DKI Cari Bibit Muda Atlet Squash
A
A
A
JAKARTA - Pengurus Persatuan Squash Indonesia (PSI) DKI Jakarta melakukan pembinaan terhadap bibit muda dan atlet dilakukan di sejumlah wilayah. Ketua Umum Pengprov PSI DKI Jakarta periode 2018-2022, Amalia Chrisna Damayanti, mengatakan pihaknya sudah memulai langkah pembinaan dengan memperbanyak Kejurda Squash DKI per 3 bulan sekali.
"Dari situ nanti akan terlihat calon bibit sejumlah atlet," kata Amalia di GOR Squash Rawamangun, Rabu (3/4/2019).
Sebagai langkah awal, Amalia mengatakan Kejurda Squash DKI akan diselenggarakan pada 3-7 April. Tiga divisi dibagi dalam tingkatan level, dengan Divisi 1 diperuntukan bagi atlet-atlet terbaik di Jakarta.
"Total peserta Kejurda pertama ini sebanyak 43 peserta. 14 peserta di divisi 1, 16 peserta di divisi 2, dan 13 peserta di divisi 3," sambung wanita yang baru menjabat Ketua Umum Januari 2019 lalu itu
Amalia mengharapkan dengan kejurda ini akan menghasilkan sejumlah atlet terbaik di DKI. Kemampuan sejumlah atlet akan terlihat dengan banyaknya perlombaan.
Pada Kejurda pertama 2019, fasilitas minim terlihat di lokasi Kejurda di GOR Squash Rawamangun. Ruang sempit terlihat di kawasan itu, para pemain duduk-duduk dipinggir lapangan. Bagian Pembinaan Prestasi Pengprov PSI DKI, Nuryanto, mengakui minimnya fasilitas lapangan Squash di Jakarta.
Pemprov DKI diketahui hanya memiliki satu gedung Squash aktif, yakni di GOR Squash Rawamangun. "Ini kalau hari biasa pemain antri main di GOR Squash," ujar Nuryanto.
Nuryanto berharap suatu saat Pemprov DKI membangunkan GOR Squash di setiap wilayah di Jakarta. "Sekarang semuanya dari Jaksel, Jakut, Jakpus, Jakbar, Jaktim, semuanya main di GOR Squash ini," sambungnya.
Dibandingkan wilayah lainnya, di Jakarta Barat sendiri, terdapat seorang yang memiliki lapangan Squash dan memperbolehkan Pengcab PSI Jakbar berlatih di lapangan tersebut.
Sementara itu, atlet Squash senior DKI Jakarta, Catur Yuliana, mengapresiasi langkah pembinaan Squash yang baru. Catur mengatakan, Kejurda yang rutin amat diperlukan karena sedikitnya jadwal pertandingan open turnamen squash beberapa tahun belakangan.
Sebagai atlet, Catur memiliki prestasi bagus di Asia. Dia sempat meraih emas di Hongkong Open 2014 lalu. Kemudian di Sea Games 2015 Catur meraih perak sebagai salah satu prestasi terbaiknya. Sedangkan di tahun 2016 Catur mendapatkan rangking 154 dunia. Saat Asian Games 2018, Catur gugur di babak 16 besar di individu putri. Sementara di beregu putri Indonesia meraih posisi ke-5.
Menurut Catur, Kejurda DKI amat diperlukan terutama untuk membina pemain putri Squash. Catur mengaku DKI Jakarta akan kesulitan apabila harus bermain untuk nomor beregu putri.
"Gap usianya terlalu jauh di putri," tutur Catur.
Bahkan ada pemain berusia 13 tahun yang terpaksa harus bermain di nomor putri karena krisis pemain wanita. Karenanya ia mengharapkan dengan kejurda ini, melahirkan bibit-bibit baru atlet squash putri.
"Dari situ nanti akan terlihat calon bibit sejumlah atlet," kata Amalia di GOR Squash Rawamangun, Rabu (3/4/2019).
Sebagai langkah awal, Amalia mengatakan Kejurda Squash DKI akan diselenggarakan pada 3-7 April. Tiga divisi dibagi dalam tingkatan level, dengan Divisi 1 diperuntukan bagi atlet-atlet terbaik di Jakarta.
"Total peserta Kejurda pertama ini sebanyak 43 peserta. 14 peserta di divisi 1, 16 peserta di divisi 2, dan 13 peserta di divisi 3," sambung wanita yang baru menjabat Ketua Umum Januari 2019 lalu itu
Amalia mengharapkan dengan kejurda ini akan menghasilkan sejumlah atlet terbaik di DKI. Kemampuan sejumlah atlet akan terlihat dengan banyaknya perlombaan.
Pada Kejurda pertama 2019, fasilitas minim terlihat di lokasi Kejurda di GOR Squash Rawamangun. Ruang sempit terlihat di kawasan itu, para pemain duduk-duduk dipinggir lapangan. Bagian Pembinaan Prestasi Pengprov PSI DKI, Nuryanto, mengakui minimnya fasilitas lapangan Squash di Jakarta.
Pemprov DKI diketahui hanya memiliki satu gedung Squash aktif, yakni di GOR Squash Rawamangun. "Ini kalau hari biasa pemain antri main di GOR Squash," ujar Nuryanto.
Nuryanto berharap suatu saat Pemprov DKI membangunkan GOR Squash di setiap wilayah di Jakarta. "Sekarang semuanya dari Jaksel, Jakut, Jakpus, Jakbar, Jaktim, semuanya main di GOR Squash ini," sambungnya.
Dibandingkan wilayah lainnya, di Jakarta Barat sendiri, terdapat seorang yang memiliki lapangan Squash dan memperbolehkan Pengcab PSI Jakbar berlatih di lapangan tersebut.
Sementara itu, atlet Squash senior DKI Jakarta, Catur Yuliana, mengapresiasi langkah pembinaan Squash yang baru. Catur mengatakan, Kejurda yang rutin amat diperlukan karena sedikitnya jadwal pertandingan open turnamen squash beberapa tahun belakangan.
Sebagai atlet, Catur memiliki prestasi bagus di Asia. Dia sempat meraih emas di Hongkong Open 2014 lalu. Kemudian di Sea Games 2015 Catur meraih perak sebagai salah satu prestasi terbaiknya. Sedangkan di tahun 2016 Catur mendapatkan rangking 154 dunia. Saat Asian Games 2018, Catur gugur di babak 16 besar di individu putri. Sementara di beregu putri Indonesia meraih posisi ke-5.
Menurut Catur, Kejurda DKI amat diperlukan terutama untuk membina pemain putri Squash. Catur mengaku DKI Jakarta akan kesulitan apabila harus bermain untuk nomor beregu putri.
"Gap usianya terlalu jauh di putri," tutur Catur.
Bahkan ada pemain berusia 13 tahun yang terpaksa harus bermain di nomor putri karena krisis pemain wanita. Karenanya ia mengharapkan dengan kejurda ini, melahirkan bibit-bibit baru atlet squash putri.
(sha)