Tim Indonesia Telan Pil Pahit di Ronde Keenam ACC Fide Zone 3.3
A
A
A
ULAANBATAR - Setelah dua ronde berturut-turut memperoleh 4 kemenangan, tim Indonesia terpaksa harus menelan pil pahit. Pertandingan tim putri Indonesia belum membuahkan kemenangan. Menurut Chief de Mission tim Indonesia, R. Artsanti Alif pertandingan kali ini seperti roda yang berputar kadang di atas dan terkadang harus turun ke bawah.
"Pertandingan catur tidak bisa diprediksi, seperti roda yang berputar, kadang di atas dan juga bisa turun ke bawah. WGM Aulia Medina (2362) terpaksa takluk dengan IM Munguntuul Batkhuyag (2415) dari Mongolia. Begitu pula WIM Sihite Chelsie Monica kalah dari WGM Vo Thi Kim Pung dan IM Irine Kharisma ditaklukkan oeh WIM Pham Bich Ngoc," ujar Artsanti yang juga menjabat sebagai Head of Social Investment JAPFA dalam keterangan pers, Sabtu (13/4).
Sedangkan di bagian putra, menurut Artsanti, GM Susanto Megaranto berhasil menahan remis IM Batsuren Dambasuren. Hasil serupa juga diraih Surya WAhyudi ketika hanya puas bermain remis melawan Chinguun Sumiya.
Satu-aatunya kemenangan disumbangkan, IM Priasmoro Novendra yang berhasil menaklukkan Galmandakh Badrakh. "Pecatur Indonesia harus bisa bangkit lagi untuk memperebutkan kemenangan di tiga babak terakhir dan mempersembahkan yang terbaik untuk Indonesia," Imbuh Artsanti.
Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PERCASI, Kristianus Liem, memetakan peluang di pertandingan berikutnya. Dikatakannya, meskipun tim putri Indonesia sudah bertumbangan, tetapi sempat mendapatkan posisi bagus di pembukaan
"Irene dan Chelsie sempat mendapat poisi menang."
Menurut Kris, kini harapan tinggal pada Medina yang pointnya merosot ke peringkat enam dan hanya selisih satu poin dengan dua pecatur mongolia di puncak klasemen. Tinggal tiga pertandingan lagi untuk penentuan kemenangan di klasemen.
"Tiga pertandingan terakhir harus dilakukan dengan baik. Tidak boleh salah di pembukaan dan jangan sampai melakukan langkah yang memboroskan tempo. Mereka harus berusaha untuk menang," pungkas Kristianus Liem.
"Pertandingan catur tidak bisa diprediksi, seperti roda yang berputar, kadang di atas dan juga bisa turun ke bawah. WGM Aulia Medina (2362) terpaksa takluk dengan IM Munguntuul Batkhuyag (2415) dari Mongolia. Begitu pula WIM Sihite Chelsie Monica kalah dari WGM Vo Thi Kim Pung dan IM Irine Kharisma ditaklukkan oeh WIM Pham Bich Ngoc," ujar Artsanti yang juga menjabat sebagai Head of Social Investment JAPFA dalam keterangan pers, Sabtu (13/4).
Sedangkan di bagian putra, menurut Artsanti, GM Susanto Megaranto berhasil menahan remis IM Batsuren Dambasuren. Hasil serupa juga diraih Surya WAhyudi ketika hanya puas bermain remis melawan Chinguun Sumiya.
Satu-aatunya kemenangan disumbangkan, IM Priasmoro Novendra yang berhasil menaklukkan Galmandakh Badrakh. "Pecatur Indonesia harus bisa bangkit lagi untuk memperebutkan kemenangan di tiga babak terakhir dan mempersembahkan yang terbaik untuk Indonesia," Imbuh Artsanti.
Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi PERCASI, Kristianus Liem, memetakan peluang di pertandingan berikutnya. Dikatakannya, meskipun tim putri Indonesia sudah bertumbangan, tetapi sempat mendapatkan posisi bagus di pembukaan
"Irene dan Chelsie sempat mendapat poisi menang."
Menurut Kris, kini harapan tinggal pada Medina yang pointnya merosot ke peringkat enam dan hanya selisih satu poin dengan dua pecatur mongolia di puncak klasemen. Tinggal tiga pertandingan lagi untuk penentuan kemenangan di klasemen.
"Tiga pertandingan terakhir harus dilakukan dengan baik. Tidak boleh salah di pembukaan dan jangan sampai melakukan langkah yang memboroskan tempo. Mereka harus berusaha untuk menang," pungkas Kristianus Liem.
(bbk)