Sistem Pendanaan MotoGP Beda dengan Formula 1
A
A
A
MADRID - Carmelo Ezpeleta selaku CEO Dorna Sports menjelaskan model pendanaan kategori balap motor (MotoGP) berbeda dengan bagaimana Formula 1 menjalankan pertunjukan di dunia balap. Pernyataan itu muncul berkaitan dengan masalah yang dihadapi tim jet darat dalam melakukan negosiasi atas perjanjian Concorde 2021.
"Pengaturan komersial kami menguntungkan Dorna dan tim. Sistem kami berbeda dengan apa yang dilakukan di F1 karena kami memberikan lebih banyak uang kepada tim swasta daripada yang kami lakukan untuk tim resmi," kata Ezpeleta dikutip dari SportsMole, Kamis (21/3/2019).
"Tim-tim ini berhak mendapatkan dukungan finansial jika mereka memutuskan untuk menyediakan motor untuk tim-tim swasta. Kami telah menemukan solusi untuk memungkinkan tim-tim swasta untuk berkompetisi," tambahnya.
Berkenaan dengan perjanjian Concorde, yang mengatur kelas ratu sampai akhir 2020, Federasi Automotif Internasional (FIA) mengusulkan agar mesin masa depan tetap menggunakan turbo V6 turbo 1,6 liter, termasuk dalam pengendalian biaya tertentu, sekitar USD150 juta per tim per musim.
Meski peraturan itu baru akan diputuskan pada Mei mendatang, namun sejumlah tim sudah ada yang merasa keberatan tentang hal ini. Tim yang merasa keberatan itu yakni Ferrari dan Mercedes.
Mereka keberatan lantaran telah menghabiskan biaya tiga kali lipat dari biaya tersebut. Ezpeleta pun ikut mengomentari Perjanjian Concorde 2021 yang hingga saat ini masih menuai pro dan kontra.
"Kami berasumsi bahwa kami adalah yang pertama dan terutama olahraga, dan kami pikir elemen yang paling penting adalah sisi manusia. MotoGP adalah pameran sepeda motor terbaik di dunia karena menyatukan pembalap terbaik. Tujuan kami adalah memberi mereka kerangka kerja yang menjamin peluang terbaik bagi mereka untuk mengekspresikan bakat mereka. Jika MotoGP menarik, itu juga alasannya," pungkas Ezpeleta.
"Pengaturan komersial kami menguntungkan Dorna dan tim. Sistem kami berbeda dengan apa yang dilakukan di F1 karena kami memberikan lebih banyak uang kepada tim swasta daripada yang kami lakukan untuk tim resmi," kata Ezpeleta dikutip dari SportsMole, Kamis (21/3/2019).
"Tim-tim ini berhak mendapatkan dukungan finansial jika mereka memutuskan untuk menyediakan motor untuk tim-tim swasta. Kami telah menemukan solusi untuk memungkinkan tim-tim swasta untuk berkompetisi," tambahnya.
Berkenaan dengan perjanjian Concorde, yang mengatur kelas ratu sampai akhir 2020, Federasi Automotif Internasional (FIA) mengusulkan agar mesin masa depan tetap menggunakan turbo V6 turbo 1,6 liter, termasuk dalam pengendalian biaya tertentu, sekitar USD150 juta per tim per musim.
Meski peraturan itu baru akan diputuskan pada Mei mendatang, namun sejumlah tim sudah ada yang merasa keberatan tentang hal ini. Tim yang merasa keberatan itu yakni Ferrari dan Mercedes.
Mereka keberatan lantaran telah menghabiskan biaya tiga kali lipat dari biaya tersebut. Ezpeleta pun ikut mengomentari Perjanjian Concorde 2021 yang hingga saat ini masih menuai pro dan kontra.
"Kami berasumsi bahwa kami adalah yang pertama dan terutama olahraga, dan kami pikir elemen yang paling penting adalah sisi manusia. MotoGP adalah pameran sepeda motor terbaik di dunia karena menyatukan pembalap terbaik. Tujuan kami adalah memberi mereka kerangka kerja yang menjamin peluang terbaik bagi mereka untuk mengekspresikan bakat mereka. Jika MotoGP menarik, itu juga alasannya," pungkas Ezpeleta.
(bbk)