KONI KBB Inventarisasi Atlet Potensial Masuk Pelatnas dan Pelatda

Kamis, 11 April 2019 - 23:59 WIB
KONI KBB Inventarisasi Atlet Potensial Masuk Pelatnas dan Pelatda
KONI KBB Inventarisasi Atlet Potensial Masuk Pelatnas dan Pelatda
A A A
BANDUNG BARAT - Pengurus Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Kabupaten Bandung Barat (KBB) langsung bergerak cepat mendata atlet pasca dilantik akhir pekan lalu. Melalui bidang pembinaan prestasi (Binpres), KONI KBB menginventarisasi atlet-atlet yang disiapkan untuk Pelatnas SEA Games 2019 di Filipina dan Pelatda PON 2020 di Papua.

"Seluruh jajaran KONI KBB langsung bergerak cepat seusai dilantik Sabtu (6/4/2019). Selain konsolidasi kepengurusan di internal, melalui bidang Binpres kami juga tengah mendata atlet-atlet yang akan dipanggil ke Pelatnas SEA Games dan Pelatda PON," ucap Ketua KONI KBB, Rian Firmansyah didampingi Wakil Ketua II Bidang Pembinaan Prestasi, Sumardianto di Padalarang, Kamis (11/4/2019).

Rian menilai, banyaknya atlet KBB yang dipanggil masuk Pelatnas ataupun Pelatda adalah sebuah kebanggaan. Itu menunjukkan pembinaan atlet di KBB berhasil, terbukti pada SEA Games sebelumnya ada total 49 atlet asal KBB yang memperkuat Merah Putih di 14 cabang olah raga. Yang paling banyak adalah atlet dayung ada 11 diikuti gulat 7, dan sisanya rata-rata 2 dan tiga orang.

Sementara untuk atlet KBB yang masuk Pelatda PON bisa nyampe 80-100 atlet atau terbanyak kedua setelah Kota Bandung. Adanya atlet yang masuk Pelatnas dan Pelatda secara tidak langsung membantu KONI KBB, sebab selama berada di pemusatan latihan maka segala keperluan atlet ditanggung semua. KONI KBB hanya memberikan insentif khusus (insus) dengan besaran Rp1,2 juta sampai Rp1,5 juta/bulan.

"Pada SEA Games lalu atlet asal KBB adalah yang paling banyak se-Jawa Barat. Itu bukti bahwa KBB tidak pernah instan dalam mencetak prestasi dengan membeli atlet dari luar," tuturnya.

Penjaringan bibit atlet juga akan dimulai melalui event Porkab yang dilakukan tahun ini. Diharapkan selain dari cabor-cabor unggulan seperti gulat, dayung, selam, tinju, gantole, dan lain-lain, akan banyak atlet-atlet potensial yang muncul. Sehingga mereka bisa menggantikan senior-seniornya yang sekitar 70% di antaranya tidak bisa lagi berlaga di Porda, karena usianya sudah melebihi aturan yang ditetapkan.

"Kami ingin pembinaan atlet di KBB terus berjalan kontinue, termasuk dalam mencetak prestasi baik di tingkat regional, nasional, maupun internasional," pungkasnya.
(sha)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4539 seconds (0.1#10.140)