Kembali ke Pakemnya Real Madrid, Racikan Zizou Berbuah Manis
A
A
A
MADRID - Kebahagiaan akhirnya kembali menyelimuti Santiago Bernabeu. Setelah menelan empat kekalahan kandang beruntun di semua kompetisi, Real Madrid bisa membuat fans setianya tersenyum lagi. Real Madrid sempat menjadi olok-olok lantaran tersingkir dari dua turnamen bergengsi dalam waktu berdekatan.
Penyebabnya bisa dikatakan serupa, yaitu karena Los Blancos gagal memanfaatkan keuntungan tuan rumah. Ketika masih diasuh Santiago Solari, Real Madrid pernah dikalahkan Girona 1-2 pada lanjutan Primera Liga di Santiago Bernabeu. Kemudian dipermalukan Barcelona 0-3 yang membuat Karim Benzema dkk tersingkir dari Copa del Rey.
Setelah itu, Barcelona menang lagi 1-0 saat datang bertamu di kompetisi domestik. Terparah adalah kekalahan 1-4 dari Ajax Amsterdam pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions. Padahal saat bentrok di Amsterdam Arena, Los Galacticos sempat unggul 2-1. Semua masalah itu bisa terselesaikan begitu Zidane hadir lagi menggantikan Solari.
Pada periode keduanya sebagai pelatih Real Madrid, Zizou bisa membantu pasukannya merasakan kemenangan kandang lagi dengan menundukkan Celta de Vigo 2-0, Sabtu (17/3). Keberanian pelatih asal Prancis itu mengembalikan pakem yang sempat ditinggalkan Solari dan Julen Lopetegui berbuah manis. Zidane memutuskan memainkan lagi sejumlah pemain yang sempat terbuang, seperti kiper Keylor Navas, bek Marcelo, dan gelandang Isco.
Sempat jadi cadangan selama enam pertandingan beruntun di Primera Liga, Navas dipilih Zidane menggantikan Thibaut Coutois. Sedangkan Marcelo kembali masuk tim inti setelah tersisih di tiga partai sebelumnya. Isco hadir lagi dalam starting line-up untuk pertama kalinya lagi sejak 28 Oktober 2018. Walau hanya tampil selama 63 menit dan digantikan Dani Ceballos, perubahan itu terbukti membantu Real Madrid memulihkan pamornya sebagai jago kandang.
Keberadaan Isco membuat Real Madrid bisa memecah kebuntuan. Pemain asal Spanyol itu membuat para suporter bersorak dengan memaksimalkan bola operan Karim Benzema pada menit ke-62. Marcelo juga ikut berjasa. Selain mengokohkan pertahanan, dia kerap pula membantu serangan. Salah satu kontribusi Marcelo adalah assist kepada Gareth Bale pada menit ke-77 yang membuat Real Madrid unggul 2-0.
Sedangkan Navas melakukan sejumlah penyelamatan gemilang. Alhasil, setelah kebobolan selama sembilan laga beruntun di seluruh ajang, tuan rumah bisa membukukan clean sheet lagi.
“Kebahagiaan telah kembali di kamar ganti. Itu hal terpenting. Masa lalu adalah masa lalu. Tim ini sekarang terus bekerja keras. Saya tidak tahu apakah kami perlu perubahan atau tidak. Tapi, kepentingan klub paling utama,” ucap Navas dilansir Marca.
Sentuhan magis Zidane memulihkan lagi kepercayaan diri para pemain untuk meraih hasil terbaik. Walau kans menguasai Spanyol sangat tipis lantaran tertinggal jauh dari Barcelona, Real Madrid kini bertekad memenangi 10 laga tersisa di Primera Liga. Sebab mungkin saja terjadi keajaiban.
“Zidane telah berbicara kepada setiap pemain secara individu. Sekarang kami harus bersikap profesional dan bekerja keras hingga akhir. Saya sudah lama tidak bermain. Karena itu, saya sangat senang. Lihat saja apa yang akan terjadi di masa depan,” kata Navas. Sukses memenangi laga comeback-nya membuat Zidane merasa lega.
Walaupun tidak ada lagi Cristiano Ronaldo, dia bisa menerapkan strategi yang tepat. Menurutnya ini bisa terjadi karena Real Madrid punya banyak pemain berkualitas. “Tidak ada seorang pun bisa mengecilkan apa yang telah dilakukan para pemain pada pertandingan ini. Saya punya skuad yang terdiri hingga 25 pemain. Saya akan mengandalkan mereka semua,” kata Zidane.
