Meraba Kemungkinan Erick Thohir Jadi Ketum PSSI

Senin, 21 Januari 2019 - 02:00 WIB
Meraba Kemungkinan Erick Thohir Jadi Ketum PSSI
Meraba Kemungkinan Erick Thohir Jadi Ketum PSSI
A A A
JAKARTA - Edy Rahmayadi telah menyerahkan tongkat estafet kursi Ketua Umum PSSI kepada Joko Driyono pada Kongres Tahunan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia di Nusa Dua, Bali, Minggu (20/1/2019). Namun begitu, ada desakan dari anggota untuk menyelenggarakan Kongres Luar Biasa (KLB) untuk memilih Ketum baru.

Salah satu nama yang mencuat sebagai kandidat adalah Erick Thohir. Perjalanan sukses Erick dalam mengelola olahraga, baik di Indonesia maupun di beberapa klub olahraga mancanegara, memunculkan opini di kalangan peserta kongres dan juga warganet bahwa pria yang menjabat Ketua Umum Komite OLimpiade Indonesia (KOI) ini punya kapasitas menjadi ketua umum PSSI.

Erick sendiri, pada Oktober lalu, pernah menyatakan, dirinya lebih tertarik dengan mengelola liga sepak bola nasional. Hal itu didasari atas alasan dirinya memiliki latar belakang profesional yang lebih kuat ketimbang seorang birokrat.

Namun, melihat perkembangan terkini, desakan agar mantan Presiden Inter Milan itu untuk menjadi komandan PSSI semakin besar. Salah satu desakan muncul dari Presiden Pro Duta FC, Sihar Sitorus. Dia menyebut Erick sebagai sosok yang tepat untuk mengelola persepakbolaan Indonesia ke depan. "Setuju dong (dengan figur Erick Thohir). Dia punya semua yang dibutuhkan," kata pria yang juga pernah menjabat sebagai anggota Komite Eksekutif PSSI itu.

Suara paling kencang yang mendorong nama Erick untuk maju menjadi ketua umum PSSI pengganti Edy datang dari media sosial. Di laman Twitter, warganet berharap sosok seperti Erick mampu mengubah kultur sepak bola Indonesia menjadi lebih profesional.

"Saya lebih suka kalau Erick Thohir yang nerusin PSSI," tulis salah satu warganet, Sigit Purnomo.

Hal senada juga diungkapkan mantan pemain persija, Leo Saputra. Ia berharap, Erick tak hanya mengelola liga secara bisnis, tapi juga bisa membenahi carut marut kompetisi sepak bola nasional yang integritas dan profesionalismenya tidak kunjung membaik.

"Semua sudah tahu bagaimana kondisi liga sepakbola kita. Tak heran, kualitas timnas senior kita tidak pernah berprestasi tinggi karena buah dari kompetisi yang carut marut. Siapapun, jika ingin mengelola kompetisi liga sepakbola nasional, maka ia harus bisa memberesi hal-hal yang negatif, seperti usaha mengatur pertandingan, kualitas wasit dan perangkatnya, dan banyak hal. Dan hal itu hanya bisa dilakukan jika menjadi ketua umum PSSI," pungkas Leo, yang selama enam musim membela Persija.
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0110 seconds (0.1#10.140)