Sirkuit MotoGP Indonesia Beda dengan Singapura dan Monako
A
A
A
LOMBOK - Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Nusa Tenggara Barat (NTB) mulai mendunia setelah kemunculan kabar terkait rencana Indonesia menggelar balapan motor kelas elite MotoGP pada 2021. Atensi dari media di Eropa pun mulai bermunculan.
Dari beberapa laporan media di Eropa menyebut jika Indonesia bakal menjadi tuan rumah pertama MotoGP yang menggelar balapan di Sirkuit Jalan Raya. Bahkan beredar rumor jika Indonesia sudah menandatangani kontrak tiga tahun dengan CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta selaku otoritas tertinggi di kejuaraan grand prix pada 29 Januari 2019 di Madrid.
Sebenarnya kabar mengenai Mandalika bakal menggelar balapan MotoGP bukan kabar yang mengejutkan mengingat Ezpeleta pernah mengunjungi Mandalika pada 2018 lalu. Saat itu, Direktur keselamatan MotoGP (FIM), bahkan telah menyetujui desain sirkuit sepanjang 4,32 km tersebut.
"Saya perwakilan dari Indonesia sebenarnya sudah menandatangani kontrak pada 29 Januari 2019 di Madrid dengan Dorna Sports. Tapi kami sebenarnya memilih waktu untuk membuat pengumuman secara resmi. Kami hanya menunggu waktu yang tepat untuk mengumumkannya. Saya lebih suka menunggu Dorna, karena mereka dapat mengonfirmasi hasil pertemuan kami," kata Presiden Direktur Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), Abdulbar M Mansoer dikutip dari Sportfair, Jumat (22/2/2019).
"Tahun ini, pada bulan September, kami akan membuat lapisan aspal. Jadi level atas. Karena sirkuit kota ini (sedang dibangun) akan berlangsung setahun. Dengan demikian, itu akan selesai dalam 14 bulan. Kami tidak memiliki pra-kontrak setelah 2021," sambungnya.
Abdulbar M Mansoer menekankan jika ITDC dan Dorna Sports membuka opsi untuk membarui kontrak. Tapi untuk tahap pertama, mereka hanya mengajukan tiga tahun. "Indonesia menjadi tuan rumah ke-21 setelah Meksiko pada tahun 2020. Seperti Buriram, di Thailand, mereka pertama kali mendapatkan kontrak, kemudian mereka membangun sirkuit. Bagi kami, desain telah disetujui dan kami kontrak terlebih dahulu. Jadi, kami memiliki tujuan untuk 2021," pungkas Abdulbar M Mansoer.
Abdulbar M Mansoer menambahkan, pagelaran MotoGP Indonesia 2021 akan berbeda dengan Singapura dan Monako. "Sirkuit jalan akan dibangun dari nol, tidak seperti trek di Singapura dan Monako. Ketika tidak sedang balapan, itu akan digunakan sebagai jalan raya biasa di daerah tersebut."
Dari beberapa laporan media di Eropa menyebut jika Indonesia bakal menjadi tuan rumah pertama MotoGP yang menggelar balapan di Sirkuit Jalan Raya. Bahkan beredar rumor jika Indonesia sudah menandatangani kontrak tiga tahun dengan CEO Dorna Sports, Carmelo Ezpeleta selaku otoritas tertinggi di kejuaraan grand prix pada 29 Januari 2019 di Madrid.
Sebenarnya kabar mengenai Mandalika bakal menggelar balapan MotoGP bukan kabar yang mengejutkan mengingat Ezpeleta pernah mengunjungi Mandalika pada 2018 lalu. Saat itu, Direktur keselamatan MotoGP (FIM), bahkan telah menyetujui desain sirkuit sepanjang 4,32 km tersebut.
"Saya perwakilan dari Indonesia sebenarnya sudah menandatangani kontrak pada 29 Januari 2019 di Madrid dengan Dorna Sports. Tapi kami sebenarnya memilih waktu untuk membuat pengumuman secara resmi. Kami hanya menunggu waktu yang tepat untuk mengumumkannya. Saya lebih suka menunggu Dorna, karena mereka dapat mengonfirmasi hasil pertemuan kami," kata Presiden Direktur Indonesia Tourism Development Corporation (ITDC), Abdulbar M Mansoer dikutip dari Sportfair, Jumat (22/2/2019).
"Tahun ini, pada bulan September, kami akan membuat lapisan aspal. Jadi level atas. Karena sirkuit kota ini (sedang dibangun) akan berlangsung setahun. Dengan demikian, itu akan selesai dalam 14 bulan. Kami tidak memiliki pra-kontrak setelah 2021," sambungnya.
Abdulbar M Mansoer menekankan jika ITDC dan Dorna Sports membuka opsi untuk membarui kontrak. Tapi untuk tahap pertama, mereka hanya mengajukan tiga tahun. "Indonesia menjadi tuan rumah ke-21 setelah Meksiko pada tahun 2020. Seperti Buriram, di Thailand, mereka pertama kali mendapatkan kontrak, kemudian mereka membangun sirkuit. Bagi kami, desain telah disetujui dan kami kontrak terlebih dahulu. Jadi, kami memiliki tujuan untuk 2021," pungkas Abdulbar M Mansoer.
Abdulbar M Mansoer menambahkan, pagelaran MotoGP Indonesia 2021 akan berbeda dengan Singapura dan Monako. "Sirkuit jalan akan dibangun dari nol, tidak seperti trek di Singapura dan Monako. Ketika tidak sedang balapan, itu akan digunakan sebagai jalan raya biasa di daerah tersebut."
(bbk)