Penyebabnya bisa dikatakan serupa, yaitu karena Los Blancos gagal memanfaatkan keuntungan tuan rumah. Ketika masih diasuh Santiago Solari, Real Madrid pernah dikalahkan Girona 1-2 pada lanjutan Primera Liga di Santiago Bernabeu. Kemudian dipermalukan Barcelona 0-3 yang membuat Karim Benzema dkk tersingkir dari Copa del Rey.
Setelah itu, Barcelona menang lagi 1-0 saat datang bertamu di kompetisi domestik. Terparah adalah kekalahan 1-4 dari Ajax Amsterdam pada leg kedua babak 16 besar Liga Champions. Padahal saat bentrok di Amsterdam Arena, Los Galacticos sempat unggul 2-1. Semua masalah itu bisa terselesaikan begitu Zidane hadir lagi menggantikan Solari.
Pada periode keduanya sebagai pelatih Real Madrid, Zizou bisa membantu pasukannya merasakan kemenangan kandang lagi dengan menundukkan Celta de Vigo 2-0, Sabtu (17/3). Keberanian pelatih asal Prancis itu mengembalikan pakem yang sempat ditinggalkan Solari dan Julen Lopetegui berbuah manis. Zidane memutuskan memainkan lagi sejumlah pemain yang sempat terbuang, seperti kiper Keylor Navas, bek Marcelo, dan gelandang Isco.
Sempat jadi cadangan selama enam pertandingan beruntun di Primera Liga, Navas dipilih Zidane menggantikan Thibaut Coutois. Sedangkan Marcelo kembali masuk tim inti setelah tersisih di tiga partai sebelumnya. Isco hadir lagi dalam starting line-up untuk pertama kalinya lagi sejak 28 Oktober 2018. Walau hanya tampil selama 63 menit dan digantikan Dani Ceballos, perubahan itu terbukti membantu Real Madrid memulihkan pamornya sebagai jago kandang.
Keberadaan Isco membuat Real Madrid bisa memecah kebuntuan. Pemain asal Spanyol itu membuat para suporter bersorak dengan memaksimalkan bola operan Karim Benzema pada menit ke-62. Marcelo juga ikut berjasa. Selain mengokohkan pertahanan, dia kerap pula membantu serangan. Salah satu kontribusi Marcelo adalah assist kepada Gareth Bale pada menit ke-77 yang membuat Real Madrid unggul 2-0.
Sedangkan Navas melakukan sejumlah penyelamatan gemilang. Alhasil, setelah kebobolan selama sembilan laga beruntun di seluruh ajang, tuan rumah bisa membukukan clean sheet lagi.
“Kebahagiaan telah kembali di kamar ganti. Itu hal terpenting. Masa lalu adalah masa lalu. Tim ini sekarang terus bekerja keras. Saya tidak tahu apakah kami perlu perubahan atau tidak. Tapi, kepentingan klub paling utama,” ucap Navas dilansir Marca.
Sentuhan magis Zidane memulihkan lagi kepercayaan diri para pemain untuk meraih hasil terbaik. Walau kans menguasai Spanyol sangat tipis lantaran tertinggal jauh dari Barcelona, Real Madrid kini bertekad memenangi 10 laga tersisa di Primera Liga. Sebab mungkin saja terjadi keajaiban.
“Zidane telah berbicara kepada setiap pemain secara individu. Sekarang kami harus bersikap profesional dan bekerja keras hingga akhir. Saya sudah lama tidak bermain. Karena itu, saya sangat senang. Lihat saja apa yang akan terjadi di masa depan,” kata Navas. Sukses memenangi laga comeback-nya membuat Zidane merasa lega.
Walaupun tidak ada lagi Cristiano Ronaldo, dia bisa menerapkan strategi yang tepat. Menurutnya ini bisa terjadi karena Real Madrid punya banyak pemain berkualitas. “Tidak ada seorang pun bisa mengecilkan apa yang telah dilakukan para pemain pada pertandingan ini. Saya punya skuad yang terdiri hingga 25 pemain. Saya akan mengandalkan mereka semua,” kata Zidane.
(don)