Edy Mundur, Respons Menpora: Tuntaskan Mafia Sepak Bola!
A
A
A
JAKARTA - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi angkat bicara menyusul keputusan mundur Edy Rahmayadi dari jabatan Ketua Umum PSSI. Kata Imam, PSSI harus segera mengusut persoalan sepak bola nasional khususnya praktik pengaturan skor.
Seperti kita ketahui, Edy mengumumkan pengunduran diri dari jabatan Ketua Umum PSSI di Kongres Tahunan PSSI di Bali, Minggu (21/1/2019) lalu. Dalam pidatonya, Edy Rahmayadi mengaku gagal menjalankan tugas sebagai ketua umum lantaran banyaknya persoalan yang membelit otoritas tertinggi sepak bola Tanah Air.
Dalam keterangan pers yang diperoleh SINDOnews, Imam menghargai keputusan yang diambil Edy. Namun, dengan mundurnya Edy, kata Imam, PSSI masih punya banyak pekerjaan rumah (PR) yang menuntut segera diselesaikan.
"Saya ingin menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada pak Edy Rahmayadi atas kerja keras dan dedikasinya selama menjabat sebagai ketua umum PSSI. PSSI harus segera melakukan identifikasi permasalahan-permasalahan sepak bola Indonesia agar tidak berlarut-larut dan menjadi masalah sistemik yang menghambat perkembangan sepak bola di Indonesia," tutur Imam, Senin (21/1/2019).
"Saya pikir kuncinya adalah keterbukaan. Sudah ada beberapa anggota PSSI yang ditetapkan sebagai tersangka pengaturan skor. Pembenahan ini harus semakin dikeraskan. Tidak perlu malu untuk mengajak pihak lain bekerja sama jika ingin benar-benar serius berbenah," lanjutnya.
Kasus pengaturan skor yang mengerogoti sepak bola nasional sampai membuat polisi membentuk unit kerja khusus. Beberapa tersangka telah ditahan, dan hingga saat ini upaya melacak pelaku lain masih terus dilakukan.
Seperti kita ketahui, Edy mengumumkan pengunduran diri dari jabatan Ketua Umum PSSI di Kongres Tahunan PSSI di Bali, Minggu (21/1/2019) lalu. Dalam pidatonya, Edy Rahmayadi mengaku gagal menjalankan tugas sebagai ketua umum lantaran banyaknya persoalan yang membelit otoritas tertinggi sepak bola Tanah Air.
Dalam keterangan pers yang diperoleh SINDOnews, Imam menghargai keputusan yang diambil Edy. Namun, dengan mundurnya Edy, kata Imam, PSSI masih punya banyak pekerjaan rumah (PR) yang menuntut segera diselesaikan.
"Saya ingin menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada pak Edy Rahmayadi atas kerja keras dan dedikasinya selama menjabat sebagai ketua umum PSSI. PSSI harus segera melakukan identifikasi permasalahan-permasalahan sepak bola Indonesia agar tidak berlarut-larut dan menjadi masalah sistemik yang menghambat perkembangan sepak bola di Indonesia," tutur Imam, Senin (21/1/2019).
"Saya pikir kuncinya adalah keterbukaan. Sudah ada beberapa anggota PSSI yang ditetapkan sebagai tersangka pengaturan skor. Pembenahan ini harus semakin dikeraskan. Tidak perlu malu untuk mengajak pihak lain bekerja sama jika ingin benar-benar serius berbenah," lanjutnya.
Kasus pengaturan skor yang mengerogoti sepak bola nasional sampai membuat polisi membentuk unit kerja khusus. Beberapa tersangka telah ditahan, dan hingga saat ini upaya melacak pelaku lain masih terus dilakukan.
(sha)