Abaikan Kritik, Allegri Nikmati Gelar Scudetto Kelima

Minggu, 21 April 2019 - 10:42 WIB
Abaikan Kritik, Allegri...
Abaikan Kritik, Allegri Nikmati Gelar Scudetto Kelima
A A A
TURIN - Sebagai pelatih Massimiliano Allegri terbilang sukses di Italia. Lima kali secara beruntun sejak menggantikan Antonio Conte, Allegri berhasil membawa Juventus meraih gelar scudetto. Lalu bagaimana prestadi Bianconeri di luar negeri?

Juventus baru saja menobatkan diri sebagai jawara di Serie A Italia . Kemenangan 2-1 atas Fiorentina di Allianz Stadium, Sabtu (20/4/2019) malam, membuat penggawa Si Nyonya Tua mengumbar senyuman dan tawa riang. Ya, tambahan tiga angka membuat Juventus menjadi juara musim ini. Perolehan angkanya sudah tak lagi terkejar Napoli yang ada di peringkat kedua klasemen.

Namun di balik sukses ini, Allegri sebagai juru racik tim mendapatkan sorotan keras terkait kegagalan Juventus ke semifinal Liga Champions. Allegri boleh saja membusungkan dada karena menganggap berhasil membawa Juventus sebagai tim teratas di dalam negeri. Tapi di Eropa, Allegri belum sekali pun membawa pulang trofi Si Kuping Besar. (Baca juga : Juventus Segel Gelar Scudetto Usai Bungkam Fiorentina )

Kepada media, seperti dikutip Sky Sports Italia, Minggu (21/4/2019), Allegri mencoba kalem dengan semua kritikan tersebut. "Itu bagian dari permainan dan harus diterima karena itu (kritikan) juga bisa merangsang," katanya.

"Semua orang punya metode sendiri. Tapi tujuannya harus tercapai. Dan karena itu Anda tidak bisa mengkritik. Anda bisa suka atau tidak suka seseorang, tetapi Anda tidak bisa mengkritik seseorang dengan cara ini."

"Seseorang tidak menang secara kebetulan. Orang tidak memimpin bisnis untuk menghasilkan jutaan dolar jika dia bodoh. Itulah yang saya maksud. Tapi sayangnya, untuk memikirkan hal-hal seperti itu, Anda tidak boleh jadilah seekor ayam."

Allegri melanjutkan, "Hal-hal seperti ini indah karena ketika saya tiba di sini, di tahun pertama saya, setelah scudetto pertama dan kemudian yang kedua ... memenangkan lima berturut-turut itu tidak mudah, itu sangat sulit."

"Hari ini adalah hari yang indah. Pertama-tama karena besok ini (Minggu) kita akan memiliki Paskah yang Indah. Saya mengesampingkan penghapusan hari Selasa (tersingkir dari Liga Champions), yang membawa kita kekecewaan dan kesedihan. Untungnya, kami memiliki permainan ini setelah tiga hari, sangat penting sehingga kita bisa menutup liga."
(bbk)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.1031 seconds (0.1#10.140)