2018/2019 setelah menang tipis 1-0 atas Brighton & Hove Albion di merican Express Community Stadium, Brighton, Sabtu (12/1/2019) malam WIB. Saat ini Si Merah unggul tujuh angka dari pesaing terdekatnya Manchester City.
Di balik kemenangan itu, ada banyak hal yang menimbulkan tanda tanya. Ini berkaitan dengan identitas klub yang mulai berubah. Sebelumnya Liverpool memiliki identitas permainan menyerang sejak Klopp tiba di Anfield.
Bahkan tak sedikit yang kagum dengan penempatan trisual mereka yakni Mohamed Salah, Sadio Mane, dan Firmino di barisan depan. Seiring waktu, Klopp berusaha mengatasi kelemahan pertahanannya. Perubahan ini dilakukan agar klub yang ditanganinya terlihat seimbang (pertahanan dan menyerang).
Skenario ini terbilang cukup mengagumkan mengingat Liverpool hanya kebobolan 10 gol dalam 22 pertandingan di Liga Inggris. Tapi di sisi lain, skema permainan seperti ini memungkinkan para pemain lebih berkonsentrasi bagaimana mengamankan gawangnya ketimbang memberikan hiburan pada permainan seperti yang dilakukan di musim lalu.
Menanggapi sejumlah kritikan itu, Klopp mengatakan bahwa ada momen tertentu di mana klub harus memikirkan hasil daripada memberikan permianan menghibur. "Tidak apa-apa. Kami bukan Harlem Globetrotters, kami harus memberikan hasil. Cukup sulit. Untuk itu kami perlu melakukan. Kinerja itu baik. Pada hari yang baik, semua orang bisa memenangkan pertandingan sepak bola. Pada hari biasa, tidak banyak tim sepak bola yang bisa memenangkan pertandingan sepak bola. Pada hari yang buruk, hanya sedikit tim yang bisa memenangkan pertandingan sepak bola.," kata Klopp dikutip dari The Guardian, Minggu (13/1).
"Itu bukan penampilan terbaik musim ini dalam beberapa bagian. Tetapi dari sudut pandang kematangan, saya akan mengatakan itu adalah penampilan paling matang musim ini. Itu sangat penting. Hari ini bukan hari yang buruk, itu adalah hari yang sulit bagi kami. Itu hanya pertandingan yang sulit karena Brighton melakukan dengan sangat baik. Kami bermain banyak kali melawan sistem 4-5-1, tetapi bagaimana mereka melakukannya adalah berbeda. Saya sangat senang bahwa anak-anak mengambil permainan seperti itu," pungkas Klopp.
Di balik kemenangan itu, ada banyak hal yang menimbulkan tanda tanya. Ini berkaitan dengan identitas klub yang mulai berubah. Sebelumnya Liverpool memiliki identitas permainan menyerang sejak Klopp tiba di Anfield.
Bahkan tak sedikit yang kagum dengan penempatan trisual mereka yakni Mohamed Salah, Sadio Mane, dan Firmino di barisan depan. Seiring waktu, Klopp berusaha mengatasi kelemahan pertahanannya. Perubahan ini dilakukan agar klub yang ditanganinya terlihat seimbang (pertahanan dan menyerang).
Skenario ini terbilang cukup mengagumkan mengingat Liverpool hanya kebobolan 10 gol dalam 22 pertandingan di Liga Inggris. Tapi di sisi lain, skema permainan seperti ini memungkinkan para pemain lebih berkonsentrasi bagaimana mengamankan gawangnya ketimbang memberikan hiburan pada permainan seperti yang dilakukan di musim lalu.
Menanggapi sejumlah kritikan itu, Klopp mengatakan bahwa ada momen tertentu di mana klub harus memikirkan hasil daripada memberikan permianan menghibur. "Tidak apa-apa. Kami bukan Harlem Globetrotters, kami harus memberikan hasil. Cukup sulit. Untuk itu kami perlu melakukan. Kinerja itu baik. Pada hari yang baik, semua orang bisa memenangkan pertandingan sepak bola. Pada hari biasa, tidak banyak tim sepak bola yang bisa memenangkan pertandingan sepak bola. Pada hari yang buruk, hanya sedikit tim yang bisa memenangkan pertandingan sepak bola.," kata Klopp dikutip dari The Guardian, Minggu (13/1).
"Itu bukan penampilan terbaik musim ini dalam beberapa bagian. Tetapi dari sudut pandang kematangan, saya akan mengatakan itu adalah penampilan paling matang musim ini. Itu sangat penting. Hari ini bukan hari yang buruk, itu adalah hari yang sulit bagi kami. Itu hanya pertandingan yang sulit karena Brighton melakukan dengan sangat baik. Kami bermain banyak kali melawan sistem 4-5-1, tetapi bagaimana mereka melakukannya adalah berbeda. Saya sangat senang bahwa anak-anak mengambil permainan seperti itu," pungkas Klopp.
(sha)